Berkebun di mana saja

Rabu, 23 Maret 2016

Step by Step | Budidaya Melon Golden Hidroponik

Buah melon golden merupakan buah yang segar, mudah dicerna, berbau harum. Melon mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Yaitu, untuk mencegah serangan jantung, mencegah kanker, menjaga kesehatan mata, membasmi radikal bebas, mencegah stroke, meredakan perut mules, menyehatkan kulit, menurunkan berat badan, dll.



Melon termasuk dalam suku timun-timunan. Masih satu kerabat dengan semangka, blewah dan timun suri. Seperti halnya suku timun-timunan lain, melon tumbuh merambat tetapi tidak bisa memanjat.

SISTEM HIDROPONIK YANG DIGUNAKAN:
1. Dutch Bucket
2. DFT dengan PVC 3" atau 4"
3. Irigasi tetes
Silahkan anda pilih yang termudah menurut anda.

BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN :
1. Benih melon golden  ........ (bisa anda dapatkan di sini)
2. Rockwool .............. (bisa anda dapatkan di sini)
3. Nutrisi AB mix untuk buah, diencerkan terlebih dahulu menjadi nutrisi siap pakai (bisa anda dapatkan di sini)
4. Air sumur, air hujan, atau air tetesan AC
5. Aki zuur (mengandung asam sulfat : H2SO4), (bisa anda dapatkan di bengkel motor)
    !! Harap hati-hati menggunakan cairan ini !!

PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
1. Netpot diameter 5 cm ... (bisa anda dapatkan di sini)
2. pH meter ....................... (bisa anda dapatkan di sini)
3. TDS meter ..................... (bisa anda dapatkan di sini)

CARA SEMAI BENIH:
1. Rendam benih  melon selama ± 1 jam!
2. Potong rockwool bentuk dadu, dengan ukuran (2,5 x 2,5 x 2,5) cm³, dan letakkan di atas nampan!
3. Buat lubang sedalam 1 cm di permukaan potongan rockwool!
4. Taruh benih melon ke dalam lubang!
5. Satu lubang  berisi 1 biji melon.
6. Basahi rockwool dengan air sampai lembab! !! Jangan terlalu basah !!
7. Letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari tidak langsung.
8. !! PENTING !! Usahakan selalu lembab, dengan menyemprotkan air saat pagi dan sore selama masa semai.
9. !! PENTING !! Setelah muncul daun, pastikan daun terkena matahari langsung!
10. melon siap dipindahkan ke rak hidroponik setelah tinggi tanaman ± 5 cm.
11. melon memiliki masa semai, antara 10 sampai 14 hari,

CARA MEMBUAT LARUTAN NUTRISI:
1. Siapkan air ke dalam tandon.
2. Tambahkan aki zuur sedikit saja (± 5 mL untuk setiap 50 L air) tetes-tetes sambil diukur dengan pH meter) sampai pH = 5.5
3. Tambahkan nutrisi siap pakai (ab mix untuk buah) ke dalam larutan sesuai dengan jadwal sbb:

Umur 1 - 21 HST 1000 ppm
Umur 22 - 49 HST 1400 ppm
Umur 50 HST - panen 1750 ppm
    Kadar nutrisi diukur dengan alat TDS meter dengan satuan ppm.
    HST : Hari Setelah Tanam
4. Larutan nutrisi ini anda sirkulasi dengan pompa, atau hanya dengan larutan yang diam (tanpa sirkulasi). Anda juga bisa memadukan keduanya, dengan mengalirkan nutrisi setiap pagi dan sore saja, selebihnya hanya air nutrisi diam. Namun, saat buah melon sudah mulai besar, anda harus terus mengalirkan sirkulasi nutrisi saat siang hari full.

