Berkebun di mana saja

Tampilkan postingan dengan label Pengenalan Hidroponik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengenalan Hidroponik. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 Maret 2016

“Hidroponik: Alternatif Bercocok Tanam di Masa Depan”

Pengertian Hidroponik 

Menyempitnya lahan hijau yang dapat ditanami tanaman, terutama di daerah perkotaan, membuat para pencinta lingkungan harus menempuh beberapa alternatif lain untuk mencegah, memperlambat, dan jika memungkinkan, memperbaiki kerusakan lingkungan. Salah satunya adalah dengan cara menanam hidroponik. Apakah pengertian hidroponik? Mengapa hidroponik dapat menjadi alternatif yang sangat penting bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat?



Menurut website Tips Berkebun (dari http://www.tipsberkebun.com/apa-itu-hidroponik.html), hidroponik adalah teknologi bercocok tanam yang menggunakan air, nutrisi, dan oksigen. Hidroponik sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu hydroponic. Pengertian hidroponik menurut bahasa tersebut harus dibagi dua, yaitu hydro yang berarti air dan ponous yang berarti kerja. Dengan kata lain, tanaman yang ditanam dengan sistem tersebut membutuhkan air yang harus diperkaya dengan beragam nutrisi, agar dapat tumbuh dengan sehat, segar, dan bermanfaat bagi manusia.

Pengertian lain dari hidroponik adalah bercocok tanam yang ramah lingkungan, karena cara tanam seperti ini tidak membutuhkan pestisida atau herbisida yang dapat meracuni hasil tanaman.

Bagi Anda yang senang dengan kegiatan berkebun, hidroponik adalah hobi yang menyenangkan. Anda dapat bereksperimen dengan tanaman yang ingin Anda budidayakan, meski dengan lahan yang seadanya (tidak luas). Bagi yang ingin mempunyai bisnis sampingan di bidang holtikultura, hidroponik adalah lahan yang amat menjanjikan. Tidak hanya hasilnya dapat dinikmati sendiri, Anda juga dapat menjualnya kepada mereka yang tertarik atau membutuhkan. Misalnya: Anda ingin menanam sayur atau buah-buahan. Anda suka paprika, timun, tomat, dan sayuran hijau? Selain dapat menghemat uang belanja bulanan, Anda juga dapat menambah penghasilan.

Namun, bagi mereka yang kurang tertarik dan bahkan skeptis, hidroponik dianggap kegiatan yang merepotkan, terutama bila pelakunya tidak suka bermain dengan bahan-bahan bercocok tanam karena kotor. Padahal, dengan semakin menyempitnya lahan untuk bercocok tanam, hidroponik justru menjadi solusi ampuh bagi kesehatan lingkungan, alternatif budidaya pangan, hingga peningkatan ekonomi lewat kegiatan agraria. Pemerintah Bandar Lampung (menurut Republika, dari http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/02/06/o24vi3284-warga-didorong-kembangkan-tanaman-hidroponik) bahkan telah mengajak masyarakatnya untuk mulai menggiatkan bercocok tanam secara hidroponik.

 Jenis Hidroponik 

Hidroponik terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Hidroponik dengan sistem aktif 

Hidroponik yang dilakukan dengan sistem aktif adalah cara bercocok tanam di mana larutan air dan nutrisi dibuat bergerak dan bersirkulasi dengan memakai pompa air. Contoh: DFT (Deep Flow Technique), NFT (Nutrient Film Technique), dan Aeroponik.

http://hidroponikstore.com/produk/nft-farmer-28-lubang/
Hidroponik Sistem NFT
2. Hidroponik dengan sistem pasif 

Kebalikan dengan sistem aktif, hidroponik yang dilakukan dengan sistem pasif adalah cara bercocok tanam di mana larutan yang kaya akan nutrisi diserap oleh medium dan kemudian diteruskan ke akar tanaman tanpa sirkulasi. Contoh: hidroponik dengan sistem sumbu atau wick. Agar masyarakat semakin banyak yang semakin tertarik untuk terlibat, hidroponik harus terus disosialisasikan.

Sumber:
http://www.tipsberkebun.com/apa-itu-hidroponik.html
http://belajarberkebun.com/pengertian-tanaman-hidroponik.html
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/02/06/o24vi3284-warga-didorong-kembangkan-tanaman-hidroponik
Share:

Kamis, 23 Juli 2015

Tips Memilih Sistem Hidroponik untuk Pemula

Langkah pertama untuk membangun taman hidroponik adalah memilih sebuah sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan termasuk berapa banyak ruang yang Anda miliki, apa yang Anda ingin tumbuhkan dan berapa banyak, biaya, dan berapa banyak waktu Anda harus menghabiskan mempertahankan sistem hidroponik tersebut.
Sistem paling direkomendasikan untuk pemula adalah Wick dan Water Culture. Semua sistem ini dapat dibangun dengan mudah dan dapat dibeli perlengkapannya baik secara online atau di toko hidroponik.


