Berkebun di mana saja

Rabu, 12 Oktober 2016

Cara Semai Benih dengan Mudah

Melakukan penyemaian adalah tahap awal sebelum kita memulai proses bertanam, bertani atau berkebun. Ini merupakan proses awal agar tanaman yang kita hasilkan dapat berkembang dengan baik, maka pada tahap awal inilah kita harus mempersiapkan benih atau bibit yang bagus dan unggul.

 Bila cara semai benih tidak dilakukan dengan benar atau sekedar semai saja, maka bibit yang dihasilkan pun tidak akan baik sehingga bisa mengakibatkan hasil tanaman kurang bagus baik dari segi pertumbuhan maupun hasil.
    Melakukan proses menyemai bibit agar mendapatkan tanaman yang unggul dan berkualitas sesungguhnya berlaku bagi semua tanaman yang menghasilkan seperti padi atau makanan popok sejenis, sayur-sayuran dan buah-buahan.

Persiapan Semai Benih yang Baik dan Benar
Pada proses awal terkadang mengalami masalah. Namun, bila tidak tekun dan sabar maka tanaman yang dihasilkan kurang lebih hanya 20% saja. Maka dari itu dalam memulai proses penyemaian bibit, Anda dituntut untuk sabar dan tekun. Sebagai persiapan awal, berikut tahapan yang harus lakukan untuk memulai cara semai benih yang baik dan benar:
1.    Memilih benih. Memilih benih adalah hal yang penting karena itu berkaitan erat dengan kualitas tanaman saat tumbuh nanti. Ketika memilih benih agar dapat yang baik, perhatikan kondisi cuaca, kelembaban, sinar dan suhu.
2.    Media tanam bisa menggunakan rockwool.
3.    Wadah untuk persemaian bisa menggunakan pot dari plastic atau tray pot.
4.    Lahan. Pilihlah lahan yang sesuai dengan keinginan bibit. Letakkan bibit pada lahan yang mendapat cukup sinar matahari tidak lebih tidak kurang. Hal ini bisa diakali dengan menutup bagian atap lahan dengan plastik.

Cara semai benih dengan media rockwool
Setelah persiapan semai benih selesai, langsung saja terapkan cara semai benih dengan media rockwool berikut:
1.    Siapkan rockwool lalu potong daduk kecil sesuai keinginan.
2.    Basahi rockwool.
3.    Susun rapi rockwool di atas baki atau tempat penyemaian.
4.    Lubangi masing-masing rockwool dengan tusuk gigi atau alat lainnya. Sesuaikan lubang dengan kebutuhan.
5.    Masukkan benih yang sudah dibasahi dengan tusuk gigi ke dalam lubang rockwool. Jangan terlalu dalam saat memasukkan ke lubang. Dan usahakan juga penempatan benih sesuai serat rockwool, untuk jalan akar.
6.    Cara semai benih selanjutnya dengan simpan benih tanaman yang sudah disemai ke tempat yang sejuk dan teduh. Biarkan hingga 1–4 hari agar benih sedikit pecah/sprout/tunas
7.    Cara semai benih terakhir yaitu setelah benih tanaman muncul daun 3-4 helai (atau sekitar10-14 hari), maka benih tanaman yang sudah tumbuh dewasa bisa dipindah ke tempat atau media selanjutnya yang lebih besar.
Demikian langkah atau cara semai benih dengan menggunakan media rockwool sederhana. Cara ini bisa dilakukan untuk bibit buah-buahan. Menggunakan media rockwool dirasa cukup bersih dibandingkan media tanah.
Share:

Jumat, 07 Oktober 2016

Membuat Pestisida Alami

Berkebun merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi sebagian orang, apalagi jika tanaman yang dirawat tumbuh subur dan memberikan hasil yang banyak. Akan tetapi, untuk mendapatkan hasil yang memuaskan semacam itu, harus dilakukan perawatan yang intensif.

Perawatan ditujukan guna menghindarkan tanaman dari segala penyakit ataupun gulma yang bisa saja menyerang tanaman sehingga membuat pertumbuhan tanaman menjadi terganggu dan akhirnya bisa mengancam kehidupan tanaman tersebut. Sebagai solusi permasalahan semacam itu, maka membuat pestisida alami merupakan hal yang tepat guna menghindarkan dari segala kemungkinan negatif yang terkait dengan pertumbuhan tanaman.
 Membuat pestisida alami, dipilih sebab bahan yang digunakan juga berasal dari bahan alami yang pastinya tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan sekitar. Bahkan, dengan membuat pestisida alami juga akan lebih hemat, karena bahan yang digunakan bisa didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk jenis pestisida alami yang satu ini akan sangat efektif untuk memerangi segala hama tanaman yang meliputi semut, laba-laba, trips, kutu kebul, lalat buah, jangkrik, belalang, ulat daun jenis penggorok dan beberapa jenis hama lainnya yang sering kali mengganggu tanaman.
 Namun, perlu anda perhatikan jika tidak semua serangga akan menyebabkan kerugian pada tanaman, oleh sebab itu dalam melakukan pengaplikasian pestisida alami ini harus dilakukan secara hati-hati. Bagi anda yang ingin membuat pestisida alami, bisa mencoba beberapa langkah berikut ini.
Bahan
·    1 ons bawang putih yang dibersihkan
·    1 ons kunyit yang dibersihkan
·    3 ons lengkuas dibersihkan
·    3 batang sirih dibersihkan
·    Merica secukupnya
·    1 liter air
·    Sabun cuci piring secukupnya
Cara Pembuatan
1.    Siapkan bahan yang akan digunakan untuk membuat pestisida
2.    Tumbuk seluruh bahan yang ada hingga semua bahan tercampur dengan lembut
3.    Masukkan air dalam panci dan didihkan air tersebut
4.    Masukkan bahan-bahan yang telah ditumbuk tadi dalam sebuah panci
5.    Tambahkan sabun cuci piring secukupnya dan aduk hingga rata
6.    Biarkan campuran tadi hingga berubah menjadi dingin
7.    Lakukan penyaringan larutan dengan kain hingga ampaspun terpisah dari larutan
8.    Pestisida alami siap untuk digunakan
Setelah membuat pestisida alami semacam ini, maka anda bisa mengaplikasikannya dengan takaran yang dianjurkan. Untuk membasmi hama tanaman, maka anda bisa mencampurkan 100-200 cc pestisida alami yang anda buat dengan 3-4 liter air.
Setelah semuanya tercampur, anda bisa menyemprotkan pestisida tersebut pada tanaman yang diserang oleh hama. Dengan membuat pestisida alami semacam ini, maka tanaman di kebun ataupun tanaman hidroponik yang anda rawat akan terbebas dari serangan hama. Selain itu, tanaman tersebut juga akan memberikan hasil yang memuaskan. Nah, ingin mencobanya?
Share:

Rabu, 05 Oktober 2016

Kangkung Jenis Apa Sih yang Ditanam Secara Hidroponik?

Umur panen kangkung adalah 20 sampai 25 hari dari pembenihan. Ciri-ciri kangkung siap untuk dipanen adalah daun dewasa berwarna hijau tua, kemudian ukurannya melebar terbuka membentuk segitiga. Pilihan benih untuk menanam kangkung Anda bisa menggunakan Bangkok LP-1 untuk dataran rendah yang diproduksi oleh Panah Merah.

Tanaman kangkung merupakan tanaman tropis yang biasanya dikonsumsi batang dan daunnya. Kangkung ini banyak dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis. Di luar negeri kangkung dikenal dengan sebutan morning water glory atau water spinach. Kangkung banyak dikonsumsi oleh orang-orang yang berada di wilayah Asia Tenggara dan sekitarnya, Singapura, Malaysia, Laos, Vietnam, Thailand, Filipina, China, Kamboja, dan tentunya Indonesia.
Tanaman kangkung terdiri dari dua jenis, yang pertama kangkung darat dan yang kedua adalah kangkung air. Kedua tanaman ini mempunyai perbedaan yang sangat mencolok. Yang pertama kangkung air berbunga seperti terompet berwarna hijau putih, sedangkan kangkung darat berbunga putih dengan semburat Ungu atau merah di bagian tengah.
Kemudian kangkung darat memiliki daun yang ramping dan panjang, dengan ujung yang runcing, akarnya terlihat putih berada di ujung bawah batang. Cara kangung darat untuk memperbanyak umumnya dengan biji. Sedangkan untuk kangkung air, berdaun lebih pendek dan sedikit melebar, ujungnya agak tumpul, akarnya tumbuh di antara ruas batang. Habitat Kangkung air di daerah rawa atau kolam penuh air, sedangkan kangkung darat biasanya tumbuh di atas tanah.
Kangkung yang biasa ditanam secara hidroponik ialah kangkung darat. Pada kondisi tertutup atau kekurangan sinar matahari biasanya kangkung tumbuh memanjang. Kangkung lebih menyukai tempat yang ditanam secara terbuka namun matahari tidak terlalu terik. Jika cuaca terlalu panas, maka batang dan daunnya agak keras dan biasanya kurang disukai oleh konsumen. Kangkung bisa ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi sampai ketinggian 2000 meter diatas permukaan laut.
Pembibitan tanaman kangkung biasanya dilakukan antara 7 hari sampai 10 hari, selanjutnya bibit tanaman dapat dipindah ke tempat pembesaran atau produksi. Kangkung jika ditanam dengan media kerikil benih dapat langsung disebar,  jadi tidak perlu dipindahkan namun penyebarannya harus merata dan teratur agar tidak terbuang percuma.
Langkah-langkah menanam kangkung cara hidroponik yaitu semai benih, pembesaran dan masa panen. Semai benih dilakukan dengan rockwool yang dipotong seperti dadu 2,5 x 2,5 x 3 cm. Satu potong rockwool bisa ditanam 3/4 biji kangkung.
Semai benih kangkung biasanya 7 sampai 10 hari. Pada masa ini di berikan sedikit nutrisi sekitar 500 ppm untuk mempercepat pertumbuhan kangkung. Setelah 7 hari kangkung dipindahkan ke bagian pembesaran atau produksi. Pada pada proses pembesaran, lamanya sekitar 2 minggu. Disini nutrisi diberikan lebih banyak yaitu 1000 ppm.
Pada masa produksi kangkung dikenalkan sinar matahari namun tidak terlalu panas. Sinar yang banyak akan membuat kangkung tumbuh semakin besar dan hijau. Selanjutnya masa panen ketika memasuki Minggu ke-4 disini kangkung sudah mulai membesar dan daunnya melebar.
Nah! Kangkung yang sering ditanam merupakan kangkung darat, dan Anda harus menanamnya langsung bersentuhan dengan sinar matahari namun tidak terlalu terik. Anda bisa menggunakan penghalang sinar namun dipasang di sebelah atas bagian barat. Artinya matahari akan langsung mengenai kangkung pada pagi hari, setelah siang hari matahari dikurangi intensitas sinarnya dengan shading net atau paranet.
Share:

Selasa, 04 Oktober 2016

Analisa Usaha Selada Hidroponik

Selada hidroponik merupakan sayuran yang mudah ditanam dan cepat panen. Selada hidroponik bisa dipanen dalam waktu 30 hari. Kebutuhan sayur selada ini juga sangat banyak, mulai untuk lalapan di restoran ataupun untuk sayur isi hamburger dan kebab yang dijual di pinggir jalan. Namun sayangnya banyaknya kebutuhan selada ini kurang diimbangi dengan adanya stok sayuran selada untuk memenuhi kebutuhan sayur selada di pasaran.