CARA PEMILIHAN DAN PENYERBUKAN BUAH MELON:
1. Satu tanaman melon hanya dipilih 1-2 buah melon, itu pun kalau belum punya pengalaman disarankan hanya 1 buah per batang tanaman. Hehe, sedih ya, cuma satu. Hal ini agar buah yang dihasilkan besar-besar tentunya.
2. Pilihlah bunga yang berada pada cabang ke-9 sampai ke-13.
3. Lakukan penyerbukan buatan dengan menyentuh bunga saat kelembaban diatas 80%, umunya saat pagi hari banyak embun.
4. Setelah muncul buah kecil, pilihlah 3-4 buah yang terbaik. Terbaik disini maksudnya adalah mempunyai bentuk yang bagus, dan ukuran paling besar.
5. Seleksilah lagi setelah buah lebih besar, hingga yang dipelihara cukup 1-2 buah sampai panen.

CARA MEMANEN:
1. Anda dapat memanen melon setelah umur 60 HST.
2. Memotong tangkai buah sekitar 3 cm dari pangkal agar buah bisa tahan lama. 

Anda sudah dekat sekali dengan kesuksesan, dengan hanya mulai mencoba. Mimpi anda sudah hampir menjadi kenyataan, dengan bangun dari mimpi dan mewujudkan mimpi anda. Ingat! Semua hal selalu sulit saat akan memulai, namun menjadi mudah setelah dilakukan.

Mari menanam melon, dan berikan hasil panen dari sentuhan lembut tangan anda. Semoga Indonesia menjadi lebih baik.

<br />
<div style="text-align: center;">
<a class="button" href="http://www.hidroponikstore.com/" target="blank">Mulai berkebun sekarang!</a>
</div>
<br />
Share:

Kamis, 17 Maret 2016

Step by Step | Menanam Cabe dengan Hidroponik

Siapa sih yang nggak tahu sama sayur ini? Idola di seluruh negeri Indonesia ini. Laki-laki, perempuan, anak muda dan orang tua semuanya suka.

Di Indonesia kebutuhan cabe itu sangat besar karen mayoritas rakyat Indonesia menyukai masakan pedas. Akibat permintaan yang terlalu besar itulah kadang-kadang harga cabe tidak stabil dikarenakan produksi tidak mencukupi permintaan. Pada tahun 2015 kebutuhan cabe di Indonesia mencapai 837 ton (dikutip dari detikfinance).

Bagaimana sih cara menanam cabe secara hidroponik? Tidak susah kok. Saya akan tunjukan kepada anda cara yang paling mudah untuk menanam smpai panen cabe dengan hidroponik. Sistem yang paling mudah untuk menanam hidroponik ini adalah dengan sistem DFT dari pipa PVC 3 inch. Berikut langkah-langkahnya:

BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN :
1. Benih cabe ........ (bisa anda dapatkan di sini)
2. Rockwool .............. (bisa anda dapatkan di sini)
3. Nutrisi AB mix, diencerkan terlebih dahulu menjadi nutrisi siap pakai (bisa anda dapatkan di sini)
4. Air sumur, air hujan, atau air tetesan AC
5. Aki zuur (mengandung asam sulfat : H2SO4), (bisa anda dapatkan di bengkel motor)
    !! Harap hati-hati menggunakan cairan ini !!

PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
1. Netpot diameter 5 cm ... (bisa anda dapatkan di sini)
2. pH meter ....................... (bisa anda dapatkan di sini)
3. TDS meter ..................... (bisa anda dapatkan di sini)
4. Hidroponik sistem DFT dengan pipa PVC 3"

CARA SEMAI BENIH:
1. Rendam benih cabe selama ± 1 jam sampai benih terendam.
2. Potong rockwool bentuk dadu, dengan ukuran (2,5 x 2,5 x 2,5) cm³, dan letakkan di atas nampan!
3. Buat lubang sedalam 1 cm di permukaan potongan rockwool!
4. Taruh benih cabe ke dalam lubang.
5. Satu lubang bisa berisi 1 biji cabe.
6. Basahi rockwool dengan air sampai lembab! !! Jangan terlalu basah !!
7. Letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari tidak langsung disamping rumah atau di bawah pohon.
8. !! PENTING !! Pastikan rockwool selalu lembab, dengan menyemprotkan air saat pagi dan sore selama masa semai.
9. !! PENTING !! Setelah muncul daun, pastikan daun terkena matahari langsung!
10. Cabe siap dipindahkan ke rak hidroponik setelah tinggi tanaman ± 4 cm, atau memiliki 3 helai daun.
11. Cabe memiliki masa semai  antara 7 sampai 10 hari.