Wick Sistem paling mudah dan paling sederhana untuk dibuat, karena tidak ada bagian yang bergerak. Sistem ini berisi reservoir diisi dengan air dan nutrisi dan di atas itu, wadah diisi dengan media tumbuh.
Dua wadah yang terhubung oleh sumbu. Sumbu menyerap nutrisi dari wadah bagian bawah dan mengalirkan ke wadah atas melalui serapan kapiler. Sistem ini sangat bagus untuk belajar dasar-dasar, tetapi mungkin tidak bekerja dengan baik dengan tanaman besar atau tanaman lapar air seperti selada, karena sumbu tidak dapat menyediakan air yang cukup cepat. Sistem ini bekerja sangat baik dengan  tanaman herbal, dan paprika.

Sistem hidroponik yang lain adalah Water Culture. Sistem yang sangat sederhana untuk dibuat. Dalam sistem ini, tanaman ditempatkan dalam sebuah platform Styrofoam yang mengambang tepat di atas wadah air. Pompa udara (aerator) ditambahkan ke reservoir untuk memberikan oksigen ke akar. Sistem ini cocok untuk tanaman lapar air seperti selada, kangkung, caisim, pak choi, tetapi tidak untuk lebih tanaman jangka panjang seperti tomat. 

Memilih tanaman yang akan ditanam.


Hampir setiap tanaman dapat ditanam secara hidroponik, tapi untuk pemula yang terbaik adalah memulai dari yang kecil. Pilihan terbaik adalah bumbu dan sayuran yang tumbuh cepat, membutuhkan sedikit perawatan, dan tidak memiliki berbagai macam kebutuhan nutrisi. Anda harus menumbuhkan tanaman dengan cepat, sehingga Anda dapat menilai seberapa baik kerja sistem Anda. Tanaman yang mudah perawatannya, memudahkan pemula karena memungkinkan untuk fokus belajar tentang sistem hidroponik yang telah dibuat. Setelah sukses, bisa dilanjutkan menanam sayuran seperti tomat yang lama panennya. Jika Anda ingin menanam berbagai tanaman, penting untuk memastikan bahwa tanaman tersebut serupa dalam kebutuhan gizi mereka, sehingga mereka tumbuh bersama dengan baik. 
http://hidroponikstore.com/

Tanaman untuk pemula
     Sayuran hijau seperti selada, bayam, caisim, pak choi, dan kailan.
     Herbal seperti kemangi, peterseli, oregano, ketumbar dan mint.
     tomat
     stroberi
     Paprika
Share:

Minggu, 03 Mei 2015

Floating Hydroponic ( Hidroponik Rakit Apung)


Metode ini dikembangkan oleh Jensen (1980) di Arizona dan Massantini (1976) Italy. Floating hidroponic system (FHS) merupakan budidaya sayuran pada lubang styrofoam (gabus) yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi dalam suatu bak penampung.

Pada sistem ini, larutan nutrisi tidak disirkulasikan, tetapi dibiarkan pada bak penampung dan dapat digunakan lagi dengan cara mengontrol kepekatan larutan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini perlu dilakukan karena akan terjadi pengkristalan dan pengendapan nutrisi di dasar kolam dalam jangka waktu yang cukup lamasehingga dapat mengganggu pertumbuhan sayuran. Sistem ini dapat digunakan untuk daerah yang sumber energi listriknya terbatas karena energi yang dibutuhkan tidak terlalu tergantung pada energi listrik.

Kelebihan
  • Tanaman mendapat suplai air dan nutrisi secara terus-menerus.
  • Lebih menghemat air dan nutrisi.
  • Mempermudah perawatan.
  • Membutuhkan biaya yang cukup murah.

Kekurangan
  • Oksigen akan susah didapatkan tanaman tanpa bantuan alat aerator.
  • Akar tanaman akan lebih rentan terjadi pembusukan.
Share:

Kamis, 05 Maret 2015

Apakah Hidroponik itu?

Apakah Hidroponik itu?

Hidroponik adalah menanam sayuran yang menyenangkan.

Terus, Hidroponik itu apa sih?

Hidroponik itu adalah budidaya tanaman dengan menempatkan akar dalam air, bukan dalam tanah. Begitu singkatnya!

