Berkebun di mana saja

Minggu, 31 Mei 2015

Cara Semai Benih dengan Cepat dan Mudah

Pada kesempatan ini, hidrafarm akan memberikan tips cara semai benih dengan cepat dan mudah. Bagaimana caranya? Mari kita lihat galeri berikut!



Siapkan rockwool 1/4 slab, alat tusuk, beberapa benih, gergaji, dan air.

Gunakan alat tusuk masal, agar dapat membuat lubang dalam waktu yang singkat. Bisa anda buat sendiri dengan papan dan pasak/ paku.
Potong bagian samping rockwool dengan ketebalan 2 cm - 3 cm, sesuaikan dengan kebutuhan.

Baringkan potongan rockwool dan mulailah membuat tusukan.

Setelah itu, alat tusuk diangkat, dan hasilnya rockwool dengan banyak lubang.

Masukkan benih ke dalam lubang yang telah dibuat.

Setelah semua lubang terisi dengan benih, basahi rockwol sampai benar-benar basah.

Dan, kita tunggu sampai benih muncul dari dam lubang.

Jika anda menggunakan rockwool 1/4 slab (25 x 15 x 7,5) cm^3, dan irisan rockwool dibuat setebal 2 cm, akan didapat 7 potong rockwool. Jika setiap potong dapat diberi 30 tusukan, maka untuk rockwool 1/4 slab bisa untuk 210 lubang tanam, dan untuk rockwool 1 slab bisa untuk 840 lubang tanaman.
http://hidroponikstore.com/wp-content/uploads/2015/02/rockwool.jpg



Share:

Minggu, 03 Mei 2015

Floating Hydroponic ( Hidroponik Rakit Apung)


Metode ini dikembangkan oleh Jensen (1980) di Arizona dan Massantini (1976) Italy. Floating hidroponic system (FHS) merupakan budidaya sayuran pada lubang styrofoam (gabus) yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi dalam suatu bak penampung.

Pada sistem ini, larutan nutrisi tidak disirkulasikan, tetapi dibiarkan pada bak penampung dan dapat digunakan lagi dengan cara mengontrol kepekatan larutan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini perlu dilakukan karena akan terjadi pengkristalan dan pengendapan nutrisi di dasar kolam dalam jangka waktu yang cukup lamasehingga dapat mengganggu pertumbuhan sayuran. Sistem ini dapat digunakan untuk daerah yang sumber energi listriknya terbatas karena energi yang dibutuhkan tidak terlalu tergantung pada energi listrik.

Kelebihan
  • Tanaman mendapat suplai air dan nutrisi secara terus-menerus.
  • Lebih menghemat air dan nutrisi.
  • Mempermudah perawatan.
  • Membutuhkan biaya yang cukup murah.

Kekurangan
  • Oksigen akan susah didapatkan tanaman tanpa bantuan alat aerator.
  • Akar tanaman akan lebih rentan terjadi pembusukan.
Share:

Kunjungi Halaman Kami

Cari Blog Ini

Blogroll

Like Us on Facebook

Trending now