CARA MEMINDAH BENIH KE RAK HIDROPONIK:
1. Pindahkan cabai kecil dengan memegang rockwool ke dalam netpot dengan hati-hati.
2. Letakkan  dalam netpot kemudian dimasukkan ke dalam lubang PVC.
3. Alirkan larutan nutrisi ke dalam pipa PVC.
4. !! PENTING !! Pastikan akar menyentuh larutan nutrisi.

CARA MEMBUAT LARUTAN NUTRISI:
1. Siapkan air ke dalam tandon.
2. Tambahkan aki zuur sedikit saja (± 5 mL untuk setiap 50 L air) tetes-tetes sambil diukur dengan pH meter) sampai pH = 6.0 - 6.5
3. Tambahkan nutrisi siap pakai ke dalam larutan sesuai dengan jadwal sbb:

Umur 1 - 14 HST 1000 ppm
Umur 15 - 28 HST 1260 ppm
Umur 29 HST - panen 1540 ppm
    Kadar nutrisi diukur dengan alat TDS meter dengan satuan ppm.
    HST : Hari Setelah Tanam
4. Larutan nutrisi ini bisa anda sirkulasi dengan pompa, atau hanya dengan larutan yang diam (tanpa sirkulasi). Anda juga bisa memadukan keduanya, dengan mengalirkan nutrisi setiap pagi dan sore saja, selebihnya hanya air nutrisi diam.

CARA MEMBUAT LANJARAN CABE:
1. Siapkan tali senar pancing untuk lanjaran.
2. Cabe diberi lanjaran saat umur 15 hst.
3. Ikatkan tali senar pancing dari PVC (dekat tanaman cabe) kemudian ikatkan ke bagian atas sehingga tali senar menjadi tegang.
4. Sandarkan tanaman cabe ke senar yang tegang.

CARA MEMANEN:
1. Anda dapat memanen cabe setelah umur 75-85 hst.
2. Panen cabe dilakukan dengan cara memetik buah dan tangkainya.
3. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal.
4. Panen dilakukan berulang-uang, yaitu 2-5 hari sekali tergantung luas penanaman.

Mudah bukan untuk menanam cabe secara hidroponik? Dengan kita menanam cabai sendiri kita tidak perlu pusing untuk memikiran harga cabe yang cenderung kurang stabil dan pastinya terjamin kualitasnya.

Indonesia  membutuhkan orang seperti anda untuk membangun negeri ini. Singkirkan cangkul anda dan mulailah menanam dan menghasilkan cabe yang paling baik dengan hidroponik. Semoga sukses ya!!!



Share:

Selasa, 15 Maret 2016

Step by Step | Menanam Seledri Hidroponik

Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan untuk menulis pengalaman saya. Ya! Masih seputar hidroponik. Kali ini saya akan menuliskan pengalaman saya menanam seledri dengan hidroponik yang paling sederhana, yaitu dengan pipa PVC.

Saya selalu menyarankan untuk pemula, agar membuat hidroponik dengan PVC untuk proyek pertamanya. Mengapa? Karena itu mudah dibuat dan bisa ditanami apa saja, sayuran buah, sayuran daun, buah melon, dll. Anda bisa ganti-ganti sesuai dengan kehendak anda.

Seledri itu termasuk aromatic vegetable, itu kata temen saya yang berprofesi sebagai cheff. Sedikit saja seledri dimasukkan ke masakan, aromanya langsung menyebar. Untuk menanam seledri ini tidak terlalu sulit, namun memang memerlukan waktu yang panjang.

BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN :
1. Benih seledri  ........ (bisa anda dapatkan di sini)
2. Rockwool .............. (bisa anda dapatkan di sini)
3. Nutrisi AB mix, diencerkan terlebih dahulu menjadi nutrisi siap pakai (bisa anda dapatkan di sini)
4. Air sumur, air hujan, atau air tetesan AC
5. Aki zuur (mengandung asam sulfat : H2SO4), (bisa anda dapatkan di toko spare part motor)
    !! Harap hati-hati menggunakan cairan ini !!

PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
1. Netpot diameter 5 cm ... (bisa anda dapatkan di sini)
2. pH meter ....................... (bisa anda dapatkan di sini)
3. TDS meter ..................... (bisa anda dapatkan di sini)
4. Hidroponik sistem DFT dengan pipa PVC 3"

CARA SEMAI BENIH:
1. Rendam benih seledri selama ± 1 jam!
2. Potong rockwool bentuk dadu, dengan ukuran (2,5 x 2,5 x 2,5) cm³, dan letakkan di atas nampan!
3. Buat lubang sedalam 1 cm di permukaan potongan rockwool!
4. Taruh benih seledri ke dalam lubang!
5. Satu lubang bisa berisi 10 - 15 biji seledri.
6. Basahi rockwool dengan air sampai lembab! !! Jangan terlalu basah !!
7. Letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari tidak langsung.
8. !! PENTING !! Usahakan selalu lembab, dengan menyemprotkan air saat pagi dan sore selama masa semai.
9. !! PENTING !! Setelah muncul daun, pastikan daun terkena matahari langsung!
10. Seledri siap dipindahkan ke rak hidroponik setelah tinggi tanaman ± 4 cm.
11. Seledri memiliki masa semai yang lama, antara 7 sampai 14 hari, jadi anda harus sabar yaaa.

CARA MEMINDAH BENIH KE RAK HIDROPONIK:
1. Pindahkan seledri kecil dengan memegang rockwool ke dalam netpot dengan hati-hati.
2. Letakkan seledri dalam netpot ke dalam lubang PVC.
3. Alirkan larutan nutrisi ke dalam pipa PVC.

CARA MEMBUAT LARUTAN NUTRISI:
1. Siapkan air ke dalam tandon.
2. Tambahkan aki zuur sedikit saja (± 5 mL untuk setiap 50 L air) tetes-tetes sambil diukur dengan pH meter) sampai pH = 6.5
3. Tambahkan nutrisi siap pakai ke dalam larutan sesuai dengan jadwal sbb:
Umur 1 - 14 HST 1000 ppm
Umur 15 - 28 HST 1500 ppm
Umur 29 HST - panen 1700 ppm
    Kadar nutrisi diukur dengan alat TDS meter dengan satuan ppm.
    HST : Hari Setelah Tanam
4. Larutan nutrisi ini bisa anda sirkulasi dengan pompa, atau hanya dengan larutan yang diam (tanpa sirkulasi). Anda juga bisa memadukan keduanya, dengan mengalirkan nutrisi setiap pagi dan sore saja, selebihnya hanya air nutrisi diam.

CARA MEMANEN:
1. Anda dapat memanen seledri setelah umur 1 - 3 bulan, tergantung varietas tanaman.
2. Panen seledri dilakukan dengan cara memotong tangkai yang sudah tua.
3. Potonglah tangkai yang tua dengan hati-hati, jangan sampai merusak anakan seledri.
4. Panen dilakukan berulang-uang, yaitu 5-6 hari sekali.
5. Panen seledri berhenti setelah anakan seledri tidak produktif lagi.

Bagaimana? Mudah kan? Menanam seledri hidroponik tidak terlalu sulit. Dengan hidroponik tidak pernah ada kegiatan menyiangi rumput. Anda dapat menghemat tenaga dan waktu yang banyak.

Ingat! Banyak orang yang berhasil karena mencoba, dan banyak orang yang tidak pernah mencoba karena selalu menunda. Waktu yang paling baik untuk menanam adalah SEKARANG JUGA!



