Berkebun di mana saja

Tampilkan postingan dengan label Hidroponik pemula. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hidroponik pemula. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 Maret 2016

Cara Bertanam Hidroponik


Menurut pengamatan saya, sebenarnya banyak di antara kita yang menyukai aktivitas bercocok tanam, bermimpi bisa menanam sendiri sayuran dan buah-buahan di pekarangan rumah dan menikmati momen ketika tunas-tunas mulai tumbuh atau saat panen tiba. Namun karena keterbatasan lahan, banyak orang yang mengurungkan niatnya untuk berkebun.  Padahal dalam lahan sempit sekalipun, kita tetap bisa melakukannya secara hidroponik. Tanpa menggunakan media tanah dan dengan media penopang yang lebih compact, berkebun bisa dilakukan tanpa harus memakan banyak ruang. Ingin tahu lebih jelas mengenai cara bertanam hidroponik? Yuk, mari kita kaji metode ini bersama-sama.

Hidroponik adalah teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman melalui media air dan tanpa menggunakan tanah. Hidroponik sendiri bisa dikategorikan menjadi dua sistem, yaitu aktif dan pasif. Pada sistem pasif, air yang kaya nutrisi akan diserap langsung oleh akar tanaman tanpa melalui proses sirkulasi. Sedangkan pada sistem aktif, air dan nutrisi yang dicampurkan ke dalam media tanam dibuat bergerak dan bersirkulasi dengan bantuan pompa.

Berikut ini adalah beberapa cara bertanam hidroponik yang bisa dilakukan secara pasif maupun aktif:

1.        Sistem hidroponik pasif
·      Sistem sumbu atau wick system
Sistem ini merupakan cara hidroponik yang paling sederhana, yaitu dengan menggunakan pot atau netpot yang dihubungkan ke wadah cairan bernutrisi melalui perantara sumbu. Prinsip kerjanya mengadaptasi cara kerja kompor,  yaitu menjadikan sumbu sebagai perantara penyerap air untuk mendapatkan nutrisi bagi tanaman.

·      Sistem rakit terapung
Sistem ini digunakan untuk skala menanam yang lebih besar, yaitu dengan menempatkan tanaman pada netpot yang dipasang pada lembaran stereofoam lebar yang dilubangi dan dibiarkan terapung pada bak luas yang berisi cairan nutrisi. Akar akan mengambil nutrisi langsung dari air tanpa melalui perantara, dan tanaman akan tumbuh besar di atas rakit terapung tersebut.

2.        Sistem hidroponik aktif
·      Sistem sumbu dengan aerator
Sistem ini pada dasarnya adalah sistem sumbu biasa, namun media yang digunakan lebih besar dengan tambahan aerator atau mesin penghasil gelembung udara (yang sering dipakai pada aquarium). Tujuan penambahan aquator ini adalah agar tanaman mendapatkan oksigen yang cukup dan nutrisinya bisa terserap secara lebih merata. 

·      Sistem nutrient film technique (NFT)
NFT merupakan model budidaya hidroponik yang menempatkan tanaman pada sebuah instalasi lapisan air dangkal yang disirkulasikan secara terus-menerus menggunakan bantuan pompa. Dengan cara ini, akar dapat berkembang dalam nutrisi, dan bagian lainnya berkembang di atasnya.
http://hidroponikstore.com/produk/nft-farmer-28-lubang/

·         Sistem drip
Sistem ini dilakukan dengan cara membuat instalasi tanam dengan meneteskan cairan nutrisi melalui selang-selang kecil ke netpot dengan menggunakan pengatur waktu. Istalasi sistem ini cukup kompleks sehingga kerap dilakukan untuk budidaya skala besar.

·         Sistem aeroponik
Aeroponik merupakan cara bercocok tanam di udara dengan menyemprotkan nutrisi ke akar tanaman yang ditempatkan secara menggantung menggunakan irigasi sprinkler. Air berisi larutan hara yang disemburkan akan berbentuk kabut, sehingga akar tanaman akan dengan mudah menyerap nutrisi tersebut.

