Berkebun di mana saja

Tampilkan postingan dengan label Step by Step. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Step by Step. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Desember 2016

Step by Step Membuat Irigasi Tetes dari Botol Bekas




Hidroponik merupakan sistem menanam, dimana kita dapat mengatur nutrisi ke akar. Selain itu hidroponik juga dikenal dengan menanam tanpa tanah.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang irigasi tetes. Untuk menanam sayuran dalam jumlah banyak, seringkali petani hidroponik menggunakan alat seperti pompa, pipa primer, pipa sekunder, timer, dan stick drip.

Sistem hidroponik irigasi tetes dengan alat yang lengkap memang memudahkan, namun untuk pemula dan pehobi yang menanam dalam jumlah kecil, apa ada alternatif lain yang murah?

Tentu saja ada dong! Irigasi tetes untuk skala kecil saja, anda bisa menggunakan botol bekas. Silahkan lihat gambar berikut!




Botol disini berfungsi sebagai penampung air nutrisi. Pada ujung bawah botol, dilubangi kecil untuk jalan keluarnya nutrisi secara perlahan.

Nah! Dengan demikian nutrisi diberikan langsung ke akar secara perlahan. Namun, anda masih harus rajin mengisi ulang botol irigasi tetes jika habis. Anda bisa mengisi setiap pagi, siang, dan sore.

Langkah-langkah membuat irigasi tetes dengan botol adalah sbb:


1. Siapkan media tanam dalam polybag yang sudah ditanami sayuran.
2. Siapkan botol plastik besar berukuran 1,5 Liter, dan lubangi bagian bawahnya.
3. Pada ujung tutup botol, berilah beberapa lubang kecil.
4. Tanam botol dengan posisi terbalik dekat (sebelah) tanaman sayur tadi.
5. Isilah botol dengan air nutrisi yang encer saja, 3 kali sehari.

Nah! Demikian sobat hidrafarm, cara membuat sistem irigasi tetes sederhana. Sistem ini hanya direkomendasikan untuk skala coba-coba dan skala kecil saja. Jika anda menanam lebih dari 50 tanaman, tentunya cara ini menguras tenaga.
Share:

Kamis, 22 September 2016

Cara Membuat Hidroponik Dutch Bucket

Sistem tanam yang disebut dengan hidroponik Dutch bucket merupakan sistem tanam yang menerapkan sistem kerja yang sederhana dengan perlengkapan yang tidak terlalu rumit namun mampu menghasilkan untung yang besar. Sistem hidroponik Dutch bucket ini juga disebut dengan batu bucket system yang mana sistem ini diadopsi dari bangsa Belanda yang memiliki prinsip menghargai setiap tetes air.
hidroponik Dutch bucket


Dengan adanya prinsip itu, maka lahirlah sistem hidroponik Dutch bucket yang saat ini banyak dipraktikkan oleh mereka yang gemar berkebun namun tidak memiliki lahan yang luas.
Bahan
·    14 buah ember bekas
·    5 x 20 mm selang irigasi
·    2 x 40 mm pipa PVC
·    5 meter pipa untuk irigasi tetes
·    7 buah irrigation drip tube nipples
·    15 x 20 mm kenie
·    1 x 40 mm sambungan pipa PVC
·    1 x 40 mm penutup pipa PVC
·    1 x 40 mm kenie PVC
·    2 X 40 mm mounting bolts
·    6 x 30 mm hook screw
·    1 x 1000 liter/hour pompa khusus aquarium
·    1 buah media tanam (perlite atau hydroton)
·    1 buah reservoir
·    1 meter kasa
Cara Pembuatan
1.    Untuk bangku sebagai tempat dudukan ember, bisa anda sediakan sendiri.
2.    Siapkan ember dua buah yang akan digunakan untuk satu buah tanaman yang akan diletakkan pada bagian atas dan bawah
3.     Lubangi ember yang ditempatkan pada bagian bawah dengan jarak 20 mm dari dasar ember. Pastikan lubang tersebut sama besar dengan pipa PVC pembuangan
4.    Lubangi dasar ember yang ditempatkan pada bagian atas lalu berilah kasa pada dasarnya
5.    Siapkan kelengkapan lain yang meliputi pipa irigasi, drip tube, nipples, selang PVC pembuangan, dan kelengkapan lainnya.
6.    Lubangi selang PVC pembuangan sebesar pipa irigasi dengan mata bor (holesaw)

7.    Lubangi juga pipa irigasi sebesar nipples sehingga bisa dipasang drip tube yang akan mengalirkan air dari pipa irigasi
8.    Sambungkan ember dengan pipa pembuangan menggunakan bantuan elbow
9.    Pasang pompa air aquarium pada ember yang berisi air nutrisi dan pastikan anda mengecek kerja sistem yang anda buat
10.    Pastikan juga air buangan dari ember akan kembali masuk ke bak yang berisi air nutrisi
11.    Jika sistem bekerja normal, maka masukkan media tanam dan mulailah tanami dengan berbagai jenis tanaman
12.    Lakukan perawatan secara rutin dengan memeriksa nutrisi pada bak dan perawatan pada tanaman
Kinerja sistem tanam hidroponik Dutch bucket ini bisa dilihat ketika air yang bernutrisi pada sebuah bak akan dialirkan menuju ke setiap pot dalam bentuk tetes-tetes air dengan menggunakan bantuan pompa air yang dinyalakan secara periodik.
Dalam hidroponik Dutch bucket, tetesan air tersebut akan mengairi tanaman yang ada pada pot dan ketika air dalam pot berlebih, maka dalam hidroponik Dutch bucket ini, air tersebut akan dialirkan pada pipa pembuangan yang letaknya di bawah pot tanam dan akhirnya mengalir kembali pada bak penampungan. Itulah ringkasan cara pembuatan hidroponik Dutch bucket beserta sistem kerjanya.
Share:

Rabu, 14 September 2016

Cara Membuat Bermacam-macam Pestisida Alami

Pestisida adalah campuran berbagai bahan kimia yang yang dimanfaatkan untuk membasmi permasalahan hama. Penggunaan pestisida jenis ini bisa mencemari lingkungan sekaligus merusak ekosistem lingkungan tersebut. Untuk itu, muncullah berbagai jenis pestisida alami sebagai solusi permasalahan tersebut. Berikut ini adalah cara membuat pestisida alami untuk memberantas hama tanaman.