Share:

Kamis, 10 Maret 2016

MENANAM CABE HIDROPONIK


Bagi Anda yang sangat menyukai cabe, alangkah senangnya bila Anda bisa mengonsumsi cabe kapan saja, sesuai yang Anda inginkan. Meski lahan untuk bercocok tanam semakin menyempit, terutama bagi yang tinggal di daerah perkotaan, tak ada salahnya mencoba cara hidroponik. Bila Anda menyukai cabe, mungkin saatnya mencoba hidroponik cabe.


Bagaimana cara melakukan hidroponik cabe? Salah satu media pendukung untuk kegiatan ini adalah green house, yaitu rumah kaca yang berfungsi sebagai pelindung tanaman dari radiasi langsung sinar matahari dan kondisi-kondisi alam lainnya, seperti: suhu udara, kelembapan, hujan, hingga serangan hama penyakit.
Namun, di Indonesia, tidak semua green house benar-benar dibuat dari kaca, terutama di bagian atap. Selain kaca, ada juga yang menggunakan plastik, paranet, asbes, dan seng. Saat ini, atap plastik termasuk yang paling banyak digunakan di Indonesia, terutama karena bahannya cocok sekali untuk lingkungan beriklim tropis. Tidak hanya itu, pemakaian plastik juga banyak diterapkan untuk barang-barang berkualitas ekspor.
Setelah green house tersedia, apa langkah selanjutnya bila Anda ingin menghasilkan tanaman hidroponik cabe?

1.    Tahap awal: persediaan dan persiapan
Siapkan benih atau biji sebelum melakukan penyemaian, transplantasi, perawatan, serta pemberian nutrisi dan pembuahan. Anda bisa memilih cabe lokal atau cabe impor. Bagi pemula, pilihlah cabe rawit untuk hidroponik cabe. Pilih yang sudah matang sempurna, keluarkan benih dan bijinya, lalu jemur dan angin-anginkan sampai kering. Jangan letakkan benih dan biji di tempat lembap. Solusi lain? Belilah bibit dari toko yang menjual keperluan pertanian dan bercocok tanam.

2.    Tahap penyemaian
Siapkan:
-       Benih cabe
-       Air hangat
-       Kain flanel atau kertas koran
-       Plastik
-       Net pot atau neti pot (pot untuk irigasi)
-       Rockwool (media penanaman yang terbuat dari bebatuan)
Rendam biji cabe dalam air hangat selama 10 menit, lalu semailah. Setelah itu, letakkan biji cabe di atas kain flanel atau koran yang lembap. Lipat kain atau koran untuk membungkus biji cabe dan masukkan ke dalam plastik. Setelah mulai berkecambah (sekitar tiga sampai lima hari), pindahkan ke rockwool lalu masukkan ke dalam net pot.

3.    Tahap transplanting
Benih cabe di dalam net pot diberi nutrisi hidroponik Abmix dalam porsi normal untuk sayuran daun hijau. Jangan terkena sinar matahari secara langsung. Jika sudah mulai berdaun, pindahkan bibit ke dalam pot atau polybag, lalu isi dengan media porous seperti sekam atau sekam bakar dicampur hidroton, pasir kerikil, pecahan genting atap, atau zeolit. Setelah itu, silakan pilih: mau menggunakan sistem wick, deep water culture, atau masih dengan polybag dengan penyiraman harian.


Selamat mencoba dan semoga sukses memetik cabe dari hasil tanam sendiri!
Share:

Selasa, 08 Maret 2016

Cara Bertanam Hidroponik


Menurut pengamatan saya, sebenarnya banyak di antara kita yang menyukai aktivitas bercocok tanam, bermimpi bisa menanam sendiri sayuran dan buah-buahan di pekarangan rumah dan menikmati momen ketika tunas-tunas mulai tumbuh atau saat panen tiba. Namun karena keterbatasan lahan, banyak orang yang mengurungkan niatnya untuk berkebun.  Padahal dalam lahan sempit sekalipun, kita tetap bisa melakukannya secara hidroponik. Tanpa menggunakan media tanah dan dengan media penopang yang lebih compact, berkebun bisa dilakukan tanpa harus memakan banyak ruang. Ingin tahu lebih jelas mengenai cara bertanam hidroponik? Yuk, mari kita kaji metode ini bersama-sama.

