Berkebun di mana saja

Rabu, 05 Oktober 2016

Kangkung Jenis Apa Sih yang Ditanam Secara Hidroponik?

Umur panen kangkung adalah 20 sampai 25 hari dari pembenihan. Ciri-ciri kangkung siap untuk dipanen adalah daun dewasa berwarna hijau tua, kemudian ukurannya melebar terbuka membentuk segitiga. Pilihan benih untuk menanam kangkung Anda bisa menggunakan Bangkok LP-1 untuk dataran rendah yang diproduksi oleh Panah Merah.

Tanaman kangkung merupakan tanaman tropis yang biasanya dikonsumsi batang dan daunnya. Kangkung ini banyak dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis. Di luar negeri kangkung dikenal dengan sebutan morning water glory atau water spinach. Kangkung banyak dikonsumsi oleh orang-orang yang berada di wilayah Asia Tenggara dan sekitarnya, Singapura, Malaysia, Laos, Vietnam, Thailand, Filipina, China, Kamboja, dan tentunya Indonesia.
Tanaman kangkung terdiri dari dua jenis, yang pertama kangkung darat dan yang kedua adalah kangkung air. Kedua tanaman ini mempunyai perbedaan yang sangat mencolok. Yang pertama kangkung air berbunga seperti terompet berwarna hijau putih, sedangkan kangkung darat berbunga putih dengan semburat Ungu atau merah di bagian tengah.
Kemudian kangkung darat memiliki daun yang ramping dan panjang, dengan ujung yang runcing, akarnya terlihat putih berada di ujung bawah batang. Cara kangung darat untuk memperbanyak umumnya dengan biji. Sedangkan untuk kangkung air, berdaun lebih pendek dan sedikit melebar, ujungnya agak tumpul, akarnya tumbuh di antara ruas batang. Habitat Kangkung air di daerah rawa atau kolam penuh air, sedangkan kangkung darat biasanya tumbuh di atas tanah.
Kangkung yang biasa ditanam secara hidroponik ialah kangkung darat. Pada kondisi tertutup atau kekurangan sinar matahari biasanya kangkung tumbuh memanjang. Kangkung lebih menyukai tempat yang ditanam secara terbuka namun matahari tidak terlalu terik. Jika cuaca terlalu panas, maka batang dan daunnya agak keras dan biasanya kurang disukai oleh konsumen. Kangkung bisa ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi sampai ketinggian 2000 meter diatas permukaan laut.
Pembibitan tanaman kangkung biasanya dilakukan antara 7 hari sampai 10 hari, selanjutnya bibit tanaman dapat dipindah ke tempat pembesaran atau produksi. Kangkung jika ditanam dengan media kerikil benih dapat langsung disebar,  jadi tidak perlu dipindahkan namun penyebarannya harus merata dan teratur agar tidak terbuang percuma.
Langkah-langkah menanam kangkung cara hidroponik yaitu semai benih, pembesaran dan masa panen. Semai benih dilakukan dengan rockwool yang dipotong seperti dadu 2,5 x 2,5 x 3 cm. Satu potong rockwool bisa ditanam 3/4 biji kangkung.
Semai benih kangkung biasanya 7 sampai 10 hari. Pada masa ini di berikan sedikit nutrisi sekitar 500 ppm untuk mempercepat pertumbuhan kangkung. Setelah 7 hari kangkung dipindahkan ke bagian pembesaran atau produksi. Pada pada proses pembesaran, lamanya sekitar 2 minggu. Disini nutrisi diberikan lebih banyak yaitu 1000 ppm.
Pada masa produksi kangkung dikenalkan sinar matahari namun tidak terlalu panas. Sinar yang banyak akan membuat kangkung tumbuh semakin besar dan hijau. Selanjutnya masa panen ketika memasuki Minggu ke-4 disini kangkung sudah mulai membesar dan daunnya melebar.
Nah! Kangkung yang sering ditanam merupakan kangkung darat, dan Anda harus menanamnya langsung bersentuhan dengan sinar matahari namun tidak terlalu terik. Anda bisa menggunakan penghalang sinar namun dipasang di sebelah atas bagian barat. Artinya matahari akan langsung mengenai kangkung pada pagi hari, setelah siang hari matahari dikurangi intensitas sinarnya dengan shading net atau paranet.
Share:

2 komentar:

  1. Bapak/Ibu terimakasih atas informasinya.

    BalasHapus
  2. Gimana sih kita bisa dapatkan bibit kangkung biasa, saya sudah tanyak ke toko sekitar tdk ada

    BalasHapus

Kunjungi Halaman Kami

Cari Blog Ini

Blogroll

Like Us on Facebook

Trending now