Berkebun di mana saja

Jumat, 12 Agustus 2016

Cara Menanam Tanaman Hidroponik


Cara menanam tanaman hidroponik sebenarnya bukan ide lama. Meski tidak menggunakan tanah sebagai media penanaman, kecepatan pertumbuhan tanaman hidroponik mencapai 50% lebih besar daripada cara penanaman konvensional. Bagaimana bisa? Cara menanam tanaman hidroponik membuat tanaman langsung menerima pasokan air bernutrisi. Karena itulah, tanaman hidroponik tidak begitu membutuhkan akar yang terlalu besar, apalagi mengingat lahan yang digunakan juga tidak besar. Selain itu, tanaman hidroponik juga termasuk ramah lingkungan, karena tidak membutuhkan terlalu banyak air. Untuk kandungan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, Anda dapat menggunakan yang berbentuk bubuk sebelum dicampur dengan air, yang kemudian diberikan kepada tanaman hidroponik. Cukup ringkas, praktis, dan lebih ekonomis, bukan?



Apa sajakah keuntungan dari cara menanam tanaman hidroponik? Yang pasti, Anda tidak perlu lagi berbelanja sayur-sayuran dan buah-buahan di pasar, warung, atau supermarket, karena sudah bisa memproduksi sendiri. Lebih bagus lagi bila kualitasnya bagus dan menarik perhatian orang lain, Anda dapat berbagi atau bahkan menciptakan usaha dagangan sendiri.

Cara menanam tanaman hidroponik juga memiliki dua sistem dasar, yaitu:
1.    Sistem aktif
2.    Sistem pasif

Menurut website Tips Berkebun (dari http://www.tipsberkebun.com/sistem-kerja-bercocok-tanam-hidroponik.html), cara menanam tanaman hidroponik dengan sistem aktif melancarkan sirkulasi larutan nutrisi untuk tanaman dengan pompa. (Ada yang memakai timer untuk pompa dan ada yang tidak, melainkan hanya mengira-ngira hingga tanaman mendapatkan nutrisi secukupnya.)

Berbeda dengan cara menanam tanaman hidroponik dengan sistem pasif, yaitu dengan membuat larutan yang kaya akan nutrisi diserap oleh medium dan disemaikan ke akar tanaman. Sayangnya, sistem pasif memiliki kekurangan. Pembagian oksigen melalui akar tanaman tidak bisa imbang, jadi ada yang kelebihan jatah hingga kekurangan jatah, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi tidak sehat sempurna.

Selain dilihat dari cara kerja, sistem untuk cara menanam tanaman hidroponik juga dapat dibagi berdasarkan pemulihan (recovery), yaitu:
1.    Recovery system. (Sistem pemulihan.)
2.    Non-recovery system. (Sistem nonpemulihan.)

Dalam recovery system, larutan nutrisi yang sudah disirkulasikan dapat digunakan kembali. Sementara itu, dalam non-recovery system, larutan nutrisi yang sudah disirkulasikan tidak dapat digunakan kembali.

Untuk tahapan cara menanam tanaman hidroponik, ikuti langkah-langkah berikut ini:
1.    Penyemaian benih
Semailah benih pada wadah, lalu pindahkanlah ke media tanam bila benih tersebut cukup umur, dalam hal ini: mulai tumbuh sedikit daun.

2.    Penyiapan media tanam
Gunakanlah media tanam berupa campuran sekam bakar dan campuran pasir kerikil atau rockwool dengan pasir kerikil. Silakan pilih salah satu. Tempatkan media tanam tersebut pada wadah yang diinginkan, entah itu kaleng bekas atau pot.

3.    Pemberian nutrisi
Nutrisi dapat diracik sendiri (terutama bila Anda sudah ahli) atau dibeli di toko. Anda bisa menyiramkannya ke tanaman setiap pagi atau sore hari – atau menggunakan sistem wick (pasif) bila ingin lebih mudah.

4.    Perawatan
Pemangkasan dan pemberian gulma merupakan bagian dari perawatan terhadap tanaman hidroponik, sama dengan tanaman konvensional lainnya.
Selamat bertanam hidroponik.

Sumber:
http://www.tipsberkebun.com/sistem-kerja-bercocok-tanam-hidroponik.html
http://www.kebunhidro.com/2012/06/cara-menanam-hidroponik-sederhana-di.html
http://www.azzamrumahherbal.com/hidroponik/191-cara-menanam-menggunakan-sistem-hidroponik.html


Share:

Rabu, 10 Agustus 2016

Membuat Aeroponik Sederhana untuk Tanaman Cabe

Aeroponik merupakan teknik pemberian nutrisi dalam bentuk larutan cair yang dikombinasikan dengan oksigen diudara. Mengenai teknis mengkombinasikan ada berbagai macam. Ada yang menggunakan pengkabut untuk mencampur air nutrisi dan oksigen di udara, ada juga yang menggunakan tetes nutrisi namun akar dibiarkan terurai di udara seperti gambar berikut ini.

Sistem tersebut merupakan aeroponik yang dapat dibuat dengan mudah tanpa harus menggunakan pengkabut, karena pengkabut mudah tersumbat. Akar yang terurai memungkinkan untuk menyerap oksigen, selain itu nutrisi yang diteteskanatau dialirkan dari atas bagian akar akan menyuplai nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

Untuk menanam cabe dengan sistem aeroponik sederhana ini membutuhkan bahan dan alat sbb,
Bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah:
1. Lembar polykarbonat atau bisa diganti dengan kayu untuk papan temat tumbuh.
2. pipa pvc 1/2 inch, beserta konektor pvc seperti knee dan T, dll.

3. pompa air 2 meter.
4. Tandon air.
5. Selang HDPE 5mm dan nepel untuk pipa sekunder yang membagi nutrisi ke setiap lubang tanam.
6. benih cabe dan nutrisi AB mix.
7. Lem PVC
8. Netpot

Alat-alat yang diperlukan:
1. Hole saw untuk melubagi tempat netpot.
2. Gergaji besi untuk memotong.
3. Amplas untuk menghaluskan bekas potongan.
4. Cutter untuk memotong selang HDPE.