Pestisida alami umbi gadung
Umbi gadung merupakan bahan alami yang mengandung senyawa kimia seperti saponin, alkaloid dan fenol yang sangat ampuh untuk memberantas hama. Beberapa jenis hama yang bisa diberantas dengan menggunakan pestisida umbi gadung adalah walang sangit, wereng, kepik dan jenis hama penghisap lainnya. Berikut cara membuat pestisida alami dari umbi gadung.
Bahan
·    500 gram umbi gadung
·     10 liter air
Cara Pembuatan
1.    Siapkan bahan yang diperlukan dan bersihkan gadung dari kotoran
2.    Potong menjadi bagian kecil dan blender hingga menjadi halus
3.    Saring dengan menggunakan kain sifon hingga tersisa airnya
4.    Larutan siap untuk digunakan
Untuk memanfaatkan umbi gadung sebagai pestisida, maka anda bisa menyemprotkan cairan tersebut pada tanaman yang terserang hama.

Pestisida alami dari Mimba
Mimba adalah tanaman yang sering kali ditemukan di pinggir jalan yang dimanfaatkan untuk keperluan pakan ternak. Akan tetapi, daun mimba bisa dimanfaatkan sebagai pestisida alami karena  kandungan azadirachtin salanin, neimbenin dan meliantriol. Pestisida ini bisa digunakan untuk membasmi kepik, walang sangit, wereng dan Lepidoptera. Berikut cara membuat pestisida alami dari daun Mimba.
Bahan
·    200 – 300 gram biji mimba halus
·    10 liter air
Cara Pembuatan
1.    Siapkan bahan yang diperlukan
2.    Campurkan biji mimba yang telah dihaluskan dengan 10 liter air hingga semuanya tercampur sampai rata
3.    Diamkan campuran tersebut hingga 1 malam
4.    Keesokan harinya saring dengan kain halus
5.    Larutan dari biji mimba siap untuk digunakan
Setelah selesai membuat pestisida alami ini, anda bisa langsung menyemprotkan larutan ini pada tanaman yang terserang hama.

Pestisida alami dari daun sirsak
Untuk memberantas hama, anda bisa menggunakan daun sirsak yang biasanya dimanfaatkan untuk pengobatan kolesterol. Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam daun sirsak antara lain ammonia dan resin, yang mampu membunuh berbagai jenis hama trips. Untuk membuat pestisida alami dari daun sirsak bisa dilakukan dengan cara berikut ini.
Bahan
·    50 – 100 lembar daun sirsak
·    5 liter air
·    15 gram sabun detergen
Cara Pembuatan
1.    Siapkan bahan yang dibutuhkan
2.    Cuci bersih daun sirsak dan tumbuk hingga halus
3.    Campurkan hasil tumbukan daun sirsak dengan air dan detergen
4.    Diamkan campuran tersebut selama 12 jam
5.    Lakukan penyaringan untuk memisahkan ampas dengan airnya
6.    Larutan siap untuk digunakan
Untuk memanfaatkan larutan ini, maka anda bisa mencampurkan 10 – 15 liter air dengan 1 liter larutan daun sirsak tersebut atau dengan 1 tangki air dan 1 liter larutan. Dengan membuat pestisida alami ini, hama tanaman akan mati.
Penggunaan pestisida merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membasmi hama tanaman. Untuk  itu, membuat pestisida alami menjadi solusi permasalahan yang tepat. Dengan membuat pestisida alami ini, makan tanaman akan bebas dari hama dan lingkunganpun juga aman dari pencemaran bahan kimia.
Share:

Jumat, 09 September 2016

Cara Membuat Aquaponik Sederhana

Pada dasarnya, ada berbagai cara yang bisa dilakukan guna menyalurkan hobi berkebun. Salah satunya adalah dengan menerapkan sistem tanam aquaponik. Dalam membuat aquaponik sederhana, anda akan membutuhkan berbagai media seperti yang dijelaskan berikut ini.

Dengan membuat aquaponik sederhana semacam ini, maka anda akan mendapatkan dua keuntungan yang berupa pemeliharaan ikan dan pemeliharaan tanaman yang bisa anda gunakan untuk menanam sayuran. Berikut cara membuat aquaponik sederhana untuk rumah anda.
Bahan
·    Culture tray 79 x 40 x 4 cm
·    30 buah mur baut
·    1 pak plastic net
·    1 kg media tanam
·    2 meter pipa 0,5 inch
·    Pipa elbow beserta tutupnya
·    4 buah pipa pengatur air
·    1 buah pompa air 946 liter/jam
·    Aquarium
·    Tanaman
Cara Pembuatan
1.    Siapkan segala bahan dan alat seperti culture tray, kasa dan media tanam
2.    Siapkan 2 potongan pipa yang pertama sepanjang lebar media tanam dan yang kedua lebih panjang sehingga pompa aquarium kecil bisa masuk ke dalam aquarium
3.    Hubungkan antara pipa satu dengan pipa lainnya dengan elbow dan tutup ujung pipa yang berukuran kecil
4.    Lubangi setiap pipa kecil sebagai jalan aliran air dan pastikan anda memasang pengatur aliran air untuk menyesuaikan kecepatan aliran air
5.    Pasang pada pinggiran bak tanam hingga keduanya menyatu pada pinggirnya dengan melubangi bak dan mengkaitkannya
6.    Pasang pompa pada ujung pipa yang panjang pada bagian bawah aquarium
7.    Siapkan media tanam dan potong menjadi bagian kecil
8.    Siram dengan air dan pastikan kelebihan air siraman keluar
9.    Setelah media tanam berubah warna  agak gelap, anda bisa menggumpalkan dan menempatkan pada media tanam hingga penuh
10.    Pastikan anda memadatkan media tanam dan buatlah media tanam agak melebihi batas bak tanam
11.    Pasang kasa plastic dan gunting seukuran bak tanam yang telah berisi media tanam
12.    Buatlah beberapa lubang di pinggir bak tanam untuk merekatkan kasa plastic dengan bak tanam menggunakan mur baut
13.    Untuk penanaman, bisa dilakukan dengan memotong kasa plastic berbentuk persegi
14.    Bersihkan tanaman dari media tanam sebelumnya dengan mencelupkan ke dalam air
15.    Buat lubang pada media tanam dan masukkan tanaman tersebut pada lubang
16.    Lakukan hal yang sama pada tanaman lain
17.    Tempatkan bak tanam di atas aquarium dan menempel pada dinding
18.    Lakukan pengecekan apakah irigasi berjalan dengan lancar atau tidak
19.    Jika aliran air mampu mengalir ke atas dan menetes ke aquarium, maka aquaponik anda telah selesai.
Ketika anda memutuskan untuk membuat aquaponik sederhana, maka anda juga harus memastikan bahwa anda juga rutin melakukan perawatan tanaman dengan mengairinya secara rutin. Dalam membuat aquaponik sederhana semacam ini, maka anda tidak perlu melakukan pemupukan secara rutin, sebab air yang mengaliri tanaman anda telah mengandung nutrisi yang berasal dari kotoran ikan. Oleh sebab itu, membuat aquaponik sederhana semacam ini akan sangat menguntungkan anda.
Share:

Senin, 05 September 2016

Cara Membuat Hidroponik Dari Botol Plastik

Hidroponik dari botol plastik- Kalau berbicara mengenai teknik tanam hidroponik, maka tidak akan ada habisnya, sebab teknik tanam yang satu ini memiliki berbagai varian yang pastinya setiap varian memiliki kelemahan dan keunggulan tersendiri.