Saya sering menjumpai ketika berjalan-jalan ke sebuah departemen store, di bagian sayuran terdapat selada yang jumlahnya sedikit dan kualitasnya pun kurang bagus, banyak sekali bercak-bercak coklat dan hitam pada bagian daunnya.
Hidroponik merupakan sistem menanam sayur yang sekarang mulai menjamur di seluruh pelosok negeri. Hidroponik sudah banyak berkembang namun masih sedikit yang menggunakannya untuk mensuplai sayur di pasaran. Selada bisa ditanam dengan sistem hidroponik, dan yang paling mudah adalah dengan menggunakan sistem NFT.

Untuk memulai bisnis selada hidroponik, langkah pertama Anda harus menyiapkan lahan untuk menanam hidroponik. Jika anda tidak mempunyai lahan yang luas anda bisa bekerjasama dengan beberapa teman Anda untuk menanam sayur selada ini di halaman rumah mereka. Yang paling penting adalah Anda harus mampu membuat siklus panen selada sehingga tidak pernah putus.

Biasanya karena selada berumur sekitar 4 Minggu maka paling mudah adalah membagi lahan menjadi 4 bagian bagian. Pertama adalah persemaian selada, kemudian bagian kedua adalah pada saat umur selada memasuki minggu kedua yaitu saat selada mulai tumbuh. Kemudian bagian yang ketiga adalah saat selada memasuki umur minggu ke-3. Yang terakhir adalah saat selada memasuki masa panen yaitu Minggu ke-4. Minimal Anda bisa memanen selada seminggu sekali itu sudah cukup untuk memulai bisnis selada.

Kemudian hal yang perlu diperhatikan lagi adalah pengemasan sayur selada. Produk yang dikemas dan yang tidak dikemas memiliki harga jual yang berbeda, untuk itu Anda harus membuat kemasan khusus untuk produk selada anda. Kemasan harus tertuliskan nama kebun anda, nomor kontak anda, dan yang paling penting harus tertuliskan bahwa itu adalah selada hidroponik non pestisida.
Tentang marketing, yang paling sederhana adalah memberikan sampel atau contoh selada kepada teman Anda ataupun tetangga anda. Pemasaran jenis ini sudah banyak yang berhasil, namun sekali lagi anda harus memberikan sampel selada anda di dalam kemasan yang bertuliskan nama kebun anda dan nomor kontak anda.

Selanjutnya marketing di sosial media. anda bisa memberikan informasi tentang keunggulan selada hidroponik ke sosial media. Setelah anda memberikan informasi, anda bisa menawarkan produk Anda. Kunci sukses dari marketing adalah kegiatan yang terjadwal dan tidak pernah putus. Anda harus konsisten melakukan penawaran setiap hari melalui sosial media, ataupun langsung kepada calon pembeli anda. Sekali lagi kegiatan marketing tidak boleh putus dan menyerah, Anda harus melakukannya secara terjadwal.

Analisa Usaha Selada Hidroponik untuk 1 kali masa panen

Aset
Pembuatan NFT 100 titik tanam x 4 lahan x @ 1.500.000 = 6.000.000

Pengeluaran 1 kali panen
Listrik 1 bulan x 4 lahan x @ 25.000 = 100.000
Benih dan rockwool 1 kali masa panen = 100.000
Nutrisi AB Mix 1 kali masa panen = 90.000
Kemasan = 100.000
TOTAL =  390.000

Pemasukan 1 kali panen
Penjualan 400 selada x @ 3.000 = 1.200.000

Keuntungan 1 kali panen = 810.000

Catatan :
  • Tenaga untuk menanam, perawatan, dan marketing tidak dihitung biayanya, karena dianggap menggunakan tenaga sendiri.
  • Penghasilan berbeda-beda tergantung kondisi pasar masing-masing tempat.

Share:

Senin, 03 Oktober 2016

Panen Sayur dan Ikan Bersama-sama dengan Aquaponik

Dahulunya, setiap orang yang memiliki lahan sempit tidak pernah terfikirkan untuk bisa melakukan aktivitas berkebun. Seiring dengan perkembangan zaman, kini telah muncul sistem tanam aquaponik yang memanfaatkan peranan aquarium sebagai sumber nutrisi bagi tanaman.
Kehadiran sistem tanam aquaponik semacam ini terbilang baru dan mudah. Sehingga tidak mengherankan jika banyak orang yang mulai menerapkan teknik bertanam yang sekaligus memberikan manfaat ganda yang berupa ikan dan sayuran.

Pengertian Aquaponik
Aquaponik pada dasarnya merupakan sistem pertanian yang terbaru dengan menggabungkan antara aquakultur (pemeliharaan ikan) dengan hidroponik, sehingga akan tercipta suatu hubungan yang saling menggantungkan. Dalam hal ini, ketika dalam aquarium tersebut terdapat kotoran ikan, maka, air yang bercampur dengan kotoran tersebut akan digunakan untuk mengairi tanaman, sehingga berbagai zat bermanfaat akan terserap oleh tanaman.
Selanjutnya, air yang digunakan untuk mengairi tanaman tersebut akan kembali lagi ke dalam aquarium sebagai air bersih. Jadi, dalam sistem tanam aquaponik ada sebuah sirkulasi yang menguntungkan kedua belah pihak.