Hidroponik adalah teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman melalui media air dan tanpa menggunakan tanah. Hidroponik sendiri bisa dikategorikan menjadi dua sistem, yaitu aktif dan pasif. Pada sistem pasif, air yang kaya nutrisi akan diserap langsung oleh akar tanaman tanpa melalui proses sirkulasi. Sedangkan pada sistem aktif, air dan nutrisi yang dicampurkan ke dalam media tanam dibuat bergerak dan bersirkulasi dengan bantuan pompa.

Berikut ini adalah beberapa cara bertanam hidroponik yang bisa dilakukan secara pasif maupun aktif:

1.        Sistem hidroponik pasif
·      Sistem sumbu atau wick system
Sistem ini merupakan cara hidroponik yang paling sederhana, yaitu dengan menggunakan pot atau netpot yang dihubungkan ke wadah cairan bernutrisi melalui perantara sumbu. Prinsip kerjanya mengadaptasi cara kerja kompor,  yaitu menjadikan sumbu sebagai perantara penyerap air untuk mendapatkan nutrisi bagi tanaman.

·      Sistem rakit terapung
Sistem ini digunakan untuk skala menanam yang lebih besar, yaitu dengan menempatkan tanaman pada netpot yang dipasang pada lembaran stereofoam lebar yang dilubangi dan dibiarkan terapung pada bak luas yang berisi cairan nutrisi. Akar akan mengambil nutrisi langsung dari air tanpa melalui perantara, dan tanaman akan tumbuh besar di atas rakit terapung tersebut.

2.        Sistem hidroponik aktif
·      Sistem sumbu dengan aerator
Sistem ini pada dasarnya adalah sistem sumbu biasa, namun media yang digunakan lebih besar dengan tambahan aerator atau mesin penghasil gelembung udara (yang sering dipakai pada aquarium). Tujuan penambahan aquator ini adalah agar tanaman mendapatkan oksigen yang cukup dan nutrisinya bisa terserap secara lebih merata. 

·      Sistem nutrient film technique (NFT)
NFT merupakan model budidaya hidroponik yang menempatkan tanaman pada sebuah instalasi lapisan air dangkal yang disirkulasikan secara terus-menerus menggunakan bantuan pompa. Dengan cara ini, akar dapat berkembang dalam nutrisi, dan bagian lainnya berkembang di atasnya.
http://hidroponikstore.com/produk/nft-farmer-28-lubang/

·         Sistem drip
Sistem ini dilakukan dengan cara membuat instalasi tanam dengan meneteskan cairan nutrisi melalui selang-selang kecil ke netpot dengan menggunakan pengatur waktu. Istalasi sistem ini cukup kompleks sehingga kerap dilakukan untuk budidaya skala besar.

·         Sistem aeroponik
Aeroponik merupakan cara bercocok tanam di udara dengan menyemprotkan nutrisi ke akar tanaman yang ditempatkan secara menggantung menggunakan irigasi sprinkler. Air berisi larutan hara yang disemburkan akan berbentuk kabut, sehingga akar tanaman akan dengan mudah menyerap nutrisi tersebut.

Sebagai pemula sebaiknya Anda mencoba terlebih dahulu sistem hidroponik pasif dengan memanfaatkan berbagai barang bekas yang ada di sekitar rumah, setelahnya jika dirasa mampu, Anda bisa meningkatkannya dengan membuat instalasi sederhana dengan sistem pengairan aktif. Jadi, apakah Anda berminat untuk  menerapkan cara bertanam hidroponik di rumah?
Share:

Rabu, 02 Maret 2016

“Hidroponik: Alternatif Bercocok Tanam di Masa Depan”

Pengertian Hidroponik 

Menyempitnya lahan hijau yang dapat ditanami tanaman, terutama di daerah perkotaan, membuat para pencinta lingkungan harus menempuh beberapa alternatif lain untuk mencegah, memperlambat, dan jika memungkinkan, memperbaiki kerusakan lingkungan. Salah satunya adalah dengan cara menanam hidroponik. Apakah pengertian hidroponik? Mengapa hidroponik dapat menjadi alternatif yang sangat penting bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat?



