Berkebun di mana saja

Kamis, 22 Mei 2014

Cara Menanam Cabe Hidroponik



Assalamualaikum Wr Wb sobat hidroponik semua. Sudah sampai mana nih pertumbuhan tanaman hidroponiknya?
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang cara menanam cabe secara hidroponik. Cabe yang ditanam adalah biji cabe yang dijual di toko pertanian. Eits..ingat ya! Lihat tanggal kadaluarsa benih cabe saat membeli ya!

PENYEMAIAN

Menanam cabe dari biji sebenarnya sangat mudah dan tidak membutuhkan banyak biaya. Alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah :
  1. Nampan ukuran 30 x 20
  2. Metan (Media Tanam) = cocopeat (sabut kelapa), bisa diganti dengan tissue.
  3. Air
  4. Of course! biji cabe tidak ketinggalan.
  5. Lidi
Siapkan nampan, dan taburkan cocopeat di atasnya sampai ketebalan 1 cm. Siramkan air ke seluruh cocopeat sampai basah namun air tidak sampai menggenang. Sebar benih/ biji cabe sambil ditekan dengan lidi agar biji terbenam dalam cocopeat basah. Letakkan persemaian biji cabe didalam ruangan saja, dan tidak perlu terkena sinar matahari. Siram setiap pagi dengan air (tidak sampai menggenang airnya) untuk melembabkan biji cabe. Tunas cabe akan muncul dan inilah pemandangan yang sangat menarik untuk dilihat.
Setelah tunas memiliki akar dan daun (7 sampai 10 hari), tunas bisa segera dipindah ke media hidroponik.

CABE HIDROPONIK

Hidroponik yang dipakai menggunakan DWC (Deep Water Culture)


Alat dab bahan yang digunakan:
  1. DWC Hidroponik Set (Bisa dibeli di Hidroponik Store)
  2. Aerator (pompa udara)
  3. Metan akar pakis
  4. Pupuk organik (yang murah meriah oeee)
Pindahkan tunas cabe dari penyemaian dengan hati-hati, agar tunas tidak patah. Letakkan di dalam net pot yang sudah diisi dengan akar pakis. Letakkan net pot ke dalam reservoir hidroponik, dan pastikan akar cabe menyentuh air dalam reservoir. Langkah terakhir adalah memasukkan pupuk organik ke dalam reservoir, dan nyalakan aerator untuk memberikan oksigen ke dalam reservoir. Untuk perawatan cukup mengecek level air dalam reservoir agar selalu menyentuh akar cabe, jika level air berkurang cukup tambahkan air sampai menyentuh akar.

http://tokopedia.com/komunika1/


Demikian sahabat hidroponik, semoga info ini bermanfaat. Silahkan kunjungi blog ini untuk informasi hidroponik organik. Wassalaamu alaikum Wr Wb.
Share:

Sabtu, 10 Mei 2014

Menanam Bawang Merah Hidroponik




Cara untuk menanam bawang merah hidroponik dan apa saja yang perlu disiapkan untuk menanam bawang merah ini?? yuk disimak..

1. botol bekas
2. media tanam pakai sekam bakar
3. benih bawang merah
4. nutrisi hidroponik
5. air
6. kain flanel
7. cutter

Nah jika anda sudah menyiapkan peralatan seperti daftar diatas, maka langkah selanjutnya adalah merangkainya menjadi media untuk menanam bawang merah hidroponik. kira-kira nanti gambarnya seperti dibawah ini :


botol bekas step by step

rockwool
http://tokopedia.com/komunika1/

kira kira seperti ini jadinya..
Caranya gampang saja, ambil bawang merah didapur. kalo mau yang kualita bagus bisa beli benih di toko pertanian, namun untuk skala hobi bisa ambil di dapur saja.. Ambil 1 siung bawah merah, bersihkan dan tancapkan di media tanam pada botol aqua seperti diatas. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya.