Pemilihan Jenis Ikan
Pada umumnya, beberapa orang yang menerapkan sistem tanam aquaponik akan memanfaatkan berbagai jenis ikan yang nantinya akan dipanen bersama dengan sayuran setelah periode waktu tertentu. Untuk jenis ikan yang biasa dimanfaatkan dalam sistem berkebun aquaponik adalah beberapa jenis ikan tawar seperti ikan tilapia, lele, belut, ikan mas dan juga ikan kod. Beberapa orang juga menaruh udang galah air tawar yang nantinya juga bisa dipanen saat masa telah tiba.

Perawatan tanaman aquaponik
Ketika sistem tanam aquaponik tersebut telah selesai dirancang, maka selanjutnya melakukan perawatan terhadap tanaman tersebut. Dalam hal ini, perawatan bisa dilakukan dengan memastikan bahwa aliran air yang menuju ke bak tanam yang berisi tanaman senantiasa mengalir dengan lancar.
Selain itu, saat tanaman telah mencapai musim panen, maka pemanenan secara serempak dan mengganti jenis tanaman untuk ditanam kembali merupakan hal yang patut untuk dilakukan guna memotong daur hidup pathogen yang biasanya mempengaruhi hasil tanam. Dengan melakukan sistem rotasi pada sistem tanam aquaponik, maka hasil panenpun juga akan selalu pada kualitas dan kuantitas yang baik.

Analisa Usaha Tanaman Sistem Aquaponik
Sebagai contoh keuntungan yang bisa diperoleh dari sistem tanam aquaponik bisa anda lakukan dengan mencoba untuk menggunakan sebuah kolam seluas 3 x 4 meter yang bisa anda isi dengan bibit ikan gurame yang sebanyak 24 kg dengan jumlah berat per ikan sekitar 200 gram. Dengan pakan tenggelam yang digunakan sebanyak 28.8 kg, maka biaya operasional sekitar Rp 535.680.
Selanjutnya, untuk tanaman yang digunakan adalah tanaman cabai yang berjumlah 10 buah dengan ditambah media filter 10 unit untuk menyaring air. Setelah 4 bulan, anda bisa memanen hasilnya dengan perkiraan keuntungan yang mencapai Rp 275.000-an. Hasil ini tentunya berbeda pada setiap prakteknya.
Teknik tanam aquaponik merupakan terobosan baru dalam teknologi pertanian yang mampu memberikan manfaat ganda pada pemiliknya. Perawatan yang sesuai akan memberikan hasil yang memuaskan pada setiap periodenya. Dengan menerapkan sistem tanam semacam ini, maka anda bisa memuaskan hobi berkebun sekaligus mendapatkan untung yang berlipat.
Share:

Minggu, 02 Oktober 2016

4 Macam Media Tanam Hidroponik

Perkembangan teknologi pertanian memberikan dampak positif terhadap kemajuan sistem tanam yang ada. Dahulu kala, beberapa orang mengeluhkan dengan dimilikinya lahan sempit sehingga kegiatan berkebun yang menjadi hobi mereka tidak pernah bisa disalurkan. Hal inilah yang mendasari munculnya berbagai teknik berkebun yang bisa diterapkan oleh mereka yang memiliki lahan sempit. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika saat ini banyak dijumpai rumah-rumah ataupun apartemen yang memiliki kebun mini di lahan sempit mereka.

Dari sekian banyak teknik berkebun yang berkembang saat ini, teknik berkebun sistem hidroponik menjadi salah satu andalan para pecinta berkebun yang memiliki lahan sempit. Teknik berkebun yang tidak menggunakan pasir sebagai media tanam ini telah menggeser teknik berkebun tradisional yang pada umumnya dilakukan pada lahan yang luas. Sebagai gantinya, media tanam hidroponik bisa dibuat dari beberapa bahan berikut ini.

Rockwool
Salah satu media tanam hidroponik yang biasa digunakan untuk menunjang pertumbuhan tanaman adalah rockwool yang pada dasarnya terbuat dari serabut halus dan ringan. Media yang juga dinamakan mineral wool ini terbentuk dari adanya pemanasan batuan basalt yang bersuhu tinggi sehingga menyebabkan batuan tersebut meleleh. Saat batuan tersebut meleleh, maka akan meninggalkan serat yang membentuk rockwool ini.

Arang Sekam
Dari banyaknya media tanam hidroponik yang digunakan saat ini, arang sekam merupakan jenis media yang paling banyak digunakan oleh para penggila aktivitas berkebun. media tanam yang juga bisa digunakan sebagai media tanam dalam pot ini dihasilkan dari limbah penggilingan padi yang telah terbakar sehingga berwarna hitam. Penggunaan arang sekam pada teknik hidroponik dikarenakan bahan ini bebas dari bakteri, steril, tahan lama sehingga bisa digunakan berulang-ulang.

Hydroton
Media tanam hidroponik yang lainnya adalah hydroton yang terbuat dari dasar lempung yang dipanaskan hingga membentuk bulatan-bulatan kecil yang memiliki ukuran 1 – 2.5 cm. Tidak hanya itu saja, hydroton juga mampu menyerap air sehingga akan menjadi sumber nutrisi bagi tumbuhan. PH hydroton yang cukup stabil ini juga mempengaruhi tanaman untuk tumbuh dengan subur dan pastinya, media tanam ini bisa digunakan berkali-kali layaknya arang sekam.