Penjelasan sederhana tentang Hidroponik

Pertama, Anda perlu memahami bagaimana tanaman benar-benar tumbuh. Apakah Anda tahu bahwa mereka tidak benar-benar membutuhkan tanah sama sekali? Mereka membutuhkan nutrisi bersembunyi di dalamnya.

Budidaya secara hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah.  Wadah media tanam dapat berupa pot, ember atau kantong plastik.  Pada budidaya hidroponik ini media tanam bisa berupa pasir, kerikil, pecahan bata, pecahan genteng atau limbah organik seperti  sabut kelapa, akar pakis dan lain-lain. 

Media tempat tegaknya tanaman sama sekali tidak mengandung hara yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman.  Oleh karena itu unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman ditambahkan melalui pemberian larutan unsur hara. Larutan hara dapat diberikan melaui penyiraman, penyemprotan atau pipa.  Pada budaidaya hidroponik hara yang dibutuhkan tanaman diberikan dalam bentuk larutan sehingga mudah diserap oleh akar tanaman.  Dengan demikian tanaman dapat tumbuh lebih baik dan subur.  

Semua tanaman secara teknis dapat dihidroponikkan, tanaman hias yang berhasil dihidroponikan adalah Begonia, Draecerna, Philodenron dan Sansivera (Lingga, 1984).  Tanaman sayur-sayuran yang berhasil dihidroponikkan antara lain : cabai, tomat, selada, kangkung, bayam, paprika dan lain-lain. Wijayani dan Widodo (2005) berhasil meningkatkan kualitas buah tomat dengan sistem budidaya hidroponik.


Hidroponik mampu meningkatkan optimalisasi pengguanaan lahan pekarangan yang sempit, perlu dilakukan usaha yang meningkatkan daya guna pekarangan. Manfaat yang diharapkan adalah masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman sayur-sayuran di pekarangan secara hidroponik, dimana dengan cara ini pekarangan tetap bersih karena tidak menggunakan tanah dan tanaman pertumbuhannya baik karena hara yang dibutuhkan tersedia.


Bercocok tanam tanpa tanah berarti mengubah cara pemberian kebutuhan tanaman  melalui pengairan, tetapi bukan berarti kebutuhan tanaman dapat dihilangkan atau dikurangi. Demikian pula halnya dengan keperluan tanaman akan cahaya dan suhu.  Tanaman memerlukan cahaya, suhu dan kelembaban sesuai dengan aslinya.  Hal ini perlukan dipertahatikan mengingat tanman tidak akan tumbuh berkembang dengan baik tanpa cahaya dan suhu yang sesuai dengan kebutuhannya (Lingga, 1984). 


Tanaman yang akan dipindahkan pada media hidroponik terlebih dahulu akar tanaman dibersihkan dari partikel tanah yang melekat.  Pencucuian harus dilakukan hati-hati sekali, dan semua partikel tanah yang menempel pada akar dibersihkan (Lingga, 1984).  Pencucian sebaiknya dilakukan pada air mengalir dan jangan sampai merusak akar yang lunak (Soeseno, 1985).  Setelah akar-akar dibersihkan, ditanam pada wadah dalam secara hati-hati.  Ditaburkan media secukupnya sehingga menutupi akar tanaman (Douglass, 1976, Hasyim, 1984). 

Banyak kelebihan yang dimiliki sistem budidaya hidroponik dibandingkan dengan budidaya tanah. Hasyim (1984) menyatakan bahwa sistem budidaya hidroponik lebih murah dan praktis.  Kemungkinan tanaman untuk mati adakah kecil sekali, karena makanan terjamin.  Disamping itu penggunaan pupuk lebih terkontrol dan lebih efisiensi.

Diantara pupuk yang dapat digunakan untuk hidroponik adalah Lewatit HD 5.  Pemberian pupuk Lewatit HD-5 memberikan pertumbuhan terbaik untuk tanaman Begonia (Warnita, 1987).  Banyak hara lain yang dapat digunakan antara lain Douglas, Sach, Joro A dan Joro B.  

Pemberian nitrogen dengan konsentrasi tinggi akan berakibat serapannya menjadi rendah.  Terjadinya hal ini karena konsentrasi tinggi akan menyebabkan larutan hara menjadi lebih pekat melampai kepekatan cairan sel, sehingga tak dapat diserap oleh akar secara maksimum karena tekanan osmosis sel menjadi lebih kecil dibanding tekanan osmosis di luar sel sehingga kemungkinan akan terjadi aliran balik cairan sel-sel tanaman atau plasmolisis (Marschner, 1986 ; Wijayani, 2000). 


Share:

Kunjungi Halaman Kami

Cari Blog Ini

Blogroll

Like Us on Facebook

Trending now