Salah satu jenis teknik hidroponik yang pastinya sangat murah dan mudah untuk dipraktekkan adalah hidroponik dari botol plastik. Jenis tanaman yang bisa anda tanam pada teknik hidroponik dari botol plastik ini antara lain selada, bayam, sawi, cabe, tomat dan lain sebagainya.
Keberadaan botol plastik kemasan air minum bisa saja di anggap sebagai sampah oleh sebagian besar masyarakat. Namun, di tangan para orang yang memiliki hobi berkebun, keberadaan botol minuman kemasan ini akan diubah menjadi media tanam untuk berbagai jenis sayuran. Tentunya dengan pemanfaatan barang bekas yang diterapkan dalam teknik hidroponik dari botol plastik semacam ini akan memberikan nilai dari barang bekas semakin berharga.
Bagi anda yang berniat untuk menerapkan teknik ini, maka bisa mencoba beberapa langkah berikut ini.
Alat dan Bahan
·    Botol air minum kemasan 2 liter
·    Paku
·    Pisau
Cara Pembuatan
1.    Siapkan botol air minum tersebut dan potong menjadi dua bagian.
2.    Buatlah beberapa lubang pada tutup botol dengan paku.
3.    Lubangi leher botol dengan paku sebanyak empat kali secara merata.
4.    Tempatkan bagian atas botol dengan posisi terbalik pada badan botol sehingga anda akan mendapati tutup botol menghadap dasar badan botol.
5.    Buatlah lubang pada badan botol dengan melihat batasan dari tutup botol yang akan difungsikan sebagai keluarnya air saat over flow.
6.    Masukkan tanah yang dicampur dengan pupuk pada bagian atas botol.
7.    Tanam beberapa biji tanaman pada wadah yang telah berisi tanah tersebut.
8.    Untuk menjaga kelembaban dari sinar matahari, maka anda bisa mengecat dengan cat warna gelap pada sisi badan botol.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Supaya Tanaman Akan Tumbuh Dengan Baik
Ketika anda menerapkan teknik hidroponik dari botol plastik, maka anda harus memperhatikan berbagai hal demi mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal yang perlu anda ketahui bahwa sebuah tanaman tersebut akan tumbuh dengan baik saat anda tempatkan pada tempat yang cukup terkena sinar matahari, sehingga akan lebih baik jika anda berikan paparan sinar matahari secukupnya.
Selain itu, dalam teknik hydroponic dari botol plastik, anda juga harus memperhatikan penanaman tanaman yang mana akan lebih baik jika anda menanam bibit agak ke bawah mendekati mulut botol, sehingga akan memberikan peluang yang lebih besar dan cepat bagi akar tanaman untuk menyerap air nutrisi. Hal ini perlu dilakukan guna menghindarkan tanaman dari resiko mati.
Pada dasarnya, munculnya teknik hidroponik dari botol plastik semacam ini akan dimaksudkan untuk memanfaatkan berbagai barang bekas seperti botol air minuman. Selain itu, penerapan teknik ini juga memberikan kemudahan bagi mereka yang suka berkebun namun tidak memiliki lahan yang luas. Dengan menerapkan teknik hidroponik dari botol plastik, maka anda akan tetap bisa berkebun dan memanfaatkan berbagai barang bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Share:

Sabtu, 03 September 2016

Cara Membuat Hidroponik NFT

Bagi anda yang gemar berkebun dan tidak memiliki lahan yang luas, maka anda bisa mencoba teknik berkebun yang dikenal dengan teknik hidroponik sistem NFT (Nutrient Film Technique).

Penerapan sistem hidroponik sistem NFT semacam ini menggunakan prinsip tanam yang mana akar dari tanaman akan bersinggungan secara langsung dengan aliran air yang bernutrisi sehingga secara tidak langsung kebutuhan oksigenpun juga akan terpenuhi dengan baik. Berikut ini adalah cara penanaman tanaman menggunakan teknik tanam hidroponik sistem NFT.
Alat
·    1 buah bor listrik
·    1 buah mata bor hidroponik
·    1 buah gergaji besi
·    1 buah tang
Bahan
·    1-2 buah paralon ukuran 3 inch
·    1-2 buah paralon ½ inch
·    8 buah tutup paralaon ukuran 3 inch
·    7 buah sambungan paralon ½ inch
·    9 buah keni/L ½ inch
·    Paralon untuk gawang ½ inch secukupnya (opsional)
·    1 buah lem paralon
·    1 buah ember
·    Aqua gelas yang dilubangi bagian bawah
·    Media tanam (sekam, kerikil, dll)
·    Nutrisi hidroponik A+B secukupnya
·    Selang
·    1 buah pompa aquarium
·    1 x 1.5 m fiber
·    Benih tanaman ( bayam atau kangkung )
·    Kawat secukupnya
Cara Pembuatan
1.    Potong paralon yang berukuran 3 inch menjadi 4 bagian
2.    Lubangi paralon dengan mata bor biasa yang kemudian dilanjutkan dengan bor hidroponik. Untuk jarak menyesuaikan.
3.    Lubangi tutup paralon pada bagian pinggir sebesar drat penyambung paralon
4.    Susun paralon yang telah dilubangi dengan menyambungkannya antara satu dengan lain menggunakan keni ataupun drat
5.    Pastikan anda merekatkan instalasi yang anda susun dengan lem
6.    Masukkan pompa aquarium dalam ember berisi air dan nutrisi A+B
7.    Hubungkan pompa tersebut dengan selang dan arahkan pada bagian atas
8.    Siapkan aqua gelas sebanyak lubang hidroponik yang ada dan masukkan sekam bakar yang disemprot nutrisi
9.    Masukkan 1-3  benih tanaman
10.    Tempatkan setiap gelas aqua pada lubang paralon
11.    Nyalakan pompa aquarium yang ada di dalam ember
12.    Pastikan nutrisi mengalir pada bagian atas paralon dan mengaliri setiap paralon
13.    Selalu lakukan pengecekan ketersediaan nutrisi pada ember secara berkala