Serbuk Sabut Kelapa
Serbuk sabut kelapa atau yang dikenal dengan cocopeat ini merupakan media tanam hidroponik yang memiliki kemampuan untuk menyerap air dalam jumlah banyak. Dengan pH yang cukup stabil yaitu antara 5,0 – 6,8, cocopeat ini akan menjadi media tanam yang bagus ketika dicampurkan dengan sekam bakar. Perbandingan antara kedua bahan tersebut adalah 50 : 50. Dengan daya serap yang bagus, maka pertumbuhan tanamanpun akan jauh lebih baik.
Pada dasarnya, media tanam hidroponik tidak hanya sebatas itu saja. Beberapa orang juga menggunakan spons, perlite ataupun vermiculite untuk menanam tanaman dengan sistem hidroponik. Pemanfaatan beberapa media tanam hidroponik semacam itu akan memberikan hasil yang bagus ketika didukung dengan perawatan tanaman yang benar.
Share:

Sabtu, 01 Oktober 2016

Cara Menanggulangi Hama Dengan Petrogenol

Bagi anda yang memiliki tanaman buah di rumah, pastinya anda pernah dibuat jengkel dengan permasalahan hama tanaman yang disebut lalat buah. Jenis hama yang satu ini akan menyerang beberapa tanaman seperti tomat, mentimun dan jenis tanaman buah lainnya. Ketika tanaman anda telah terserang lalat buah, maka sudah dipastikan kalau tanaman anda bakalan busuk dan anda akan gagal panen.


Hal semacam inilah yang saat ini menjadi permasalahan petani buah ataupun para pecinta aktivitas berkebun yang memiliki tanaman buah. Sebagai solusinya, maka menanggulangi hama dengan petrogenol merupakan cara yang mudah dan efektif untuk mengatasi permasalahan semacam ini.
Petrogenol merupakan bahan kimia yang diproduksi oleh salah satu pabrik kimia di Gresik yang telah teruji mampu mengatasi permasalahan hama lalat buah. Menanggulangi hama dengan petrogenol ini bisa dibilang murah, sebab bahan yang digunakanpun juga merupakan bahan bekas yang bisa didapat di lingkungan sekitar.
Cairan petrogenol (berasal dari eugenol minyak cengkeh) ini mampu untuk menarik lalat buah datang mendekati jebakan yang terbuat dari botol air minum bekas. Sekali lalat itu masuk ke dalam jebakan, maka lalat tidak akan bisa keluar lagi. Untuk lebih jelasnya bagaimana menanggulangi hama dengan petrogenol, anda bisa menerapkan beberapa cara berikut ini:
Alat dan Bahan
·    1 buah pisau cutter
·    1 buah gunting
·    1 buah botol kemasan air minum 1500 ml
·    Lakban secukupnya
·    Kawat ikat secukupnya
·    1 buah ang
·    Kapas secukupnya
·    Cairan petrogenol secukupnya
Cara Pembuatan
1.    Siapkan botol air minum bekas, buang tutup botol tersebut dan potong sebatas bagian leher botol tepatnya di bawah lengkungan botol.
2.    Ambil kawat secukupnya dan buatlah kawat pengikat yang berbentuk salib dengan ujung dilengkungkan
3.    Masukkan kawat pengikat melalui lubang tengah badan botol dan jangan lupa untuk memenuhi ujung lengkung kawat pengikat dengan kapas yang dibasahi oleh cairan petrogenol
4.    Setelah kawat pengikat terpasang, selanjutnya pasang potongan botol air minum dengan posisi terbalik dan kuatkan dengan lakban
5.    Perangkat lalat buah siap untuk dipasang
Cara menanggulangi hama dengan petrogenol semacam ini akan bisa digunakan dalam kurun waktu sebulan. Setelah sebulan, maka penambahan cairan petrogenol bisa dilakukan jika peralatan untuk menanggulangi hama dengan petrogenol masih diperlukan.
Ketika anda berfikir untuk menyudahi penggunaan alat ini, maka sangat tidak disarankan untuk membuang bekas botol yang mengandung petrogenol sembarangan, karena hal ini akan mencemari lingkungan sekitar.
Untuk keamanan, akan lebih baik jika anda menanam botol ini jauh dari sumber air, sehingga tidak akan mencemari air tersebut. Dengan menerapkan cara menanggulangi hama dengan petrogenol, maka populasi lalat buah yang kerap menjadi musuh petani akan segera berkurang.
Share:

Kamis, 29 September 2016

Kelebihan dan Kekurangan Sayuran Hidroponik di Dalam Greenhouse

Penggunaan greenhouse saat ini sudah sangat luas untuk diterapkan dalam dunia pertanian. Greenhouse itu sendiri merupakan sebuah sebuah bangunan yang terstruktur yang dibuat dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang meliputi suhu, kelembaban, intensitas cahaya, ventilasi, irigasi serta beberapa faktor lainnya.

Penerapan teknik hidroponik dalam greenhouse untuk menanam berbagai macam sayuran semacam ini ternyata memberikan keuntungan dan kelebihan sebagai berikut.

Kelebihan hidroponik dalam greenhouse
Pada dasarnya, keputusan beberapa petani yang menerapkan greenhouse sebagai sarana penunjang untuk menerapkan teknik hidroponik, di dasarkan atas manfaat yang ditawarkan oleh greenhouse sebagai berikut.

a.    Hasil produksi yang meningkat
Hidroponik dalam greenhouse memberikan manfaat yang sangat besar bagi petani sebab dalam prakteknya, segala tanaman yang ditanam dalam greenhouse akan berada di bawah control pemiliknya, sehingga ketika tanaman kekurangan unsur hara, pemilik tersebut akan melakukan tindakan demi menjaga keseimbangan unsur hara tersebut. Dengan menerapkan cara ini, maka hasil panen juga akan meningkat.

b.    Kualitas produksi yang jauh lebih baik
Ketika anda menerapkan sistem hidroponik dalam greenhouse, bisa dipastikan bahwa tanaman yang anda miliki akan terhindar dari sinar ultra-violet, kelebihan suhu, atau polutan. Hal ini dikarenakan bahwa pemberian nutrisi serta perawatan yang yang berkala memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas produksi tanaman anda.