Skema sistem aeroponik yang dibuat kurang lebih seperti gambar berikut:



Nah! Bagaimana sobat hidroponik? Mudah bukan?Yuk kita tanam cabe, minimal untuk konsumsi sendiri dan tidak tergantung cabe di pasaran yang harganya naik turun. Semoga sukses yaaa ....
Share:

Selasa, 02 Agustus 2016

Mudahnya Menanam Cabe Hidroponik dengan Sistem Ebb and Flow

Menanam cabe memang memerlukan keahlian khusus. Cabe termasuk tanaman yang mudah layu atau rusak, dan juga rentan terhadap penyakit. Nah! Pada kesempatan ini, hidrafram akan membagikan pengalaman berkebun hidroponik kepada anda semua pecinta hidroponik, khususnya menanam cabe.


Mumpung sebentar lagi musim kemarau, yuk kita menanam cabe hidroponik. Keunggulan cabe hidroponik ini adalah tanaman cabe yang tidak bergantung iklim dan cuaca. Musim kemarau tidak akan menyurutkan petani hidroponik untuk menanam cabe. Untuk menanam cabe dengan sistem hidroponik, yang mudah adalah dengan sistem Ebb and Flow. Teknik ini sudah teruji mampu menumbuhkan tanaman cabe dengan baik. Sistem ini mampu memberikan akar tanaman cabe untuk berkembang dan tumbuh dengan baik.

Bagaimana sih sistem Ebb and Flow hidroponik itu? Ya! Ebb and Flow atau biasa kita sebut sebagai sistem pasang surut, yaitu sistem hidroponik yang membuat media tanam akan basah karena adanya air nutrisi yang masuk. Silahkan lihat gambar berikut!
Air nutrisi dipompa dari tandon naik masuk melalui pipa penghubung, sehingga memenuhi semua wadah media tanam. Sampai pada level yang kita inginkan, air akan keluar pipa dan kembali masuk tandon.

Media tanam yang biasa digunakan untuk menanam cabe Ebb and Flow ini adalah cocopeat + sekam bakar, hidroton, hidroton + cocopeat, atau arang kayu.

CARA SEMAI BENIH:
1. Rendam benih cabe selama ± 1 jam sampai benih terendam.
2. Potong rockwool bentuk dadu, dengan ukuran (2,5 x 2,5 x 2,5) cm³, dan letakkan di atas nampan!
3. Buat lubang sedalam 1 cm di permukaan potongan rockwool!
4. Taruh benih cabe ke dalam lubang.
5. Satu lubang bisa berisi 1 biji cabe.
6. Basahi rockwool dengan air sampai lembab! !! Jangan terlalu basah !!
7. Letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari tidak langsung disamping rumah atau di bawah pohon.
8. !! PENTING !! Pastikan rockwool selalu lembab, dengan menyemprotkan air saat pagi dan sore selama masa semai.
9. !! PENTING !! Setelah muncul daun, pastikan daun terkena matahari langsung!
10. Cabe siap dipindahkan ke rak hidroponik setelah tinggi tanaman ± 4 cm, atau memiliki 3 helai daun.
11. Cabe memiliki masa semai  antara 7 sampai 10 hari.

CARA MEMINDAH BENIH KE RAK HIDROPONIK:
1. Pindahkan cabai kecil dengan memegang rockwool ke dalam netpot dengan hati-hati.
2. Letakkan  dalam netpot kemudian dimasukkan ke dalam lubang Ebb and Flow.
3. Alirkan larutan nutrisi ke dalam pipa PVC.
4. !! PENTING !! Pastikan akar menyentuh larutan nutrisi.

CARA MEMBUAT LARUTAN NUTRISI:
1. Siapkan air ke dalam tandon.
2. Tambahkan aki zuur sedikit saja (± 5 mL untuk setiap 50 L air) tetes-tetes sambil diukur dengan pH meter) sampai pH = 6.0 - 6.5
3. Tambahkan nutrisi siap pakai ke dalam larutan sesuai dengan jadwal sbb:


Umur 1 - 14 HST 1000 ppm
Umur 15 - 28 HST 1260 ppm
Umur 29 HST - panen 1540 ppm
 
   Kadar nutrisi diukur dengan alat TDS meter dengan satuan ppm.
    HST : Hari Setelah Tanam
4. Larutan nutrisi ini bisa anda sirkulasi dengan pompa, atau hanya dengan larutan yang diam (tanpa sirkulasi). Anda juga bisa memadukan keduanya, dengan mengalirkan nutrisi setiap pagi dan sore saja, selebihnya hanya air nutrisi diam.
CARA MEMBUAT LANJARAN CABE:
1. Siapkan tali senar pancing untuk lanjaran.
2. Cabe diberi lanjaran saat umur 15 hst.
3. Ikatkan tali senar pancing dari dekat tanaman cabe kemudian ikatkan ke bagian atas sehingga tali senar menjadi tegang.
4. Sandarkan tanaman cabe ke senar yang tegang.
CARA MEMANEN:
1. Anda dapat memanen cabe setelah umur 75-85 hst.
2. Panen cabe dilakukan dengan cara memetik buah dan tangkainya.
3. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal.
4. Panen dilakukan berulang-uang, yaitu 2-5 hari sekali tergantung luas penanaman.


Share:

Sabtu, 23 Juli 2016

Membuat Rak Hidroponik Sendiri di Rumah

Hidroponik kini semakin banyak diminati di Indonesia, karena cara menanam yang mudah, tidak tergantung cuaca. Pada kesempatan ini, admin akan memberikan contoh cara membuat rak hidroponik sederhana, yang bisa anda terapkan di rumah anda sendiri. Anda bisa mendapatkan alat dan bahannya dengan mudah pula.