Ketika anda menerapkan teknik hidroponik sistem NFT ini, maka anda harus melakukan perawatan khusus guna menjaga pertumbuhan tanaman tersebut. Pastikan anda segera mencabut tanaman yang mati dan menggantinya dengan media yang baru. Selain itu, dalam teknik hidroponik sistem NFT ini, anda juga harus menjaga pH air supaya tetap stabil atau sekitar 6.0 – 6.5 pH.
Untuk menaikkan pH, anda bisa menggunakan pH up dan untuk menurunkan anda bisa menggunakan pH down. Dengan melakukan perawatan tanaman yang ditanam dengan teknik hidroponik sistem NFT secara baik, maka akan memberikan hasil yang memuaskan.
Share:

Jumat, 12 Agustus 2016

CARA MEMBUAT HIDROPONIK SEDERHANA

Bagi pemula yang tertarik untuk mulai bercocok tanam secara hidroponik, ada baiknya memulai dari yang paling mudah dulu. Mengingat hidroponik adalah bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, melainkan lebih banyak air, nutrisi, dan oksigen, ada beberapa prosedur yang harus dilalui dan tidak seperti cara bercocok tanam yang biasa. Selain air, bahan-bahan lain yang juga dapat digunakan adalah kerikil, pecahan genting rumah, pasir, pecahan batu ambang, dan masih banyak lagi. Bila Anda ingin mengumpulkan nutrisi dan unsur-unsur hara lainnya agar tanaman tumbuh dengan sehat dan segar, larutkanlah air dengan pupuk organik, bukan pestisida atau herbisida yang berbahaya bagi hasil tanaman dan manusia. Bagaimana cara mencampur organik? Menurut website Tips Berkebun (dari http://www.tipsberkebun.com/tips-berkebun-hidroponik-secara-sederhana.html), campurkan garam mineral dengan formula yang sudah ditentukan. Setelah itu, barulah Anda bisa mulai fokus kepada cara membuat hidroponik sederhana.
 



Lalu, bagaimanakah cara membuat hidroponik sederhana? Alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan adalah:
1.    Baki untuk menyemai.
2.    Jerigen.
3.    Wadah atau pot plastik.
4.    Penyemprot tangan atau hand sprayer.
5.    Kompor dan penangkas air.
6.    Timbangan OHAUS/neraca laboratorium.
7.    Pipa paralon berdiameter setengah 1,5 cm x 20 cm.
8.    Ember.
9.    Jenis tanaman yang dipilih.
10.    Bahan-bahan porus.

Setelah semuanya tersedia, inilah cara membuat hidroponik sederhana:
1.    Sterilkan pasir yang sudah diayak. Caranya? Cuci dengan air bersih berulang-ulang, lalu rendamlah di air mendidih sekitar sejam.
2.    Cuci baki dan isilah dengan pasir tadi sekitar 4 cm. Jangan lupa lubangi alas baki.
3.    Siram baki dengan air bersih dan tunggulah hingga kelebihan air terbuang.
4.    Tabur biji-biji tanaman di atas pasir, sebisa mungkin berikan jarak.
5.    Jaga agar pasir tidak kekeringan. Gunakan hand sprayer untuk tetap melembapkan pasir atau tutuplah baki dengan kaca.
6.    Pindahkan bibit-bibit tadi ke dalam tempat permanen atau persemaian kedua setelah sekitar dua hingga empat daun tumbuh. Jika ingin langsung ke tempat penanaman hidroponik, bersihkan pasir yang menempel pada akar tanaman.

Cara memperoleh tanaman dari bibit yang tersedia adalah:
1.    Sediakan lembaran surat kabar di atas meja sebagai alas.
2.    Ambil pot isi tanaman dan letakkan satu tangan Anda di atas tanah dalam pot. Letakkan tanaman di antara telunjuk dan jari tengah dengan hati-hati.
3.    Pegang dasar pot saat membalikkannya pelan-pelan, lalu keluarkan tanaman beserta akar-akarnya dengan hati-hati.
4.    Bila tanaman susah lepas, benturkan pot pelan-pelan atau koreklah permukaan dalam bagian atas pot dengan pisau tumpul.
5.    Jika sudah berhasil, peganglah tanaman masih dengan dua jari sambil membersihkan sisa tanah yang melekat. Lakukanlah dengan hati-hati.
Tidak sulit, bukan? Selamat mencoba, ya.

Sumber:
http://www.tipsberkebun.com/tips-berkebun-hidroponik-secara-sederhana.html
http://www.azzamrumahherbal.com/hidroponik/227-cara-bertanam-hidroponik-bagi-pemula.html
http://belajarberkebun.com/cara-menanam-tanaman-hidroponik-sederhana.html

Share:

Rabu, 10 Agustus 2016

Membuat Aeroponik Sederhana untuk Tanaman Cabe

Aeroponik merupakan teknik pemberian nutrisi dalam bentuk larutan cair yang dikombinasikan dengan oksigen diudara. Mengenai teknis mengkombinasikan ada berbagai macam. Ada yang menggunakan pengkabut untuk mencampur air nutrisi dan oksigen di udara, ada juga yang menggunakan tetes nutrisi namun akar dibiarkan terurai di udara seperti gambar berikut ini.

Sistem tersebut merupakan aeroponik yang dapat dibuat dengan mudah tanpa harus menggunakan pengkabut, karena pengkabut mudah tersumbat. Akar yang terurai memungkinkan untuk menyerap oksigen, selain itu nutrisi yang diteteskanatau dialirkan dari atas bagian akar akan menyuplai nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

Untuk menanam cabe dengan sistem aeroponik sederhana ini membutuhkan bahan dan alat sbb,
Bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah:
1. Lembar polykarbonat atau bisa diganti dengan kayu untuk papan temat tumbuh.
2. pipa pvc 1/2 inch, beserta konektor pvc seperti knee dan T, dll.

3. pompa air 2 meter.
4. Tandon air.
5. Selang HDPE 5mm dan nepel untuk pipa sekunder yang membagi nutrisi ke setiap lubang tanam.
6. benih cabe dan nutrisi AB mix.
7. Lem PVC
8. Netpot

Alat-alat yang diperlukan:
1. Hole saw untuk melubagi tempat netpot.
2. Gergaji besi untuk memotong.
3. Amplas untuk menghaluskan bekas potongan.
4. Cutter untuk memotong selang HDPE.