Sumber : www.sayuranhidroponik.blogspot.com
Share:

Kamis, 24 April 2014

Cara Menanam Tomat dengan Hidroponik

Hidroponik tomat dapat tumbuh dalam larutan nutrisi selain tanah. Menanam tomat dengan hidroponik memudahkan petani untuk mengendalikan gulma, serangga atau penyakit yang ditularkan melalui tanah. Tanaman tomat hidroponik tumbuh lebih cepat dari tanah untuk tumbuh tanaman, dan hasilnya lebih besar.

Langkah-langkah.

Siapkan benih tomat! Taruh benih dalam nampan pembibitan dengan rockwool! Rendam rockwool dalam air dengan pH 4,5 sebelum menambahkan benih! Masukan pada nampan pembibitan.

Tempatkan bibit di bawah sumber cahayaselama 12 jam per hari segera setelah mereka tumbuh. Berhati-hatilah untuk tidak membiarkan cahaya bersinar pada akar karena hal ini dapat merusak tanaman.
http://hidroponikstore.com/
http://tokopedia.com/komunika1/


Pindahkan bibit tomat ke dalam sistem hidroponik. Tunggu sampai akar mereka mulai menonjol dari bagian bawah nampan pembibitan.

 Letakkan pot ke dalam sistem hidroponik. Sistem hidroponik untuk tomat sebaiknya menggunakan ruang perakaran yang luas, dan dibuatkan tali ke atas untuk perambatan.


Dengan pemupukan yang berimbang akan menghasilkan panen tomat yang besar.

Silahkan kembali lagi di blog ini untuk info pemupukan hidroponik yang berimbang, sukses hidroponik!


Share:

Jumat, 04 April 2014

Nutrient Film Technique (NFT)






NFT ( Nutrients Film Technique ) , sistem hidroponik dengan menggunakan aliran nutrisi tipis secara terus menerus, kira-kira seperti itu bahasanya. Aliran nutrisi sebisa mungkin tidak lebih dari 3 mm, Ada banyak cara menanam hidroponik sistem wick, sistem NFT, deep water, drip irigasi, aeroponik, dll. Cara menanam hidroponik adalah cara menanam tanaman dengan media air, menggunakan nutrisi dan juga unsur hara yang ada seperti di tanah dilarutkan dalam air.

Pertumbuhan akar kebawah di atas atau dalam aliran air dan nutrisi yang telah dilarutkan dalam air tersebut. Sistem NFT hidroponik ini intinya adalah membuat media untuk bisa dialiri air yang tipis/ dangkal, nah aliran air ini secara terus menerus sebagai media tumbuh tanaman, air nutrisi mengalir secara terus menerus untuk memberikan unsur2 yang ada dalam tanah ke akar tanaman. Agar larutan nutrisi hidroponik bisa mengalir maka talang dibuat miring dengan minimal kemiringan 1%.

Untuk membuat media untuk menanam tanaman hidroponik dengan sistem NFT ini ada banyak media yang bisa digunakan, pralon misalnya atau talang air bentuk u, acrilic, kayu dll. Untuk media tanam tanamannya bisa menggunakan rockwool, rockwool ditaruh dalam netpot kemudian diletakkan diatas aliran air yang telah dibuat dari pralon, talang air, acrilic maupun bahan yang lain.

Share:

Kamis, 03 April 2014

Hidroponik (Deep Water Culture)



Salah satu metode hidroponik yang mudah diterapkan adalah metode / kultur Rakit Apung atau Deep Water Culture (DWC). Disebut Rakit Apung karena tanaman dibuat terapung diatas rakit (umumnya dibuat dari styrofoam) yang telah dilobangi seukuran pot tanam. Adapun istilah Deep Water Culture disematkan dalam metode ini karena akar tanaman senantiasa terendam dalam air.