Rak yang akan kita buat adalah rak hidroponik dengan PVC 3 inch dan diatur membentuk huruf A.
Pertama, anda harus menyiapkan rangka, bisa dengan kayu, besi, atau baja ringan. Kemudian PVC 3 inch dilubangi untuk tempat net pot. Anda dapat melihat gambar berikut, namun anda tentunya mempunyai kreasi yang lebih baik lagi. Kemiringan bidang diatur sehingga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman yang terus semakin tinggi. Untuk penyanga PVC anda dapat menggunakan besi yang dilengkungkan.

Air nutrisi masuk dari satu sisi, dan keluar bersama pada sisi yang lain. Pada ujung PVC dipasang pipa kecil PVC 3/4 inch untuk pembuangan ke tandon.
Pipa pembuangan diatur ketinggiannya, sehingga air dalam PVC 3 inch menyentuh dasar netpot. Disini perlu percobaan beberapa kali biasanya untuk menemukan tinggi yang tepat, tergantung dari kekuatan pompa air untuk mengalirkan debit air.

Untuk instalasi input nutrisi, anda bisa menggunakan PVC 1/2 inch sebagai pipa primer, dan dilanjutkan selang HDPE sebagai pipa sekunder untuk membagi ke semua PVC tempat tanaman. Bagian yang dilingkari merah adalah saluran pembuangan, dan terdapat kran untuk pembuangan. Jika anda meletakkan rak ini di luar rumah tanpa naungan, saat hujan anda harus memutar kran ini agar air hujan tidak masuk ke tandon.

Jarak tanam diatur antara 15 cm sampai 20 cm. Jarak tanam ini diukur dari as atau titik tengah kingkaran lubang. Jarak ini bisa anda sesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin anda tanam. Tanaman yang berdaun lebar, tentunya jaraknya semakin lebar. Tanaman berdaun pendek, jaraknya pun bisa dibuat pendek. Silahkan sesuaikan dengan tanaman yang ingin anda tanam.
 Rak bisa anda letakkan tanpa naungan atau pun dengan naungan. Jika anda letakkan di luar tanpa naungan, tentunya anda harus siaga saat musim hujan, anda harus memutar kran sebelum hujan turun agar air tidak masuk tandon dan mengencerkan air nutrisi.
 Selamat mencoba, dan saya yakin anda bisa lebih baik dari contoh di atas. Semoga sukses yaa.


Nah...untuk mengikuti video terbaru kami, silahkan subscribe channel ini yaa.
Baca Juga : 

Cara Menanam Hidroponik, dari Pembibitan sampai Panen


Share:

Jumat, 22 Juli 2016

Hidroponik Sederhana untuk Menanam Berbagai Sayuran Keluarga

Salam sahabat hidroponik se-Indonesia. Apa kabarnya? Semoga semakin baik dalam menanam di pekarangan rumah yaa...
Menanam hidroponik untuk keperluan sayur keluarga sehari-hari memang menyenangkan. Kebanyakan orang menanam sayuran seperti bayam, kangkung, pak choy, cabe, tomat, dan selada. Nah! Bagaimana sih cara menanam semua sayur itu dalam satu sistem, dan semuanya bisa tumbuh dengan baik. Sistem seperti apa sih yang cocok dan murah?

Beragam sayur tentunya kebutuhan nutrisinya berbeda-beda pula, namun untuk menanam hidroponik berbagai macam jenis sayur-sayuran tersebut di atas dalam satu sistem hidroponik tentu masih bisa dimungkinkan. Sisitem hidroponik yang dipakai adalah DFT menggunakan PVC 3 inch atau NFT menggunakan talang kotak yang mudah ditemukan di toko besi sekitar kita.

Hidroponik skala rumahan untuk menanam selada, pak choy, sawi, melon, seledri, daun bawang, dan untuk konsumsi keluarga sehari-hari.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara memberikan pupuk atau nutrisi semua sayuran tersebut, mengingat dalam satu sistem, satu tandon, dan satu pompa, ada beberapa jenis sayuran berbeda dan berbeda pula umurnya.

Menurut pakar hidroponik Yos Sutiyoso, Ngarah aman dan bisa menghidupkan bermacam kultivar, maka sebaiknya digunakan haanya satu formula, dengan satu EC, yaitu 2.0 mS, berada dalam zona aman, dan jauh dari kemungkinan keracunan. Volume pemberian harus cukup besar, misalnya 2 l/menit/talang. Kombinasi EC yang tinggi, dengan volume pemberian yang besar, bisa menjamin produksi yang cukup tinggi, untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Mengenai pH, sebaiknya menggunakan pH 6,0, mengingat kisaran yang lebar adalah antara pH 5,5 dan 6,5, sehingga risiko terpental dari zona aman, jauh sekali. Biasanya lebih sering kita harus menurunkan pH, yang berarti kita harus sedia asam kuat, dan pilihan biasanya dijatuhkan pada asam nitrat dan asam phosphat. Untuk kemudahan, kadang digunakan asam sulfat, mengingat asam itu sering kita dapati dengan mudah di SBPU, pompa bensin, dalam botol plastik transparan merah.


Menurut pengalaman saya sendiri, paling mudah memang menggunakan PVC seperti foto di atas. Ketika listrik PLN Non aktif, masih ada cadangan air dalam PVC. Saya pun pernah pergi meninggalkan kebun selama 5 hari, tanpa pompa nyala. Hasilnya pun tetap bagus, pulang-pulang sayur sudah terlihat semakin besar saja.

Ketika melon dalam sistem saya mulai berbuah, saya pernah meningkatkan sampai EC 3.0 mS. Melon tumbuh besar dan manis, sayuran daun pun masih aman. Nah....selamat mencoba yaa.
Share:

Rabu, 27 April 2016

Membuat Pestisida Alami dari Jeruk Nipis 2


Bahan-bahan : 
1. 20 lembar daun jeruk nipis yang sudah ditumbuk.
2. 5 buah jeruk nipis yang sudah diperas.
3. 3 sendok makan molase.
4. 4 liter air bersih, dan
5. 2 sendok EM4 ( mikroorganisme aktif ).