Skema sistem aeroponik yang dibuat kurang lebih seperti gambar berikut:



Nah! Bagaimana sobat hidroponik? Mudah bukan?Yuk kita tanam cabe, minimal untuk konsumsi sendiri dan tidak tergantung cabe di pasaran yang harganya naik turun. Semoga sukses yaaa ....
Share:

Selasa, 02 Agustus 2016

Mudahnya Menanam Cabe Hidroponik dengan Sistem Ebb and Flow

Menanam cabe memang memerlukan keahlian khusus. Cabe termasuk tanaman yang mudah layu atau rusak, dan juga rentan terhadap penyakit. Nah! Pada kesempatan ini, hidrafram akan membagikan pengalaman berkebun hidroponik kepada anda semua pecinta hidroponik, khususnya menanam cabe.


Mumpung sebentar lagi musim kemarau, yuk kita menanam cabe hidroponik. Keunggulan cabe hidroponik ini adalah tanaman cabe yang tidak bergantung iklim dan cuaca. Musim kemarau tidak akan menyurutkan petani hidroponik untuk menanam cabe. Untuk menanam cabe dengan sistem hidroponik, yang mudah adalah dengan sistem Ebb and Flow. Teknik ini sudah teruji mampu menumbuhkan tanaman cabe dengan baik. Sistem ini mampu memberikan akar tanaman cabe untuk berkembang dan tumbuh dengan baik.

Bagaimana sih sistem Ebb and Flow hidroponik itu? Ya! Ebb and Flow atau biasa kita sebut sebagai sistem pasang surut, yaitu sistem hidroponik yang membuat media tanam akan basah karena adanya air nutrisi yang masuk. Silahkan lihat gambar berikut!
Air nutrisi dipompa dari tandon naik masuk melalui pipa penghubung, sehingga memenuhi semua wadah media tanam. Sampai pada level yang kita inginkan, air akan keluar pipa dan kembali masuk tandon.

Media tanam yang biasa digunakan untuk menanam cabe Ebb and Flow ini adalah cocopeat + sekam bakar, hidroton, hidroton + cocopeat, atau arang kayu.

CARA SEMAI BENIH:
1. Rendam benih cabe selama ± 1 jam sampai benih terendam.
2. Potong rockwool bentuk dadu, dengan ukuran (2,5 x 2,5 x 2,5) cm³, dan letakkan di atas nampan!
3. Buat lubang sedalam 1 cm di permukaan potongan rockwool!
4. Taruh benih cabe ke dalam lubang.
5. Satu lubang bisa berisi 1 biji cabe.
6. Basahi rockwool dengan air sampai lembab! !! Jangan terlalu basah !!
7. Letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari tidak langsung disamping rumah atau di bawah pohon.
8. !! PENTING !! Pastikan rockwool selalu lembab, dengan menyemprotkan air saat pagi dan sore selama masa semai.
9. !! PENTING !! Setelah muncul daun, pastikan daun terkena matahari langsung!
10. Cabe siap dipindahkan ke rak hidroponik setelah tinggi tanaman ± 4 cm, atau memiliki 3 helai daun.
11. Cabe memiliki masa semai  antara 7 sampai 10 hari.

CARA MEMINDAH BENIH KE RAK HIDROPONIK:
1. Pindahkan cabai kecil dengan memegang rockwool ke dalam netpot dengan hati-hati.
2. Letakkan  dalam netpot kemudian dimasukkan ke dalam lubang Ebb and Flow.
3. Alirkan larutan nutrisi ke dalam pipa PVC.
4. !! PENTING !! Pastikan akar menyentuh larutan nutrisi.

CARA MEMBUAT LARUTAN NUTRISI:
1. Siapkan air ke dalam tandon.
2. Tambahkan aki zuur sedikit saja (± 5 mL untuk setiap 50 L air) tetes-tetes sambil diukur dengan pH meter) sampai pH = 6.0 - 6.5
3. Tambahkan nutrisi siap pakai ke dalam larutan sesuai dengan jadwal sbb:


Umur 1 - 14 HST 1000 ppm
Umur 15 - 28 HST 1260 ppm
Umur 29 HST - panen 1540 ppm
 
   Kadar nutrisi diukur dengan alat TDS meter dengan satuan ppm.
    HST : Hari Setelah Tanam
4. Larutan nutrisi ini bisa anda sirkulasi dengan pompa, atau hanya dengan larutan yang diam (tanpa sirkulasi). Anda juga bisa memadukan keduanya, dengan mengalirkan nutrisi setiap pagi dan sore saja, selebihnya hanya air nutrisi diam.
CARA MEMBUAT LANJARAN CABE:
1. Siapkan tali senar pancing untuk lanjaran.
2. Cabe diberi lanjaran saat umur 15 hst.
3. Ikatkan tali senar pancing dari dekat tanaman cabe kemudian ikatkan ke bagian atas sehingga tali senar menjadi tegang.
4. Sandarkan tanaman cabe ke senar yang tegang.
CARA MEMANEN:
1. Anda dapat memanen cabe setelah umur 75-85 hst.
2. Panen cabe dilakukan dengan cara memetik buah dan tangkainya.
3. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal.
4. Panen dilakukan berulang-uang, yaitu 2-5 hari sekali tergantung luas penanaman.


Share:

Sabtu, 23 Juli 2016

Membuat Rak Hidroponik Sendiri di Rumah

Hidroponik kini semakin banyak diminati di Indonesia, karena cara menanam yang mudah, tidak tergantung cuaca. Pada kesempatan ini, admin akan memberikan contoh cara membuat rak hidroponik sederhana, yang bisa anda terapkan di rumah anda sendiri. Anda bisa mendapatkan alat dan bahannya dengan mudah pula.

Rak yang akan kita buat adalah rak hidroponik dengan PVC 3 inch dan diatur membentuk huruf A.
Pertama, anda harus menyiapkan rangka, bisa dengan kayu, besi, atau baja ringan. Kemudian PVC 3 inch dilubangi untuk tempat net pot. Anda dapat melihat gambar berikut, namun anda tentunya mempunyai kreasi yang lebih baik lagi. Kemiringan bidang diatur sehingga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman yang terus semakin tinggi. Untuk penyanga PVC anda dapat menggunakan besi yang dilengkungkan.

Air nutrisi masuk dari satu sisi, dan keluar bersama pada sisi yang lain. Pada ujung PVC dipasang pipa kecil PVC 3/4 inch untuk pembuangan ke tandon.
Pipa pembuangan diatur ketinggiannya, sehingga air dalam PVC 3 inch menyentuh dasar netpot. Disini perlu percobaan beberapa kali biasanya untuk menemukan tinggi yang tepat, tergantung dari kekuatan pompa air untuk mengalirkan debit air.