Sebagai pemula sebaiknya Anda mencoba terlebih dahulu sistem hidroponik pasif dengan memanfaatkan berbagai barang bekas yang ada di sekitar rumah, setelahnya jika dirasa mampu, Anda bisa meningkatkannya dengan membuat instalasi sederhana dengan sistem pengairan aktif. Jadi, apakah Anda berminat untuk  menerapkan cara bertanam hidroponik di rumah?
Share:

Rabu, 02 Maret 2016

“Hidroponik: Alternatif Bercocok Tanam di Masa Depan”

Pengertian Hidroponik 

Menyempitnya lahan hijau yang dapat ditanami tanaman, terutama di daerah perkotaan, membuat para pencinta lingkungan harus menempuh beberapa alternatif lain untuk mencegah, memperlambat, dan jika memungkinkan, memperbaiki kerusakan lingkungan. Salah satunya adalah dengan cara menanam hidroponik. Apakah pengertian hidroponik? Mengapa hidroponik dapat menjadi alternatif yang sangat penting bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat?



Menurut website Tips Berkebun (dari http://www.tipsberkebun.com/apa-itu-hidroponik.html), hidroponik adalah teknologi bercocok tanam yang menggunakan air, nutrisi, dan oksigen. Hidroponik sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu hydroponic. Pengertian hidroponik menurut bahasa tersebut harus dibagi dua, yaitu hydro yang berarti air dan ponous yang berarti kerja. Dengan kata lain, tanaman yang ditanam dengan sistem tersebut membutuhkan air yang harus diperkaya dengan beragam nutrisi, agar dapat tumbuh dengan sehat, segar, dan bermanfaat bagi manusia.

Pengertian lain dari hidroponik adalah bercocok tanam yang ramah lingkungan, karena cara tanam seperti ini tidak membutuhkan pestisida atau herbisida yang dapat meracuni hasil tanaman.

Bagi Anda yang senang dengan kegiatan berkebun, hidroponik adalah hobi yang menyenangkan. Anda dapat bereksperimen dengan tanaman yang ingin Anda budidayakan, meski dengan lahan yang seadanya (tidak luas). Bagi yang ingin mempunyai bisnis sampingan di bidang holtikultura, hidroponik adalah lahan yang amat menjanjikan. Tidak hanya hasilnya dapat dinikmati sendiri, Anda juga dapat menjualnya kepada mereka yang tertarik atau membutuhkan. Misalnya: Anda ingin menanam sayur atau buah-buahan. Anda suka paprika, timun, tomat, dan sayuran hijau? Selain dapat menghemat uang belanja bulanan, Anda juga dapat menambah penghasilan.

Namun, bagi mereka yang kurang tertarik dan bahkan skeptis, hidroponik dianggap kegiatan yang merepotkan, terutama bila pelakunya tidak suka bermain dengan bahan-bahan bercocok tanam karena kotor. Padahal, dengan semakin menyempitnya lahan untuk bercocok tanam, hidroponik justru menjadi solusi ampuh bagi kesehatan lingkungan, alternatif budidaya pangan, hingga peningkatan ekonomi lewat kegiatan agraria. Pemerintah Bandar Lampung (menurut Republika, dari http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/02/06/o24vi3284-warga-didorong-kembangkan-tanaman-hidroponik) bahkan telah mengajak masyarakatnya untuk mulai menggiatkan bercocok tanam secara hidroponik.

 Jenis Hidroponik 

Hidroponik terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Hidroponik dengan sistem aktif 

Hidroponik yang dilakukan dengan sistem aktif adalah cara bercocok tanam di mana larutan air dan nutrisi dibuat bergerak dan bersirkulasi dengan memakai pompa air. Contoh: DFT (Deep Flow Technique), NFT (Nutrient Film Technique), dan Aeroponik.

http://hidroponikstore.com/produk/nft-farmer-28-lubang/
Hidroponik Sistem NFT
2. Hidroponik dengan sistem pasif 

Kebalikan dengan sistem aktif, hidroponik yang dilakukan dengan sistem pasif adalah cara bercocok tanam di mana larutan yang kaya akan nutrisi diserap oleh medium dan kemudian diteruskan ke akar tanaman tanpa sirkulasi. Contoh: hidroponik dengan sistem sumbu atau wick. Agar masyarakat semakin banyak yang semakin tertarik untuk terlibat, hidroponik harus terus disosialisasikan.