Caranya,
campurkan bahan-bahan diatas, campur menjadi satu kemudian diaduk sekitar 4-5 menit sehigga nantinya menjadi larutan yang homogen. Selanjutnya masukkan semua larutan ke dalam wadah tertutup dan biarkan ter fermentasi selama 4-5 hari.
Cara pengaplikasian kepada daun atau buah yaitu : untuk pemakaian 2 sendok makan pestisida alami ini maka larutan dicampurkan dengan menggunakan 1 liter air. Selanjutnya pestisida alama ini sudah bisa digunakan untuk menyemprotkan pada buah yang berukuran pentil agar dapat mengusir lalat buah.

Demikian cara membuat pestisida alami seperti yang dicontohkan oleh azzamrumahherbal.com. semoga bermanfaat, dan terus berjuang menanam sayuran sehat!




Ikuti kami untuk tips dan agrobisnis seputar hidroponik 

Share:

Membuat Pestisida Alami dari Jeruk Nipis


Sahabat Hidrafarm, siapa yang tidak kenal jeruk nipis? Tahukan Anda ternyata jeruk nipis mempunyai khasiat yang dapat dijadikan sebagai Pestisida alami.

Khususnya untuk mengusir lalat buah yang menyerang buah / daun pada tanaman kesayangan kita. Dengan kata lain, jeruk napis dapat dijadikan pestisida untuk mencegah serangan hama leaf minner.

Bagi anda penghobi menanam secara hidroponik pasti sering mengalami buah-buahan yang kita tanam rusak, busuk dan tidak jarang hingga menyebabkan kematian pada tananam kesayangan kita ini. Ternyata faktor itu dapat disebabkan oleh lalat, lalat yang menghinggap di daun tanaman akan meletakan belatung telur yang menyebabkan tanaman kita rusak.

Terus, bagaimana cara untuk mengatasi hama lalat tersebut? Salah satunya dengan menggunakan pestisida alami yaitu dengan menggunakan jeruk nipis, silahkan simak ulasan berikut ini:


Ikuti kami untuk tips dan agrobisnis seputar hidroponik 
Share:

Rabu, 23 Maret 2016

Step by Step | Budidaya Melon Golden Hidroponik

Buah melon golden merupakan buah yang segar, mudah dicerna, berbau harum. Melon mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Yaitu, untuk mencegah serangan jantung, mencegah kanker, menjaga kesehatan mata, membasmi radikal bebas, mencegah stroke, meredakan perut mules, menyehatkan kulit, menurunkan berat badan, dll.



Melon termasuk dalam suku timun-timunan. Masih satu kerabat dengan semangka, blewah dan timun suri. Seperti halnya suku timun-timunan lain, melon tumbuh merambat tetapi tidak bisa memanjat.

SISTEM HIDROPONIK YANG DIGUNAKAN:
1. Dutch Bucket
2. DFT dengan PVC 3" atau 4"
3. Irigasi tetes
Silahkan anda pilih yang termudah menurut anda.

BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN :
1. Benih melon golden  ........ (bisa anda dapatkan di sini)
2. Rockwool .............. (bisa anda dapatkan di sini)
3. Nutrisi AB mix untuk buah, diencerkan terlebih dahulu menjadi nutrisi siap pakai (bisa anda dapatkan di sini)
4. Air sumur, air hujan, atau air tetesan AC
5. Aki zuur (mengandung asam sulfat : H2SO4), (bisa anda dapatkan di bengkel motor)
    !! Harap hati-hati menggunakan cairan ini !!

PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
1. Netpot diameter 5 cm ... (bisa anda dapatkan di sini)
2. pH meter ....................... (bisa anda dapatkan di sini)
3. TDS meter ..................... (bisa anda dapatkan di sini)

CARA SEMAI BENIH:
1. Rendam benih  melon selama ± 1 jam!
2. Potong rockwool bentuk dadu, dengan ukuran (2,5 x 2,5 x 2,5) cm³, dan letakkan di atas nampan!
3. Buat lubang sedalam 1 cm di permukaan potongan rockwool!
4. Taruh benih melon ke dalam lubang!
5. Satu lubang  berisi 1 biji melon.
6. Basahi rockwool dengan air sampai lembab! !! Jangan terlalu basah !!
7. Letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari tidak langsung.
8. !! PENTING !! Usahakan selalu lembab, dengan menyemprotkan air saat pagi dan sore selama masa semai.
9. !! PENTING !! Setelah muncul daun, pastikan daun terkena matahari langsung!
10. melon siap dipindahkan ke rak hidroponik setelah tinggi tanaman ± 5 cm.
11. melon memiliki masa semai, antara 10 sampai 14 hari,

CARA MEMBUAT LARUTAN NUTRISI:
1. Siapkan air ke dalam tandon.
2. Tambahkan aki zuur sedikit saja (± 5 mL untuk setiap 50 L air) tetes-tetes sambil diukur dengan pH meter) sampai pH = 5.5
3. Tambahkan nutrisi siap pakai (ab mix untuk buah) ke dalam larutan sesuai dengan jadwal sbb:

Umur 1 - 21 HST 1000 ppm
Umur 22 - 49 HST 1400 ppm
Umur 50 HST - panen 1750 ppm
    Kadar nutrisi diukur dengan alat TDS meter dengan satuan ppm.
    HST : Hari Setelah Tanam
4. Larutan nutrisi ini anda sirkulasi dengan pompa, atau hanya dengan larutan yang diam (tanpa sirkulasi). Anda juga bisa memadukan keduanya, dengan mengalirkan nutrisi setiap pagi dan sore saja, selebihnya hanya air nutrisi diam. Namun, saat buah melon sudah mulai besar, anda harus terus mengalirkan sirkulasi nutrisi saat siang hari full.