c.    Mengurangi penggunaan pestisida
Ternyata, hidroponik dalam greenhouse seperti ini juga memberikan manfaat dari segi peminimalisiran penggunaan pestisida yang digunakan untuk menjaga pertumbuhan tanaman. Dengan menggunakan greenhouse, maka anda bisa memasang insec-screen pada dinding greenhouse sehingga kutu loncat ataupun kutu daun tidak bisa masuk ke dalam greenhouse.

d.    Sebagai sarana agrowisata
Perlu anda ketahui bahwa di beberapa daerah yang mencoba menggunakan teknik hidroponik dalam greenhouse semacam ini bisa dijadikan sebagai lahan bisnis agrowisata. Dalam hal ini, greenhouse bisa anda jadikan tempat untuk budi daya berbagai tanaman langka yang meliputi tanaman anggrek, buah dan beberapa tanaman lainnya.

Kekurangan hidroponik dalam greenhouse
Dari sekian banyak keuntungan yang ditawarkan oleh penerapan teknik tanam hidroponik dalam greenhouse, ternyata ada beberapa kerugian yang pastinya harus dipertimbangkan juga. Dalam hal ini, kerugiannya meliputi biaya pembuatan yang sangat tinggi, karena bahan pembuatnya yang sangat mahal. Selain itu, diperlukan perawatan ekstra serta sumber daya yang terampil dalam merawat tanaman hidroponik demi mendapatkan hasil tanam yang baik.


Penerapan sistem tanam hidroponik dalam greenhouse ternyata memberikan pengaruh positif dan negatif bagi pemiliknya. Dalam hal ini, dengan keuntungan yang sangat menggiurkan, tentunya juga ada resiko yang ditanggung. Untuk itu, sangat diperlukan pertimbangan yang matang sebelum memutuskan untuk menerapkan teknik hidroponik menggunakan greenhouse semacam ini. Perhitungan yang tepat pastinya mampu menghasilkan hasil yang maksimal pula.
Share:

Rabu, 28 September 2016

Cara Menanggulangi Hama Dengan Pestisida Alami

Membasmi hama dengan pestisida alami merupakan salah satu teknik ampuh yang bisa dilakukan oleh para petani atau pecinta aktivitas berkebun dalam menanggulangi hama tanaman. Penggunaan pestisida alami semacam ini sangatlah aman, mengingat semua bahan yang digunakan berasal dari bahan alami tanpa adanya campuran bahan kimia berbahaya.

Pestisida Organik untuk Menanggulagi Hama

Perlu anda ketahui bahwa jenis pestisida alami semacam ini termasuk pestisida yang mudah terurai di alam (biodegradable), sehingga pemakaian yang benar tidak akan menimbulkan pencemaran.
Untuk membasmi hama dengan pestisida alami, maka anda bisa menggunakan limbah yang berasal dari air kencing sapi yang dicampur dengan bahan-bahan lainnya. Penggunaan air kencing sapi dalam membasmi hama dengan pestisida alami ini dikarenakan kandungan nitrogen, fosfor, kalium dan airnya mampu untuk membasmi hama tanaman.
Selain itu, penerapan cara membasmi hama dengan pestisida alami dengan urine sapi ini juga akan menjadikan tanaman tumbuh subur. Untuk lebih jelasnya tentang membasmi hama dengan pestisida alami anda bisa menerapkan cara berikut ini.
Bahan
·    20 liter urine sapi
·    1 liter tetes tebu
·    Bakteri decomposer seperti EM 4, Mbio
·    0,5 kg empon-empon (lengkuas, kencur, kunyit, temuireng, brotowali, jahe)
·    1 gelas air rendaman kedelai
·    4 liter air
Cara Pembuatan
1.    Siapkan semua empon-empon lalu tumbuk keseluruhannya hingga lembut
2.    Masukkan Dalam panci yang ditambah air dan masak tumbukan empon-empon dengan air selama beberapa menit hingga air mendidih
3.    Angkat dan tunggu hingga rebusan empon-empon menjadi dingin
4.    Campurkan dengan tetes tebu, urine sapi dan rendaman kedelai
5.    Aduk seluruh bahan hingga rata
6.    Masukkan campuran tersebut ke dalam sebuah jerigen dan tutup jerigen tersebut
7.    Simpan jerigen di tempat yang aman selama 3 minggu
8.    Pastikan untuk membuka tutup jerigen 3 hari sekali untuk membuang gas yang terkumpul dalam jerigen
9.    Setelah 3 minggu, pestisida alami bisa digunakan
Perlu anda ketahui bahwa penerapan cara membasmi hama dengan pestisida alami dengan urine sapi ini memiliki takaran dosis yang berbeda untuk setiap tanaman. Ketika anda ingin membasmi hama pada tanaman padi, maka penyemprotan pada tanaman bisa anda lakukan saat padi berusia 14 – 21 hari setelah proses penanaman yang dilanjutkan 45 hari kemudian setelah tanam.
Sedangkan bagi anda yang memiliki tanaman hortikultura dan ingin membasmi hama dengan pestisida alami, maka penyemprotan bisa dilakukan saat tanaman berusia 14 – 21 setelah penanaman dan diteruskan saat tanaman mencapai musim bunga.
 Pengaplikasian untuk pestisida semacam ini bisa langsung disemprotkan pada tanaman tanpa dicampur dengan bahan lain. Dengan cara membasmi hama dengan pestisida alami semacam ini, maka hama tanaman anda akan segera mati dan tanaman tumbuh subur.
Share:

Kamis, 22 September 2016

Cara Kerja Hidroponik Sistem Dutch Bucket

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi sahabat hidroponik se-Indonesia Pada kesempatan kali ini Hidrafarm akan menjelaskan tentang cara kerja Dutch Bucket system atau sering disingkat DB. Dutch Bucket sistem ini merupakan sistem hidroponik yang memungkinkan untuk pertumbuhan akar yang lebar dan luas sehingga sangat cocok sekali untuk menanam tomat dan cabe. Selain itu dengan Dutch Bucket ini anda bisa menanam mentimun gambas atau oyong, melon, semangka,  ataupun blewah. Karena tanaman-tanaman tadi adalah tanaman yang sangat memerlukan ruang perakaran yang lebar dan luas.
Untuk membuat Dutch bucket Anda memerlukan beberapa ember kemudian netpot berukuran besar, tandon untuk wadah nutrisi, pompa, selang, dan pipa pvc.
Hidroponik Dutch Bucket

Dutch Bucket disusun seperti gambar diatas. Ember ditata sedemikian rupa di atas sebuah meja setinggi 50 cm, kemudian di dalam ember diletakkan netpot ukuran diameter minimal 10 cm. Didalam netpot berisi media tanam yang mampu memberikan kelembaban yang baik pada akar, biasanya media tanam yang digunakan adalah hidroton. Jika anda tidak bisa mendapatkan hidroton, Anda bisa menggunakan arang kayu atau arang batok kelapa sebagai media tanam yang ditaruh didalam netpot.

Cara kerja dari sistem Dutch bucket ini nutrisi adalah sebagai berikut. Nutrisi yang diletakkan di dalam Tandon dipompa ke atas melalui selang nutrisi, dialirkan menuju ember-ember tempat media tanam dan tanaman tumbuh. Kita bisa lihat aliran nutrisi naik berwarna merah dialirkan menuju ember-ember tanaman.

Kemudian dari selang nutrisi masuk ke media tanam hidroton tadi nutrisi diteteskan pelan-pelan sehingga hidroton terbasahi dan lembab. Air nutrisi ada yang terserap oleh hidroton, dan ada juga yang lewat dan tertumpah menuju pipa balik. Kita bisa lihat air yang tertumpah digambarkan oleh panah warna kuning.

Air tumpahan dari ember-ember masuk ke dalam pipa balik dan dialirkan menuju ke tandon. Nutrisi yang terserap media hidroton membuat hidroton lembab oleh air nutrisi. Kemudian akar-akar tanaman Akan mencari nutrisi melalui celah-celah hidroton. Dengan hidroton, terdapat rongga-rongga udara yang akan menyuplai oksigen ke serabut-serabut akar, sehingga agar sehat dan mampu menyerap nutrisi dengan maksimal.

Nah! Demikian sobat hidroponik, penjelasan singkat tentang hidroponik sistem dutch bucket. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk anda.

Share:

Cara Membuat Larutan AB Mix untuk Hidroponik

Judul : Membuat Larutan AB Mix 500 mL
Diupload oleh : YouTube : Hidroponik Store
Tanggal upload : Apr 11, 2016



Membuat larutan ab mix 500 mL:
1. siapkan 2 gelas ukur 500 mL
2. ab mix dibuka, isi 2 bungkus, A & B
3. isi gelas ukur dengan air setengah penuh
4. masukkan isi bungkus A ke gelas ukur A
5.masukkan isi bungkus B ke gelas ukur B
6. aduklah masing-masing wadah
7. penuhi masing-masing gelas sampai penuh 500 mL
8. simpan masing-masing larutan, dalam wadah terpisah
9. simpanlah di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung
10. ab mix siap digunakan kapan saja

Mencari AB mix? Klik di sini!
Share:

Cara Membuat Hidroponik Dutch Bucket

Sistem tanam yang disebut dengan hidroponik Dutch bucket merupakan sistem tanam yang menerapkan sistem kerja yang sederhana dengan perlengkapan yang tidak terlalu rumit namun mampu menghasilkan untung yang besar. Sistem hidroponik Dutch bucket ini juga disebut dengan batu bucket system yang mana sistem ini diadopsi dari bangsa Belanda yang memiliki prinsip menghargai setiap tetes air.
hidroponik Dutch bucket


Dengan adanya prinsip itu, maka lahirlah sistem hidroponik Dutch bucket yang saat ini banyak dipraktikkan oleh mereka yang gemar berkebun namun tidak memiliki lahan yang luas.
Bahan
·    14 buah ember bekas
·    5 x 20 mm selang irigasi
·    2 x 40 mm pipa PVC
·    5 meter pipa untuk irigasi tetes
·    7 buah irrigation drip tube nipples
·    15 x 20 mm kenie
·    1 x 40 mm sambungan pipa PVC
·    1 x 40 mm penutup pipa PVC
·    1 x 40 mm kenie PVC
·    2 X 40 mm mounting bolts
·    6 x 30 mm hook screw
·    1 x 1000 liter/hour pompa khusus aquarium
·    1 buah media tanam (perlite atau hydroton)
·    1 buah reservoir
·    1 meter kasa
Cara Pembuatan
1.    Untuk bangku sebagai tempat dudukan ember, bisa anda sediakan sendiri.
2.    Siapkan ember dua buah yang akan digunakan untuk satu buah tanaman yang akan diletakkan pada bagian atas dan bawah
3.     Lubangi ember yang ditempatkan pada bagian bawah dengan jarak 20 mm dari dasar ember. Pastikan lubang tersebut sama besar dengan pipa PVC pembuangan
4.    Lubangi dasar ember yang ditempatkan pada bagian atas lalu berilah kasa pada dasarnya
5.    Siapkan kelengkapan lain yang meliputi pipa irigasi, drip tube, nipples, selang PVC pembuangan, dan kelengkapan lainnya.
6.    Lubangi selang PVC pembuangan sebesar pipa irigasi dengan mata bor (holesaw)