Sumber:
http://www.tipsberkebun.com/apa-itu-hidroponik.html
http://belajarberkebun.com/pengertian-tanaman-hidroponik.html
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/02/06/o24vi3284-warga-didorong-kembangkan-tanaman-hidroponik
Share:

Kamis, 21 Januari 2016

5 Langkah Jitu Semai Benih dengan Cepat dan Mudah

Pada kesempatan kali ini, saya ingin menulis pengalaman saya tentang menyemai. Tentunya anda ada yang sudah menyemai tetapi hasilnya kurang bagus. Sudah bisa menyemai, tetapi tidak semua biji tumbuh menjadi tunas.

Nah! Pada kesempatan kali ini, ada langkah jitu agar semaian anda bisa tumbuh dengan cepat dan rata.

1. Rendamlah benih
Tahap pertama sebuah biji untuk tumbuh adalah biji menyerap air dalam jumlah yang banyak, sehingga inti tunas akan mulai tumbuh. Rendamlah biji/benih di dalam air selama kurang lebih 4 jam. Untuk biji yang susah tumbuh, seperti strawberry, seledri, parsley, bisa direndam menggunakan air garam atau air dengan bawang merah. Caranya dapat anda baca pada artikel Agar Cepat Muncul Tunas Menggunakan Bawang Merah.
2. Gunakan media yang baik
Media tanam yang baik digunakan adalah media tanam yang mampu menyerap air dan mampu menyimpannya dalam waktu lama. Beberapa jenis media tanam yang sering digunakan adalah rockwool, hidroton, arang sekam, dan cocopeat. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang rockwool saja, karena dialah yang paling mudah dan simpel.

Setelah biji direndam, masukkan biji ke dalam kubus rockwool yang telah dipotong dadu, lalu basahi dengan air.
3. Tempatkan pada NFT terbuka
Setelah semai, benih memerlukan kondisi yang lembab namun tidak terlalu basah. Kondisi yang lembab mempercepat tumbuhnya tunas, namun jika terlalu basah dan benih terendam air, yang terjadi adalah menjadi busuk dan tidak akan muncul tunas sama sekali.
Gunakan NFT terbuka, seperti gambar di bawah ini. Untuk sistem NFT nya anda bisa baca lebih lanjut pada artikel NFT (Nutrient Film Techniques).


4. Gunakan lampu saat malam
Cahaya merupakan faktor terpenting fotosintesis tanaman. Siang hari Allah SWT telah memberikan cahaya matahari untuk tumbuhan. Namun untuk mempercepat pertumbuhannya lagi, anda bisa menambah lama penyinaran dengan cahaya lampu. Saya menggunakan lampu neon LED yang 9 watt saja, biar ngirit listriknya.

Saya membandingkan dengan yang tanpa penyinaran malam hari, hasilnya pertumbuhan tunas lebih cepat dengan lampu. Selisihnya adalah sekitar 2 mm (tinggi tanaman) per/malam. Saya coba pada tanaman selada di daerah Cilacap yang panas, suhu siang 34°C, suhu malam 28°C, ketinggian permukaan tanah 20m DPL.
5. Jangan percaya saya
Ya benar! Ini hasil penelitian saya sendiri. Anda tidak boleh percaya begitu saja. Anda harus mencobanya sendiri dan berani berinovasi. Setiap tanaman akan berbeda pertumbuhannya, dan bergantung pada banyak faktor. Intensitas cahaya, kelembaban, jenis benih, kualitas air, dan tentu saja setiap orang punya gaya menanam sendiri.

Selamat mencoba sobat hidroponik, tetap bersemangat ya! Semoga karya kita bisa membantu Indonesia menjadi negara yang mandiri.