CARA PEMILIHAN DAN PENYERBUKAN BUAH MELON:
1. Satu tanaman melon hanya dipilih 1-2 buah melon, itu pun kalau belum punya pengalaman disarankan hanya 1 buah per batang tanaman. Hehe, sedih ya, cuma satu. Hal ini agar buah yang dihasilkan besar-besar tentunya.
2. Pilihlah bunga yang berada pada cabang ke-9 sampai ke-13.
3. Lakukan penyerbukan buatan dengan menyentuh bunga saat kelembaban diatas 80%, umunya saat pagi hari banyak embun.
4. Setelah muncul buah kecil, pilihlah 3-4 buah yang terbaik. Terbaik disini maksudnya adalah mempunyai bentuk yang bagus, dan ukuran paling besar.
5. Seleksilah lagi setelah buah lebih besar, hingga yang dipelihara cukup 1-2 buah sampai panen.

CARA MEMANEN:
1. Anda dapat memanen melon setelah umur 60 HST.
2. Memotong tangkai buah sekitar 3 cm dari pangkal agar buah bisa tahan lama. 

Anda sudah dekat sekali dengan kesuksesan, dengan hanya mulai mencoba. Mimpi anda sudah hampir menjadi kenyataan, dengan bangun dari mimpi dan mewujudkan mimpi anda. Ingat! Semua hal selalu sulit saat akan memulai, namun menjadi mudah setelah dilakukan.

Mari menanam melon, dan berikan hasil panen dari sentuhan lembut tangan anda. Semoga Indonesia menjadi lebih baik.

<br />
<div style="text-align: center;">
<a class="button" href="http://www.hidroponikstore.com/" target="blank">Mulai berkebun sekarang!</a>
</div>
<br />
Share:

Kamis, 17 Maret 2016

Step by Step | Menanam Cabe dengan Hidroponik

Siapa sih yang nggak tahu sama sayur ini? Idola di seluruh negeri Indonesia ini. Laki-laki, perempuan, anak muda dan orang tua semuanya suka.

Di Indonesia kebutuhan cabe itu sangat besar karen mayoritas rakyat Indonesia menyukai masakan pedas. Akibat permintaan yang terlalu besar itulah kadang-kadang harga cabe tidak stabil dikarenakan produksi tidak mencukupi permintaan. Pada tahun 2015 kebutuhan cabe di Indonesia mencapai 837 ton (dikutip dari detikfinance).

Bagaimana sih cara menanam cabe secara hidroponik? Tidak susah kok. Saya akan tunjukan kepada anda cara yang paling mudah untuk menanam smpai panen cabe dengan hidroponik. Sistem yang paling mudah untuk menanam hidroponik ini adalah dengan sistem DFT dari pipa PVC 3 inch. Berikut langkah-langkahnya:

BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN :
1. Benih cabe ........ (bisa anda dapatkan di sini)
2. Rockwool .............. (bisa anda dapatkan di sini)
3. Nutrisi AB mix, diencerkan terlebih dahulu menjadi nutrisi siap pakai (bisa anda dapatkan di sini)
4. Air sumur, air hujan, atau air tetesan AC
5. Aki zuur (mengandung asam sulfat : H2SO4), (bisa anda dapatkan di bengkel motor)
    !! Harap hati-hati menggunakan cairan ini !!

PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
1. Netpot diameter 5 cm ... (bisa anda dapatkan di sini)
2. pH meter ....................... (bisa anda dapatkan di sini)
3. TDS meter ..................... (bisa anda dapatkan di sini)
4. Hidroponik sistem DFT dengan pipa PVC 3"

CARA SEMAI BENIH:
1. Rendam benih cabe selama ± 1 jam sampai benih terendam.
2. Potong rockwool bentuk dadu, dengan ukuran (2,5 x 2,5 x 2,5) cm³, dan letakkan di atas nampan!
3. Buat lubang sedalam 1 cm di permukaan potongan rockwool!
4. Taruh benih cabe ke dalam lubang.
5. Satu lubang bisa berisi 1 biji cabe.
6. Basahi rockwool dengan air sampai lembab! !! Jangan terlalu basah !!
7. Letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari tidak langsung disamping rumah atau di bawah pohon.
8. !! PENTING !! Pastikan rockwool selalu lembab, dengan menyemprotkan air saat pagi dan sore selama masa semai.
9. !! PENTING !! Setelah muncul daun, pastikan daun terkena matahari langsung!
10. Cabe siap dipindahkan ke rak hidroponik setelah tinggi tanaman ± 4 cm, atau memiliki 3 helai daun.
11. Cabe memiliki masa semai  antara 7 sampai 10 hari.

CARA MEMINDAH BENIH KE RAK HIDROPONIK:
1. Pindahkan cabai kecil dengan memegang rockwool ke dalam netpot dengan hati-hati.
2. Letakkan  dalam netpot kemudian dimasukkan ke dalam lubang PVC.
3. Alirkan larutan nutrisi ke dalam pipa PVC.
4. !! PENTING !! Pastikan akar menyentuh larutan nutrisi.

CARA MEMBUAT LARUTAN NUTRISI:
1. Siapkan air ke dalam tandon.
2. Tambahkan aki zuur sedikit saja (± 5 mL untuk setiap 50 L air) tetes-tetes sambil diukur dengan pH meter) sampai pH = 6.0 - 6.5
3. Tambahkan nutrisi siap pakai ke dalam larutan sesuai dengan jadwal sbb:

Umur 1 - 14 HST 1000 ppm
Umur 15 - 28 HST 1260 ppm
Umur 29 HST - panen 1540 ppm
    Kadar nutrisi diukur dengan alat TDS meter dengan satuan ppm.
    HST : Hari Setelah Tanam
4. Larutan nutrisi ini bisa anda sirkulasi dengan pompa, atau hanya dengan larutan yang diam (tanpa sirkulasi). Anda juga bisa memadukan keduanya, dengan mengalirkan nutrisi setiap pagi dan sore saja, selebihnya hanya air nutrisi diam.

CARA MEMBUAT LANJARAN CABE:
1. Siapkan tali senar pancing untuk lanjaran.
2. Cabe diberi lanjaran saat umur 15 hst.
3. Ikatkan tali senar pancing dari PVC (dekat tanaman cabe) kemudian ikatkan ke bagian atas sehingga tali senar menjadi tegang.
4. Sandarkan tanaman cabe ke senar yang tegang.