Dalam kultur ini, akar tanaman dibiarkan terendam dalam larutan air yang kaya akan oksigen dan nutrisi. Nutrisi sangat berperan dalam setiap metode hidroponik, tidak terkecuali dalam kultur Rakit Apung ini. Hal ini dikarenakan metode bercocok tanam secara hidroponik ini memang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, sehingga praktis nutrisi harus cukup tersedia bagi tanaman. Berhubung akar tanaman terendam dalam air secara terus-menerus, ketersediaan oksigen terlarut dalam air juga mutlak diperlukan karena pada dasarnya akar tanaman juga perlu bernapas dan untuk itu diperlukan ketersediaan oksigen yang cukup.
http://tokopedia.com/komunika1/

Nutrisi yang digunakan tentunya adalah nutrisi yang mudah larut dalam air sehingga memudahkan bagi akar tanaman untuk menyerapnya. Kecukupan oksigen terlarut dapat diciptakan dengan menggunakan pompa udara yang biasa dipakai untuk akuarium yang dihubungkan ke “Air Stone” melalui pipa / selang udara. Gelembung-gelembung udara yang keluar secara kontinyu melaui Air Stone ini akan menciptakan kondisi air yang telah mengandung nutrisi menjadi kaya akan oksigen.
Untuk memulai bercocok tanam dengan kultur Rakit Apung ini, benih / biji tanaman disemaikan dalam Rockwool yang telah dibasahi sebelumnya dan diletakkan di tempat yang teduh. Akan lebih bagus lagi bila ditutup dengan plastik agar tercipta suhu yang cukup hangat dan lembab sehingga benih cepat berkecambah. Penggunaan hormon perangsang tumbuhnya akar juga dapat dicampurkan dalam air yang digunakan untuk membasahi rockwool pada masa persemaian ini.
Setelah tanaman mulai berkecambah dengan mengeluarkan beberapa helai daun (biasanya dalam rentang waktu 2 minggu), rockwool yang telah ditumbuhi tanaman tersebut selanjutnya diletakkan dalam pot khusus yang biasa disebut net pot yang dipasang pada lubang-lubang rakit styrofoam. Selanjutnya Rakit diletakkan diatas air yang telah disiapkan dalam wadah sebagaimana diperlihatkan dalam gambar diatas.
Tanaman yang umum dibudidayakan dengan menggunakan metode ini adalah tanaman sayuran, khususnya selada (lettuce) sehingga ada juga yang menyebut kultur Rakit Apung ini dengan sebutan Lettuce Culture.

Share:

Hidroponik Sistem




Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless. Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan, karena tidak semua hasil pertanian bernilai ekonomis. Jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk dibudidayakan di hidroponik yaitu:
  • Paprika
  • Tomat
  • Timun Jepang
  • Melon
  • Terong Jepang
  • Selada
Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.

http://hidroponikstore.com/

Macam-macam hidroponik

  • Static solution culture (kultur air statis)
  • Continuous-flow solution culture, contoh : NFT (Nutrient Film Technique),DFT (Deep Flow Technique)
  • Aeroponics
  • Passive sub-irrigation
  • Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation
  • Run to waste
  • Deep water culture
  • Bubbleponics
  • Bioponic

Media Tanam Inert Hidroponik :

   Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman.

  • Arang sekam
  • Spons
  • Expanded clay
  • Rock wool
  • Coir
  • Perlite
  • Pumice
  • Vermiculite
  • Pasir
  • Kerikil
  • Serbuk kayu

Media tanam inert hidroponik

Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Beberapa contoh di antaranya adalah:
  • Arang sekam
  • Spons
  • Expanded clay
  • Rock wool
  • Coir
  • Perlite
  • Pumice
  • Vermiculite
  • Pasir
  • Kerikil
  • Serbuk kayu

Keuntungan teknik hidroponik

  • Tidak membutuhkan tanah
  • Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misal disirkulasikan ke akuarium
  • Mudah dalam pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien
  • Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
  • Memberikan hasil yang lebih banyak
  • Mudah dalam memanen hasil
Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan relatif lebih bersih. Sehingga untuk menrancang interior ruangan dalam rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya.
Share:

Kunjungi Halaman Kami

Cari Blog Ini

Blogroll

Like Us on Facebook

Trending now