Untuk instalasi input nutrisi, anda bisa menggunakan PVC 1/2 inch sebagai pipa primer, dan dilanjutkan selang HDPE sebagai pipa sekunder untuk membagi ke semua PVC tempat tanaman. Bagian yang dilingkari merah adalah saluran pembuangan, dan terdapat kran untuk pembuangan. Jika anda meletakkan rak ini di luar rumah tanpa naungan, saat hujan anda harus memutar kran ini agar air hujan tidak masuk ke tandon.

Jarak tanam diatur antara 15 cm sampai 20 cm. Jarak tanam ini diukur dari as atau titik tengah kingkaran lubang. Jarak ini bisa anda sesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin anda tanam. Tanaman yang berdaun lebar, tentunya jaraknya semakin lebar. Tanaman berdaun pendek, jaraknya pun bisa dibuat pendek. Silahkan sesuaikan dengan tanaman yang ingin anda tanam.
 Rak bisa anda letakkan tanpa naungan atau pun dengan naungan. Jika anda letakkan di luar tanpa naungan, tentunya anda harus siaga saat musim hujan, anda harus memutar kran sebelum hujan turun agar air tidak masuk tandon dan mengencerkan air nutrisi.
 Selamat mencoba, dan saya yakin anda bisa lebih baik dari contoh di atas. Semoga sukses yaa.


Nah...untuk mengikuti video terbaru kami, silahkan subscribe channel ini yaa.
Baca Juga : 

Cara Menanam Hidroponik, dari Pembibitan sampai Panen


Share:

Rabu, 23 Maret 2016

Step by Step | Budidaya Melon Golden Hidroponik

Buah melon golden merupakan buah yang segar, mudah dicerna, berbau harum. Melon mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Yaitu, untuk mencegah serangan jantung, mencegah kanker, menjaga kesehatan mata, membasmi radikal bebas, mencegah stroke, meredakan perut mules, menyehatkan kulit, menurunkan berat badan, dll.



Melon termasuk dalam suku timun-timunan. Masih satu kerabat dengan semangka, blewah dan timun suri. Seperti halnya suku timun-timunan lain, melon tumbuh merambat tetapi tidak bisa memanjat.

SISTEM HIDROPONIK YANG DIGUNAKAN:
1. Dutch Bucket
2. DFT dengan PVC 3" atau 4"
3. Irigasi tetes
Silahkan anda pilih yang termudah menurut anda.

BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN :
1. Benih melon golden  ........ (bisa anda dapatkan di sini)
2. Rockwool .............. (bisa anda dapatkan di sini)
3. Nutrisi AB mix untuk buah, diencerkan terlebih dahulu menjadi nutrisi siap pakai (bisa anda dapatkan di sini)
4. Air sumur, air hujan, atau air tetesan AC
5. Aki zuur (mengandung asam sulfat : H2SO4), (bisa anda dapatkan di bengkel motor)
    !! Harap hati-hati menggunakan cairan ini !!

PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
1. Netpot diameter 5 cm ... (bisa anda dapatkan di sini)
2. pH meter ....................... (bisa anda dapatkan di sini)
3. TDS meter ..................... (bisa anda dapatkan di sini)

CARA SEMAI BENIH:
1. Rendam benih  melon selama ± 1 jam!
2. Potong rockwool bentuk dadu, dengan ukuran (2,5 x 2,5 x 2,5) cm³, dan letakkan di atas nampan!
3. Buat lubang sedalam 1 cm di permukaan potongan rockwool!
4. Taruh benih melon ke dalam lubang!
5. Satu lubang  berisi 1 biji melon.
6. Basahi rockwool dengan air sampai lembab! !! Jangan terlalu basah !!
7. Letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari tidak langsung.
8. !! PENTING !! Usahakan selalu lembab, dengan menyemprotkan air saat pagi dan sore selama masa semai.
9. !! PENTING !! Setelah muncul daun, pastikan daun terkena matahari langsung!
10. melon siap dipindahkan ke rak hidroponik setelah tinggi tanaman ± 5 cm.
11. melon memiliki masa semai, antara 10 sampai 14 hari,

CARA MEMBUAT LARUTAN NUTRISI:
1. Siapkan air ke dalam tandon.
2. Tambahkan aki zuur sedikit saja (± 5 mL untuk setiap 50 L air) tetes-tetes sambil diukur dengan pH meter) sampai pH = 5.5
3. Tambahkan nutrisi siap pakai (ab mix untuk buah) ke dalam larutan sesuai dengan jadwal sbb:

Umur 1 - 21 HST 1000 ppm
Umur 22 - 49 HST 1400 ppm
Umur 50 HST - panen 1750 ppm
    Kadar nutrisi diukur dengan alat TDS meter dengan satuan ppm.
    HST : Hari Setelah Tanam
4. Larutan nutrisi ini anda sirkulasi dengan pompa, atau hanya dengan larutan yang diam (tanpa sirkulasi). Anda juga bisa memadukan keduanya, dengan mengalirkan nutrisi setiap pagi dan sore saja, selebihnya hanya air nutrisi diam. Namun, saat buah melon sudah mulai besar, anda harus terus mengalirkan sirkulasi nutrisi saat siang hari full.

CARA PEMILIHAN DAN PENYERBUKAN BUAH MELON:
1. Satu tanaman melon hanya dipilih 1-2 buah melon, itu pun kalau belum punya pengalaman disarankan hanya 1 buah per batang tanaman. Hehe, sedih ya, cuma satu. Hal ini agar buah yang dihasilkan besar-besar tentunya.
2. Pilihlah bunga yang berada pada cabang ke-9 sampai ke-13.
3. Lakukan penyerbukan buatan dengan menyentuh bunga saat kelembaban diatas 80%, umunya saat pagi hari banyak embun.
4. Setelah muncul buah kecil, pilihlah 3-4 buah yang terbaik. Terbaik disini maksudnya adalah mempunyai bentuk yang bagus, dan ukuran paling besar.
5. Seleksilah lagi setelah buah lebih besar, hingga yang dipelihara cukup 1-2 buah sampai panen.

CARA MEMANEN:
1. Anda dapat memanen melon setelah umur 60 HST.
2. Memotong tangkai buah sekitar 3 cm dari pangkal agar buah bisa tahan lama. 

Anda sudah dekat sekali dengan kesuksesan, dengan hanya mulai mencoba. Mimpi anda sudah hampir menjadi kenyataan, dengan bangun dari mimpi dan mewujudkan mimpi anda. Ingat! Semua hal selalu sulit saat akan memulai, namun menjadi mudah setelah dilakukan.