CARA MEMANEN:
1. Anda dapat memanen cabe setelah umur 75-85 hst.
2. Panen cabe dilakukan dengan cara memetik buah dan tangkainya.
3. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal.
4. Panen dilakukan berulang-uang, yaitu 2-5 hari sekali tergantung luas penanaman.

Mudah bukan untuk menanam cabe secara hidroponik? Dengan kita menanam cabai sendiri kita tidak perlu pusing untuk memikiran harga cabe yang cenderung kurang stabil dan pastinya terjamin kualitasnya.

Indonesia  membutuhkan orang seperti anda untuk membangun negeri ini. Singkirkan cangkul anda dan mulailah menanam dan menghasilkan cabe yang paling baik dengan hidroponik. Semoga sukses ya!!!



Share:

Selasa, 15 Maret 2016

Step by Step | Menanam Seledri Hidroponik

Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan untuk menulis pengalaman saya. Ya! Masih seputar hidroponik. Kali ini saya akan menuliskan pengalaman saya menanam seledri dengan hidroponik yang paling sederhana, yaitu dengan pipa PVC.

Saya selalu menyarankan untuk pemula, agar membuat hidroponik dengan PVC untuk proyek pertamanya. Mengapa? Karena itu mudah dibuat dan bisa ditanami apa saja, sayuran buah, sayuran daun, buah melon, dll. Anda bisa ganti-ganti sesuai dengan kehendak anda.

Seledri itu termasuk aromatic vegetable, itu kata temen saya yang berprofesi sebagai cheff. Sedikit saja seledri dimasukkan ke masakan, aromanya langsung menyebar. Untuk menanam seledri ini tidak terlalu sulit, namun memang memerlukan waktu yang panjang.

BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN :
1. Benih seledri  ........ (bisa anda dapatkan di sini)
2. Rockwool .............. (bisa anda dapatkan di sini)
3. Nutrisi AB mix, diencerkan terlebih dahulu menjadi nutrisi siap pakai (bisa anda dapatkan di sini)
4. Air sumur, air hujan, atau air tetesan AC
5. Aki zuur (mengandung asam sulfat : H2SO4), (bisa anda dapatkan di toko spare part motor)
    !! Harap hati-hati menggunakan cairan ini !!

PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
1. Netpot diameter 5 cm ... (bisa anda dapatkan di sini)
2. pH meter ....................... (bisa anda dapatkan di sini)
3. TDS meter ..................... (bisa anda dapatkan di sini)
4. Hidroponik sistem DFT dengan pipa PVC 3"

CARA SEMAI BENIH:
1. Rendam benih seledri selama ± 1 jam!
2. Potong rockwool bentuk dadu, dengan ukuran (2,5 x 2,5 x 2,5) cm³, dan letakkan di atas nampan!
3. Buat lubang sedalam 1 cm di permukaan potongan rockwool!
4. Taruh benih seledri ke dalam lubang!
5. Satu lubang bisa berisi 10 - 15 biji seledri.
6. Basahi rockwool dengan air sampai lembab! !! Jangan terlalu basah !!
7. Letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari tidak langsung.
8. !! PENTING !! Usahakan selalu lembab, dengan menyemprotkan air saat pagi dan sore selama masa semai.
9. !! PENTING !! Setelah muncul daun, pastikan daun terkena matahari langsung!
10. Seledri siap dipindahkan ke rak hidroponik setelah tinggi tanaman ± 4 cm.
11. Seledri memiliki masa semai yang lama, antara 7 sampai 14 hari, jadi anda harus sabar yaaa.

CARA MEMINDAH BENIH KE RAK HIDROPONIK:
1. Pindahkan seledri kecil dengan memegang rockwool ke dalam netpot dengan hati-hati.
2. Letakkan seledri dalam netpot ke dalam lubang PVC.
3. Alirkan larutan nutrisi ke dalam pipa PVC.

CARA MEMBUAT LARUTAN NUTRISI:
1. Siapkan air ke dalam tandon.
2. Tambahkan aki zuur sedikit saja (± 5 mL untuk setiap 50 L air) tetes-tetes sambil diukur dengan pH meter) sampai pH = 6.5
3. Tambahkan nutrisi siap pakai ke dalam larutan sesuai dengan jadwal sbb:
Umur 1 - 14 HST 1000 ppm
Umur 15 - 28 HST 1500 ppm
Umur 29 HST - panen 1700 ppm
    Kadar nutrisi diukur dengan alat TDS meter dengan satuan ppm.
    HST : Hari Setelah Tanam
4. Larutan nutrisi ini bisa anda sirkulasi dengan pompa, atau hanya dengan larutan yang diam (tanpa sirkulasi). Anda juga bisa memadukan keduanya, dengan mengalirkan nutrisi setiap pagi dan sore saja, selebihnya hanya air nutrisi diam.

CARA MEMANEN:
1. Anda dapat memanen seledri setelah umur 1 - 3 bulan, tergantung varietas tanaman.
2. Panen seledri dilakukan dengan cara memotong tangkai yang sudah tua.
3. Potonglah tangkai yang tua dengan hati-hati, jangan sampai merusak anakan seledri.
4. Panen dilakukan berulang-uang, yaitu 5-6 hari sekali.
5. Panen seledri berhenti setelah anakan seledri tidak produktif lagi.

Bagaimana? Mudah kan? Menanam seledri hidroponik tidak terlalu sulit. Dengan hidroponik tidak pernah ada kegiatan menyiangi rumput. Anda dapat menghemat tenaga dan waktu yang banyak.

Ingat! Banyak orang yang berhasil karena mencoba, dan banyak orang yang tidak pernah mencoba karena selalu menunda. Waktu yang paling baik untuk menanam adalah SEKARANG JUGA!