Menurut website Tips Berkebun (dari http://www.tipsberkebun.com/apa-itu-hidroponik.html), hidroponik adalah teknologi bercocok tanam yang menggunakan air, nutrisi, dan oksigen. Hidroponik sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu hydroponic. Pengertian hidroponik menurut bahasa tersebut harus dibagi dua, yaitu hydro yang berarti air dan ponous yang berarti kerja. Dengan kata lain, tanaman yang ditanam dengan sistem tersebut membutuhkan air yang harus diperkaya dengan beragam nutrisi, agar dapat tumbuh dengan sehat, segar, dan bermanfaat bagi manusia.

Pengertian lain dari hidroponik adalah bercocok tanam yang ramah lingkungan, karena cara tanam seperti ini tidak membutuhkan pestisida atau herbisida yang dapat meracuni hasil tanaman.

Bagi Anda yang senang dengan kegiatan berkebun, hidroponik adalah hobi yang menyenangkan. Anda dapat bereksperimen dengan tanaman yang ingin Anda budidayakan, meski dengan lahan yang seadanya (tidak luas). Bagi yang ingin mempunyai bisnis sampingan di bidang holtikultura, hidroponik adalah lahan yang amat menjanjikan. Tidak hanya hasilnya dapat dinikmati sendiri, Anda juga dapat menjualnya kepada mereka yang tertarik atau membutuhkan. Misalnya: Anda ingin menanam sayur atau buah-buahan. Anda suka paprika, timun, tomat, dan sayuran hijau? Selain dapat menghemat uang belanja bulanan, Anda juga dapat menambah penghasilan.

Namun, bagi mereka yang kurang tertarik dan bahkan skeptis, hidroponik dianggap kegiatan yang merepotkan, terutama bila pelakunya tidak suka bermain dengan bahan-bahan bercocok tanam karena kotor. Padahal, dengan semakin menyempitnya lahan untuk bercocok tanam, hidroponik justru menjadi solusi ampuh bagi kesehatan lingkungan, alternatif budidaya pangan, hingga peningkatan ekonomi lewat kegiatan agraria. Pemerintah Bandar Lampung (menurut Republika, dari http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/02/06/o24vi3284-warga-didorong-kembangkan-tanaman-hidroponik) bahkan telah mengajak masyarakatnya untuk mulai menggiatkan bercocok tanam secara hidroponik.

 Jenis Hidroponik 

Hidroponik terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Hidroponik dengan sistem aktif 

Hidroponik yang dilakukan dengan sistem aktif adalah cara bercocok tanam di mana larutan air dan nutrisi dibuat bergerak dan bersirkulasi dengan memakai pompa air. Contoh: DFT (Deep Flow Technique), NFT (Nutrient Film Technique), dan Aeroponik.

http://hidroponikstore.com/produk/nft-farmer-28-lubang/
Hidroponik Sistem NFT
2. Hidroponik dengan sistem pasif 

Kebalikan dengan sistem aktif, hidroponik yang dilakukan dengan sistem pasif adalah cara bercocok tanam di mana larutan yang kaya akan nutrisi diserap oleh medium dan kemudian diteruskan ke akar tanaman tanpa sirkulasi. Contoh: hidroponik dengan sistem sumbu atau wick. Agar masyarakat semakin banyak yang semakin tertarik untuk terlibat, hidroponik harus terus disosialisasikan.

Sumber:
http://www.tipsberkebun.com/apa-itu-hidroponik.html
http://belajarberkebun.com/pengertian-tanaman-hidroponik.html
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/02/06/o24vi3284-warga-didorong-kembangkan-tanaman-hidroponik
Share:

Kunjungi Halaman Kami

Cari Blog Ini

Blogroll

Like Us on Facebook

Trending now