Mari menanam melon, dan berikan hasil panen dari sentuhan lembut tangan anda. Semoga Indonesia menjadi lebih baik.

<br />
<div style="text-align: center;">
<a class="button" href="http://www.hidroponikstore.com/" target="blank">Mulai berkebun sekarang!</a>
</div>
<br />
Share:

Kamis, 17 Maret 2016

Step by Step | Menanam Cabe dengan Hidroponik

Siapa sih yang nggak tahu sama sayur ini? Idola di seluruh negeri Indonesia ini. Laki-laki, perempuan, anak muda dan orang tua semuanya suka.

Di Indonesia kebutuhan cabe itu sangat besar karen mayoritas rakyat Indonesia menyukai masakan pedas. Akibat permintaan yang terlalu besar itulah kadang-kadang harga cabe tidak stabil dikarenakan produksi tidak mencukupi permintaan. Pada tahun 2015 kebutuhan cabe di Indonesia mencapai 837 ton (dikutip dari detikfinance).

Bagaimana sih cara menanam cabe secara hidroponik? Tidak susah kok. Saya akan tunjukan kepada anda cara yang paling mudah untuk menanam smpai panen cabe dengan hidroponik. Sistem yang paling mudah untuk menanam hidroponik ini adalah dengan sistem DFT dari pipa PVC 3 inch. Berikut langkah-langkahnya:

BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN :
1. Benih cabe ........ (bisa anda dapatkan di sini)
2. Rockwool .............. (bisa anda dapatkan di sini)
3. Nutrisi AB mix, diencerkan terlebih dahulu menjadi nutrisi siap pakai (bisa anda dapatkan di sini)
4. Air sumur, air hujan, atau air tetesan AC
5. Aki zuur (mengandung asam sulfat : H2SO4), (bisa anda dapatkan di bengkel motor)
    !! Harap hati-hati menggunakan cairan ini !!

PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
1. Netpot diameter 5 cm ... (bisa anda dapatkan di sini)
2. pH meter ....................... (bisa anda dapatkan di sini)
3. TDS meter ..................... (bisa anda dapatkan di sini)
4. Hidroponik sistem DFT dengan pipa PVC 3"

CARA SEMAI BENIH:
1. Rendam benih cabe selama ± 1 jam sampai benih terendam.
2. Potong rockwool bentuk dadu, dengan ukuran (2,5 x 2,5 x 2,5) cm³, dan letakkan di atas nampan!
3. Buat lubang sedalam 1 cm di permukaan potongan rockwool!
4. Taruh benih cabe ke dalam lubang.
5. Satu lubang bisa berisi 1 biji cabe.
6. Basahi rockwool dengan air sampai lembab! !! Jangan terlalu basah !!
7. Letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari tidak langsung disamping rumah atau di bawah pohon.
8. !! PENTING !! Pastikan rockwool selalu lembab, dengan menyemprotkan air saat pagi dan sore selama masa semai.
9. !! PENTING !! Setelah muncul daun, pastikan daun terkena matahari langsung!
10. Cabe siap dipindahkan ke rak hidroponik setelah tinggi tanaman ± 4 cm, atau memiliki 3 helai daun.
11. Cabe memiliki masa semai  antara 7 sampai 10 hari.

CARA MEMINDAH BENIH KE RAK HIDROPONIK:
1. Pindahkan cabai kecil dengan memegang rockwool ke dalam netpot dengan hati-hati.
2. Letakkan  dalam netpot kemudian dimasukkan ke dalam lubang PVC.
3. Alirkan larutan nutrisi ke dalam pipa PVC.
4. !! PENTING !! Pastikan akar menyentuh larutan nutrisi.

CARA MEMBUAT LARUTAN NUTRISI:
1. Siapkan air ke dalam tandon.
2. Tambahkan aki zuur sedikit saja (± 5 mL untuk setiap 50 L air) tetes-tetes sambil diukur dengan pH meter) sampai pH = 6.0 - 6.5
3. Tambahkan nutrisi siap pakai ke dalam larutan sesuai dengan jadwal sbb:

Umur 1 - 14 HST 1000 ppm
Umur 15 - 28 HST 1260 ppm
Umur 29 HST - panen 1540 ppm
    Kadar nutrisi diukur dengan alat TDS meter dengan satuan ppm.
    HST : Hari Setelah Tanam
4. Larutan nutrisi ini bisa anda sirkulasi dengan pompa, atau hanya dengan larutan yang diam (tanpa sirkulasi). Anda juga bisa memadukan keduanya, dengan mengalirkan nutrisi setiap pagi dan sore saja, selebihnya hanya air nutrisi diam.

CARA MEMBUAT LANJARAN CABE:
1. Siapkan tali senar pancing untuk lanjaran.
2. Cabe diberi lanjaran saat umur 15 hst.
3. Ikatkan tali senar pancing dari PVC (dekat tanaman cabe) kemudian ikatkan ke bagian atas sehingga tali senar menjadi tegang.
4. Sandarkan tanaman cabe ke senar yang tegang.

CARA MEMANEN:
1. Anda dapat memanen cabe setelah umur 75-85 hst.
2. Panen cabe dilakukan dengan cara memetik buah dan tangkainya.
3. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal.
4. Panen dilakukan berulang-uang, yaitu 2-5 hari sekali tergantung luas penanaman.

Mudah bukan untuk menanam cabe secara hidroponik? Dengan kita menanam cabai sendiri kita tidak perlu pusing untuk memikiran harga cabe yang cenderung kurang stabil dan pastinya terjamin kualitasnya.

Indonesia  membutuhkan orang seperti anda untuk membangun negeri ini. Singkirkan cangkul anda dan mulailah menanam dan menghasilkan cabe yang paling baik dengan hidroponik. Semoga sukses ya!!!



Share:

Selasa, 15 Maret 2016

Step by Step | Menanam Seledri Hidroponik

Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan untuk menulis pengalaman saya. Ya! Masih seputar hidroponik. Kali ini saya akan menuliskan pengalaman saya menanam seledri dengan hidroponik yang paling sederhana, yaitu dengan pipa PVC.

Saya selalu menyarankan untuk pemula, agar membuat hidroponik dengan PVC untuk proyek pertamanya. Mengapa? Karena itu mudah dibuat dan bisa ditanami apa saja, sayuran buah, sayuran daun, buah melon, dll. Anda bisa ganti-ganti sesuai dengan kehendak anda.