Share:

Kamis, 10 Maret 2016

MENANAM CABE HIDROPONIK


Bagi Anda yang sangat menyukai cabe, alangkah senangnya bila Anda bisa mengonsumsi cabe kapan saja, sesuai yang Anda inginkan. Meski lahan untuk bercocok tanam semakin menyempit, terutama bagi yang tinggal di daerah perkotaan, tak ada salahnya mencoba cara hidroponik. Bila Anda menyukai cabe, mungkin saatnya mencoba hidroponik cabe.


Bagaimana cara melakukan hidroponik cabe? Salah satu media pendukung untuk kegiatan ini adalah green house, yaitu rumah kaca yang berfungsi sebagai pelindung tanaman dari radiasi langsung sinar matahari dan kondisi-kondisi alam lainnya, seperti: suhu udara, kelembapan, hujan, hingga serangan hama penyakit.
Namun, di Indonesia, tidak semua green house benar-benar dibuat dari kaca, terutama di bagian atap. Selain kaca, ada juga yang menggunakan plastik, paranet, asbes, dan seng. Saat ini, atap plastik termasuk yang paling banyak digunakan di Indonesia, terutama karena bahannya cocok sekali untuk lingkungan beriklim tropis. Tidak hanya itu, pemakaian plastik juga banyak diterapkan untuk barang-barang berkualitas ekspor.
Setelah green house tersedia, apa langkah selanjutnya bila Anda ingin menghasilkan tanaman hidroponik cabe?

1.    Tahap awal: persediaan dan persiapan
Siapkan benih atau biji sebelum melakukan penyemaian, transplantasi, perawatan, serta pemberian nutrisi dan pembuahan. Anda bisa memilih cabe lokal atau cabe impor. Bagi pemula, pilihlah cabe rawit untuk hidroponik cabe. Pilih yang sudah matang sempurna, keluarkan benih dan bijinya, lalu jemur dan angin-anginkan sampai kering. Jangan letakkan benih dan biji di tempat lembap. Solusi lain? Belilah bibit dari toko yang menjual keperluan pertanian dan bercocok tanam.

2.    Tahap penyemaian
Siapkan:
-       Benih cabe
-       Air hangat
-       Kain flanel atau kertas koran
-       Plastik
-       Net pot atau neti pot (pot untuk irigasi)
-       Rockwool (media penanaman yang terbuat dari bebatuan)
Rendam biji cabe dalam air hangat selama 10 menit, lalu semailah. Setelah itu, letakkan biji cabe di atas kain flanel atau koran yang lembap. Lipat kain atau koran untuk membungkus biji cabe dan masukkan ke dalam plastik. Setelah mulai berkecambah (sekitar tiga sampai lima hari), pindahkan ke rockwool lalu masukkan ke dalam net pot.

3.    Tahap transplanting
Benih cabe di dalam net pot diberi nutrisi hidroponik Abmix dalam porsi normal untuk sayuran daun hijau. Jangan terkena sinar matahari secara langsung. Jika sudah mulai berdaun, pindahkan bibit ke dalam pot atau polybag, lalu isi dengan media porous seperti sekam atau sekam bakar dicampur hidroton, pasir kerikil, pecahan genting atap, atau zeolit. Setelah itu, silakan pilih: mau menggunakan sistem wick, deep water culture, atau masih dengan polybag dengan penyiraman harian.


Selamat mencoba dan semoga sukses memetik cabe dari hasil tanam sendiri!
Share:

Selasa, 08 Maret 2016

Cara Bertanam Hidroponik


Menurut pengamatan saya, sebenarnya banyak di antara kita yang menyukai aktivitas bercocok tanam, bermimpi bisa menanam sendiri sayuran dan buah-buahan di pekarangan rumah dan menikmati momen ketika tunas-tunas mulai tumbuh atau saat panen tiba. Namun karena keterbatasan lahan, banyak orang yang mengurungkan niatnya untuk berkebun.  Padahal dalam lahan sempit sekalipun, kita tetap bisa melakukannya secara hidroponik. Tanpa menggunakan media tanah dan dengan media penopang yang lebih compact, berkebun bisa dilakukan tanpa harus memakan banyak ruang. Ingin tahu lebih jelas mengenai cara bertanam hidroponik? Yuk, mari kita kaji metode ini bersama-sama.

Hidroponik adalah teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman melalui media air dan tanpa menggunakan tanah. Hidroponik sendiri bisa dikategorikan menjadi dua sistem, yaitu aktif dan pasif. Pada sistem pasif, air yang kaya nutrisi akan diserap langsung oleh akar tanaman tanpa melalui proses sirkulasi. Sedangkan pada sistem aktif, air dan nutrisi yang dicampurkan ke dalam media tanam dibuat bergerak dan bersirkulasi dengan bantuan pompa.

Berikut ini adalah beberapa cara bertanam hidroponik yang bisa dilakukan secara pasif maupun aktif:

1.        Sistem hidroponik pasif
·      Sistem sumbu atau wick system
Sistem ini merupakan cara hidroponik yang paling sederhana, yaitu dengan menggunakan pot atau netpot yang dihubungkan ke wadah cairan bernutrisi melalui perantara sumbu. Prinsip kerjanya mengadaptasi cara kerja kompor,  yaitu menjadikan sumbu sebagai perantara penyerap air untuk mendapatkan nutrisi bagi tanaman.

·      Sistem rakit terapung
Sistem ini digunakan untuk skala menanam yang lebih besar, yaitu dengan menempatkan tanaman pada netpot yang dipasang pada lembaran stereofoam lebar yang dilubangi dan dibiarkan terapung pada bak luas yang berisi cairan nutrisi. Akar akan mengambil nutrisi langsung dari air tanpa melalui perantara, dan tanaman akan tumbuh besar di atas rakit terapung tersebut.

2.        Sistem hidroponik aktif
·      Sistem sumbu dengan aerator
Sistem ini pada dasarnya adalah sistem sumbu biasa, namun media yang digunakan lebih besar dengan tambahan aerator atau mesin penghasil gelembung udara (yang sering dipakai pada aquarium). Tujuan penambahan aquator ini adalah agar tanaman mendapatkan oksigen yang cukup dan nutrisinya bisa terserap secara lebih merata. 

