Menanam
selada hidroponik
pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan menanam sayuran lain. Yang
perlu diperhatikan terutama adalah kepekatan larutan nutrisinya. Hal ini
karena tiap jenis sayuran memerlukan kepekatan nutrisi yang berbeda –
beda. Sebagai contoh kebutuhan nutrisi dari tiap sayuran terlihat dari
table di bawah ini.
Back to topic, untuk lebih detail apa – apa yang saya lakukan untuk menanam
selada hidroponik ini, saya akan menguraikannya secara berurutan dan mudah mudahan pembaca bisa mudah memahami.
Tahap penyemaian.
Sebelum tanaman ditanam pada rak hidroponik, sebaiknya dilakukan
penyemaian terlebih dahulu. Pada proses penyemaian ini saya menggunakan
arang sekam karena selain murah, mudah didapat di daerah saya juga mudah
dalam proses pindah tanam (akar tidak rusak).
Bahan yang diperlukan adalah :
- Baskom bekas untuk penyemaian
-
Arang sekam
- Benih selada
- Plastik hitam
Caranya :
- Masukkan arang ke baskom yang telah dilubangi kecil – kecil bagian bawahnya
- Taburkan benih secara merata di atas arang sekam.
- Taburkan lagi arang sekam untuk menutupi benih cukup tipis-tipis saja.
- Siram benih dengan menggunakan sprayer agar media tidak terhambur kemana mana.
- Tutup dengan plastic hitam selama dua hari.
- Setelah 2 hari, buka tutup plastic. Biasanya benih sudah tumbuh.
- Bibit dikenakan cahaya matahari (jangan terlalu terik)
- Lakukan penyiraman rutin sampai 2 minggu dan tanaman siap pindah tanam.
Tahap pindah tanam.
Setelah
bibit selada berumur
2 minggu biasanya sudah berdaun lengkap dan siap pindah tanam. Untuk
pindah tanam agar bibit tidak rusak harus dilakukan secara hati – hati.
Dibawah ini akan saya uraikan cara pindah tanam yang biasa saya lakukan.
Alat/bahan yang diperlukan :
- Netpot (saya pakai pipa 1” atau kepala botol plastic)
- Kain flannel untuk sumbu jika diperlukan.
- Spons yang sudah dipotong – potong ukuran 2.5cm x 2.5cm x 2cm
- Baskom/ember yang sudah diisi air bersih.
Caranya :
- Ambil bibit besrta medianya sekalian. (jangan dicabut tapi ambil bibit dan media sekaligus)
- Masukkan bibit besrta media ke dalam baskom/ember yang sudah diisi air
- Goyangkan bibit dengan pelan – pelan. Media akan tenggelam
dan bibit akan mengapung. Biasanya dengan cara ini akar tidak rusak dan
akar bersih dari media yang menempel.
- Jika bibit bergerombol, pisahkan bibit dengan hari – hati (pemisahan tetap didalam air)
- Setelah bibit terpisah, jepit bibit dengan spons yang telah
tersedia. Untuk selada sebaiknya 2 bibit satu spons agar nantinya selada
berbentuk crop kompak. Jika ada bibit yang akarnya belum bisa menyentuh
air nutrisi bisa ditambahkan sumbu dengan kain flannel.
- Masukkan spons yang telah berisi bibit ke dalam netpot.
- Masukkan netpot ke lubang – lubang tanam yang ada dalam rak paralon yang sebelumnya sudah diisi air nutrisi.
Tahap pembesaran
Setelah bibit kita pindahkan ke dalam rak, tugas selanjutnya adalah melakukan perawatan untuk pembesaran sampai masa panen.
Dalam system hidroponik perawatan tanaman adalah sangat mudah. Karena
saya bertanam masih memakai system air menggenang, jadi yang saya
lakukan hanyalah memperhatikan ketersediaan air nutrisi yang ada di
dalam pipa paralon tempat penanaman. Biasanya saya cek 3 hari sekali.
Ketika air mau habis tinggal saya tambahkan lagi.
Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai batang dan akar selada
terendam keseluruhan, air nutrisi cukup sebatas 1/3 sampai 1/5 diameter
pipa saja agar masih ada ruang untuk akar dan akar tidak terendam semua.
Biasanya setelah 25 – 30 hari setelah pindah tanam, selada siap dipanen.
Pada saat praktek menanam selada ini saya menghabiskan air nutrisi
sekitar 80 ltr untuk 156 lubang tanam terdiri dari 6 batang pipa 2.5”.
Setiap lubang tanam diisi 2 bibit selada.
Kalau dikalkulasi secara ekonomi untuk di Bontang,
Biaya untuk buat Rak :
-
Pipa 2,5” 6 batang Rp. 280.000
- Lbow 4 pcs Rp. 24.000
- T join 9 pcs Rp. 54.000
Total Rp. 358.000
Harga pupuk
-
Pupuk ABmix 1 paket harga Rp. 95.000
- Ongkir Rp. 65.000
Total Rp. 160.000
Untuk pupuk 1 paket bisa jadi 1000 liter larutan nutrisi. Jadi harga 1
liter air nutrisi Rp. 160. Kebutuhan sampai panen 80 liter. Jadi biaya
pupuk sampai panen = 80 liter x Rp. 160 = Rp. 12.800
Penjualan
1 ikat selada terdiri dari 2 pohon harga Rp. 4000 di pengepul. Hasil
panen 156 ikat. Jadi hasil dari satu siklus penanaman : 156 x 4000 = Rp.
624.000
Nah kalau untuk ngitung keuntungannya, tolong dihitung sendiri ya…
sumber : http://denmas-kenthus.blogspot.com/