Seledri itu termasuk aromatic vegetable, itu kata temen saya yang berprofesi sebagai cheff. Sedikit saja seledri dimasukkan ke masakan, aromanya langsung menyebar. Untuk menanam seledri ini tidak terlalu sulit, namun memang memerlukan waktu yang panjang.

BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN :
1. Benih seledri  ........ (bisa anda dapatkan di sini)
2. Rockwool .............. (bisa anda dapatkan di sini)
3. Nutrisi AB mix, diencerkan terlebih dahulu menjadi nutrisi siap pakai (bisa anda dapatkan di sini)
4. Air sumur, air hujan, atau air tetesan AC
5. Aki zuur (mengandung asam sulfat : H2SO4), (bisa anda dapatkan di toko spare part motor)
    !! Harap hati-hati menggunakan cairan ini !!

PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
1. Netpot diameter 5 cm ... (bisa anda dapatkan di sini)
2. pH meter ....................... (bisa anda dapatkan di sini)
3. TDS meter ..................... (bisa anda dapatkan di sini)
4. Hidroponik sistem DFT dengan pipa PVC 3"

CARA SEMAI BENIH:
1. Rendam benih seledri selama ± 1 jam!
2. Potong rockwool bentuk dadu, dengan ukuran (2,5 x 2,5 x 2,5) cm³, dan letakkan di atas nampan!
3. Buat lubang sedalam 1 cm di permukaan potongan rockwool!
4. Taruh benih seledri ke dalam lubang!
5. Satu lubang bisa berisi 10 - 15 biji seledri.
6. Basahi rockwool dengan air sampai lembab! !! Jangan terlalu basah !!
7. Letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari tidak langsung.
8. !! PENTING !! Usahakan selalu lembab, dengan menyemprotkan air saat pagi dan sore selama masa semai.
9. !! PENTING !! Setelah muncul daun, pastikan daun terkena matahari langsung!
10. Seledri siap dipindahkan ke rak hidroponik setelah tinggi tanaman ± 4 cm.
11. Seledri memiliki masa semai yang lama, antara 7 sampai 14 hari, jadi anda harus sabar yaaa.

CARA MEMINDAH BENIH KE RAK HIDROPONIK:
1. Pindahkan seledri kecil dengan memegang rockwool ke dalam netpot dengan hati-hati.
2. Letakkan seledri dalam netpot ke dalam lubang PVC.
3. Alirkan larutan nutrisi ke dalam pipa PVC.

CARA MEMBUAT LARUTAN NUTRISI:
1. Siapkan air ke dalam tandon.
2. Tambahkan aki zuur sedikit saja (± 5 mL untuk setiap 50 L air) tetes-tetes sambil diukur dengan pH meter) sampai pH = 6.5
3. Tambahkan nutrisi siap pakai ke dalam larutan sesuai dengan jadwal sbb:
Umur 1 - 14 HST 1000 ppm
Umur 15 - 28 HST 1500 ppm
Umur 29 HST - panen 1700 ppm
    Kadar nutrisi diukur dengan alat TDS meter dengan satuan ppm.
    HST : Hari Setelah Tanam
4. Larutan nutrisi ini bisa anda sirkulasi dengan pompa, atau hanya dengan larutan yang diam (tanpa sirkulasi). Anda juga bisa memadukan keduanya, dengan mengalirkan nutrisi setiap pagi dan sore saja, selebihnya hanya air nutrisi diam.

CARA MEMANEN:
1. Anda dapat memanen seledri setelah umur 1 - 3 bulan, tergantung varietas tanaman.
2. Panen seledri dilakukan dengan cara memotong tangkai yang sudah tua.
3. Potonglah tangkai yang tua dengan hati-hati, jangan sampai merusak anakan seledri.
4. Panen dilakukan berulang-uang, yaitu 5-6 hari sekali.
5. Panen seledri berhenti setelah anakan seledri tidak produktif lagi.

Bagaimana? Mudah kan? Menanam seledri hidroponik tidak terlalu sulit. Dengan hidroponik tidak pernah ada kegiatan menyiangi rumput. Anda dapat menghemat tenaga dan waktu yang banyak.

Ingat! Banyak orang yang berhasil karena mencoba, dan banyak orang yang tidak pernah mencoba karena selalu menunda. Waktu yang paling baik untuk menanam adalah SEKARANG JUGA!



Share:

Selasa, 06 Januari 2015

Memulai Menanam Selada Hidroponik untuk Pemula

Hidrafarm kali ini mengupas tentang selada hidroponik dan bagaimana cara membuat rakit apung untuk menanam selada hidroponik untuk pemula.

Selada (Lactuca sativa) adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun daerah tropika. Kegunaan utama adalah sebagai salad. Produksi selada dunia diperkirakan sekitar 3 juta ton,yang ditanam pada lebih dari 300.000 ha lahan.

Selama ini, selada dimanfaatkan sebagai sayuran daun untuk salad dan disebut-sebut sebagai rajanya salad karena teksturnya yang sangat halus. Daun selada dikonsumsi secara mentah dan dapat ditemukan dalam salad atau hamburger. Penulis sendiri lebih senang mengkonsumsi selada sebagai lalapan teman makan sambal.

Selada memiliki beberapa jenis varian, namun yang dikenal secara luas hanya 5 jenis saja. Mereka adalah butterhead (Boston), selada cina, crisphead (Iceberg), looseleaf, Romaine, dan Summer Crisp (Batavia).



Selada cocok ditanam untuk dataran rendah - tinggi, daun berbentuk oval keriting, warna daun hijau segar, panen 30 - 40 HST, produksi mencapai 10 sampai 15 ton/ha.

Langkah-langkah menanam selada hidroponik adalah sbb:
Buatlah bak penampungan air dari kayu, kemudian berilah lapisan plastik untuk menampung air agar tidak mudah bocor!

Buatlah penutup bak hidroponik dengan styrofoam (gabus) yang dilubangi dengan diameter lebih kurang 5 cm! Lubang ini yang nantinya digunakan sebagai tempat menaruh netpot selada.

Sehingga jika tutup styrofoam diletakkan dalam bak akan tampak seperti berikut.
Setelah selada disemai, dan sudah muncul daun dan akar, selada dimasukkan ke dalam netpot. Kemudian netpot dimasukkan ke dalam lubang styrofoam.
Berikut desain dan ukuran membuat tempat menanam selada hidroponik dengan rakit apung.

Anda juga bisa menggunakan sistem DFT untuk menanam selada. Seperti berikut:




Share:

Kunjungi Halaman Kami

Cari Blog Ini

Blogroll

Like Us on Facebook

Trending now