·      Sistem nutrient film technique (NFT)
NFT merupakan model budidaya hidroponik yang menempatkan tanaman pada sebuah instalasi lapisan air dangkal yang disirkulasikan secara terus-menerus menggunakan bantuan pompa. Dengan cara ini, akar dapat berkembang dalam nutrisi, dan bagian lainnya berkembang di atasnya.
http://hidroponikstore.com/produk/nft-farmer-28-lubang/

·         Sistem drip
Sistem ini dilakukan dengan cara membuat instalasi tanam dengan meneteskan cairan nutrisi melalui selang-selang kecil ke netpot dengan menggunakan pengatur waktu. Istalasi sistem ini cukup kompleks sehingga kerap dilakukan untuk budidaya skala besar.

·         Sistem aeroponik
Aeroponik merupakan cara bercocok tanam di udara dengan menyemprotkan nutrisi ke akar tanaman yang ditempatkan secara menggantung menggunakan irigasi sprinkler. Air berisi larutan hara yang disemburkan akan berbentuk kabut, sehingga akar tanaman akan dengan mudah menyerap nutrisi tersebut.

Sebagai pemula sebaiknya Anda mencoba terlebih dahulu sistem hidroponik pasif dengan memanfaatkan berbagai barang bekas yang ada di sekitar rumah, setelahnya jika dirasa mampu, Anda bisa meningkatkannya dengan membuat instalasi sederhana dengan sistem pengairan aktif. Jadi, apakah Anda berminat untuk  menerapkan cara bertanam hidroponik di rumah?
Share:

Rabu, 02 Maret 2016

“Hidroponik: Alternatif Bercocok Tanam di Masa Depan”

Pengertian Hidroponik 

Menyempitnya lahan hijau yang dapat ditanami tanaman, terutama di daerah perkotaan, membuat para pencinta lingkungan harus menempuh beberapa alternatif lain untuk mencegah, memperlambat, dan jika memungkinkan, memperbaiki kerusakan lingkungan. Salah satunya adalah dengan cara menanam hidroponik. Apakah pengertian hidroponik? Mengapa hidroponik dapat menjadi alternatif yang sangat penting bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat?



Menurut website Tips Berkebun (dari http://www.tipsberkebun.com/apa-itu-hidroponik.html), hidroponik adalah teknologi bercocok tanam yang menggunakan air, nutrisi, dan oksigen. Hidroponik sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu hydroponic. Pengertian hidroponik menurut bahasa tersebut harus dibagi dua, yaitu hydro yang berarti air dan ponous yang berarti kerja. Dengan kata lain, tanaman yang ditanam dengan sistem tersebut membutuhkan air yang harus diperkaya dengan beragam nutrisi, agar dapat tumbuh dengan sehat, segar, dan bermanfaat bagi manusia.

Pengertian lain dari hidroponik adalah bercocok tanam yang ramah lingkungan, karena cara tanam seperti ini tidak membutuhkan pestisida atau herbisida yang dapat meracuni hasil tanaman.

Bagi Anda yang senang dengan kegiatan berkebun, hidroponik adalah hobi yang menyenangkan. Anda dapat bereksperimen dengan tanaman yang ingin Anda budidayakan, meski dengan lahan yang seadanya (tidak luas). Bagi yang ingin mempunyai bisnis sampingan di bidang holtikultura, hidroponik adalah lahan yang amat menjanjikan. Tidak hanya hasilnya dapat dinikmati sendiri, Anda juga dapat menjualnya kepada mereka yang tertarik atau membutuhkan. Misalnya: Anda ingin menanam sayur atau buah-buahan. Anda suka paprika, timun, tomat, dan sayuran hijau? Selain dapat menghemat uang belanja bulanan, Anda juga dapat menambah penghasilan.

Namun, bagi mereka yang kurang tertarik dan bahkan skeptis, hidroponik dianggap kegiatan yang merepotkan, terutama bila pelakunya tidak suka bermain dengan bahan-bahan bercocok tanam karena kotor. Padahal, dengan semakin menyempitnya lahan untuk bercocok tanam, hidroponik justru menjadi solusi ampuh bagi kesehatan lingkungan, alternatif budidaya pangan, hingga peningkatan ekonomi lewat kegiatan agraria. Pemerintah Bandar Lampung (menurut Republika, dari http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/02/06/o24vi3284-warga-didorong-kembangkan-tanaman-hidroponik) bahkan telah mengajak masyarakatnya untuk mulai menggiatkan bercocok tanam secara hidroponik.

 Jenis Hidroponik 

Hidroponik terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Hidroponik dengan sistem aktif 

Hidroponik yang dilakukan dengan sistem aktif adalah cara bercocok tanam di mana larutan air dan nutrisi dibuat bergerak dan bersirkulasi dengan memakai pompa air. Contoh: DFT (Deep Flow Technique), NFT (Nutrient Film Technique), dan Aeroponik.

http://hidroponikstore.com/produk/nft-farmer-28-lubang/
Hidroponik Sistem NFT
2. Hidroponik dengan sistem pasif 

Kebalikan dengan sistem aktif, hidroponik yang dilakukan dengan sistem pasif adalah cara bercocok tanam di mana larutan yang kaya akan nutrisi diserap oleh medium dan kemudian diteruskan ke akar tanaman tanpa sirkulasi. Contoh: hidroponik dengan sistem sumbu atau wick. Agar masyarakat semakin banyak yang semakin tertarik untuk terlibat, hidroponik harus terus disosialisasikan.

Sumber:
http://www.tipsberkebun.com/apa-itu-hidroponik.html
http://belajarberkebun.com/pengertian-tanaman-hidroponik.html
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/02/06/o24vi3284-warga-didorong-kembangkan-tanaman-hidroponik
Share:

Kunjungi Halaman Kami

Cari Blog Ini

Blogroll

Like Us on Facebook

Trending now