7.    Lubangi juga pipa irigasi sebesar nipples sehingga bisa dipasang drip tube yang akan mengalirkan air dari pipa irigasi
8.    Sambungkan ember dengan pipa pembuangan menggunakan bantuan elbow
9.    Pasang pompa air aquarium pada ember yang berisi air nutrisi dan pastikan anda mengecek kerja sistem yang anda buat
10.    Pastikan juga air buangan dari ember akan kembali masuk ke bak yang berisi air nutrisi
11.    Jika sistem bekerja normal, maka masukkan media tanam dan mulailah tanami dengan berbagai jenis tanaman
12.    Lakukan perawatan secara rutin dengan memeriksa nutrisi pada bak dan perawatan pada tanaman
Kinerja sistem tanam hidroponik Dutch bucket ini bisa dilihat ketika air yang bernutrisi pada sebuah bak akan dialirkan menuju ke setiap pot dalam bentuk tetes-tetes air dengan menggunakan bantuan pompa air yang dinyalakan secara periodik.
Dalam hidroponik Dutch bucket, tetesan air tersebut akan mengairi tanaman yang ada pada pot dan ketika air dalam pot berlebih, maka dalam hidroponik Dutch bucket ini, air tersebut akan dialirkan pada pipa pembuangan yang letaknya di bawah pot tanam dan akhirnya mengalir kembali pada bak penampungan. Itulah ringkasan cara pembuatan hidroponik Dutch bucket beserta sistem kerjanya.
Share:

Rabu, 14 September 2016

Cara Membuat Bermacam-macam Pestisida Alami

Pestisida adalah campuran berbagai bahan kimia yang yang dimanfaatkan untuk membasmi permasalahan hama. Penggunaan pestisida jenis ini bisa mencemari lingkungan sekaligus merusak ekosistem lingkungan tersebut. Untuk itu, muncullah berbagai jenis pestisida alami sebagai solusi permasalahan tersebut. Berikut ini adalah cara membuat pestisida alami untuk memberantas hama tanaman.

Pestisida alami umbi gadung
Umbi gadung merupakan bahan alami yang mengandung senyawa kimia seperti saponin, alkaloid dan fenol yang sangat ampuh untuk memberantas hama. Beberapa jenis hama yang bisa diberantas dengan menggunakan pestisida umbi gadung adalah walang sangit, wereng, kepik dan jenis hama penghisap lainnya. Berikut cara membuat pestisida alami dari umbi gadung.
Bahan
·    500 gram umbi gadung
·     10 liter air
Cara Pembuatan
1.    Siapkan bahan yang diperlukan dan bersihkan gadung dari kotoran
2.    Potong menjadi bagian kecil dan blender hingga menjadi halus
3.    Saring dengan menggunakan kain sifon hingga tersisa airnya
4.    Larutan siap untuk digunakan
Untuk memanfaatkan umbi gadung sebagai pestisida, maka anda bisa menyemprotkan cairan tersebut pada tanaman yang terserang hama.

Pestisida alami dari Mimba
Mimba adalah tanaman yang sering kali ditemukan di pinggir jalan yang dimanfaatkan untuk keperluan pakan ternak. Akan tetapi, daun mimba bisa dimanfaatkan sebagai pestisida alami karena  kandungan azadirachtin salanin, neimbenin dan meliantriol. Pestisida ini bisa digunakan untuk membasmi kepik, walang sangit, wereng dan Lepidoptera. Berikut cara membuat pestisida alami dari daun Mimba.
Bahan
·    200 – 300 gram biji mimba halus
·    10 liter air
Cara Pembuatan
1.    Siapkan bahan yang diperlukan
2.    Campurkan biji mimba yang telah dihaluskan dengan 10 liter air hingga semuanya tercampur sampai rata
3.    Diamkan campuran tersebut hingga 1 malam
4.    Keesokan harinya saring dengan kain halus
5.    Larutan dari biji mimba siap untuk digunakan
Setelah selesai membuat pestisida alami ini, anda bisa langsung menyemprotkan larutan ini pada tanaman yang terserang hama.

Pestisida alami dari daun sirsak
Untuk memberantas hama, anda bisa menggunakan daun sirsak yang biasanya dimanfaatkan untuk pengobatan kolesterol. Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam daun sirsak antara lain ammonia dan resin, yang mampu membunuh berbagai jenis hama trips. Untuk membuat pestisida alami dari daun sirsak bisa dilakukan dengan cara berikut ini.
Bahan
·    50 – 100 lembar daun sirsak
·    5 liter air
·    15 gram sabun detergen
Cara Pembuatan
1.    Siapkan bahan yang dibutuhkan
2.    Cuci bersih daun sirsak dan tumbuk hingga halus
3.    Campurkan hasil tumbukan daun sirsak dengan air dan detergen
4.    Diamkan campuran tersebut selama 12 jam
5.    Lakukan penyaringan untuk memisahkan ampas dengan airnya
6.    Larutan siap untuk digunakan
Untuk memanfaatkan larutan ini, maka anda bisa mencampurkan 10 – 15 liter air dengan 1 liter larutan daun sirsak tersebut atau dengan 1 tangki air dan 1 liter larutan. Dengan membuat pestisida alami ini, hama tanaman akan mati.
Penggunaan pestisida merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membasmi hama tanaman. Untuk  itu, membuat pestisida alami menjadi solusi permasalahan yang tepat. Dengan membuat pestisida alami ini, makan tanaman akan bebas dari hama dan lingkunganpun juga aman dari pencemaran bahan kimia.
Share:

Kunjungi Halaman Kami

Cari Blog Ini

Blogroll

Like Us on Facebook

Trending now