Share:

Minggu, 22 November 2015

Tentukan Jenis Lampu yang Sesuai untuk Berkebun Hidroponik

Tentukan Jenis Lampu yang Sesuai untuk Berkebun Hidroponik -Dalam menanam hidroponik salah satu hal yang perlu diperhatikan selain media, pupuk bibit, adalah cahaya. Cahaya memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Contohnya pada musim hujan yang minim akan cahaya matahari, menanam dengan hidroponik tentunya diruang tertutup. Sehingga cahaya yang masuk ruanganpun berkurang dan tentunya berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.


Lampu yang digunakan untuk berkebun umunya bervariasi. mudali dari lampu neon hingga lampu yang terbaru yakni menggunakan lampu le ed. Namun tahukah anda berapa kebutuhan cahaya pada tanaman? Jumlah cahaya yang diperlukan umumnya dinyatakan dalam watt, supaya mudah dimengerti. Yaitu 15-20 watt bagi tiap 1.000 sentimeter persegi permukaan medium tanam dalam pot. Tetapi tanaman hidroponik tidak perlu diterangi siang malam terus – menerus selama 24 jam. Tanaman tempat teduh seperti suplir pakis kawat, dan beberapa jenis anggrek hanya perlu penyinaran selama 12 jam saja (misalkan dari jam 07 pagi sampai jam 07 malam wita). Tanaman yang biasanya tumbuh  di tempat terbuka, hanya perlu  penyinaran 16 jam. Sesudah itu tanaman tersebut  perlu suasana gelap.



Beberapa pun yang diperlukan, baik lama mapun tidak, sebenarnya yang penting bukan berapa maksimalnya, tetapi berapa minimalnya yang mutlak diperlukan, supaya tanaman tidak merana. saat musim-musim hujan biasanya intensitas cahaya bisa saja menjadi kurang karena mendung atau hujan sehingga tanaman muda / benih tidak bisa mendapatkan cukup sinar matahari hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan kurus ( Etiolasi)

Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat. Gejala etiolasi terjadi karena ketiadaan atau kekurangan cahaya. Kloroplas yang tidak terkena matahari disebut etioplas. Kadar etioplas yang terlalu banyak menyebabkan tumbuhan menguning sehingga hormon auksin meningkat maka terjadilah Etiolasi. Untuk menjaga hal tersebut bisa kita lakukan dgn cara menambahkan lampu di dalam ruangan dan sebaliknya, menggunakan lampu yg cukup kuat untuk proses fotosintesis.

Bisa dipahami bukan betapa pentingnya cahaya dalam pertumbuhan tanaman. Selain itu juga anda bisa memperkirakan kurang lebih berapa lama tanaman memerlukan cahaya, jumlah cerahnya cahaya dan jenis lampu apa yang bisa digunakan.Sekian tulisan dari kamu jangan lupa memberikan masukan  dan saran dengan berkomentar. Untuk artikel kami yang lain silahkan kunjungi Cara Memilih Pupuk AB-Mix Sesuai Kebutuhan
Share:

Kamis, 19 November 2015

Hidroponik Murah dan Sederhana yang Cocok untuk Pemula

Menanam memerlukan media sehingga kita perlu idea kreatif, hidroponik  salah satunya.  Halaman dan tanah yang terbatas yang awalnya membuat kita enggan untuk memanfaatkanya. Tapi dengan media hidroponik tentunya dapat melawan keterbatasan dan membuat kita lebih kreatif, sehingga tidak enggan agi untuk memanfaat lahan yang terbatas tersebut.

Hidroponik adalah metoda menanam tanaman sayuran dan buah dengan menggunakan media air tanpa menggunakan tanah. Mungkin terdengar asing untuk beberapa orang  tetapi beberapa tanaman hidroponik bisa kita tanam di rumah dengan cara hidroponik sederhana. Sebelum memulai menanam dengan hidroponik sederhana. Langkah yang harus disiapkan baiknya mulai dari nutrisi hidroponik atau pupuk hidroponiknya terlebih dahulu. Nutrisi hidroponik penting untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman hidroponik. Nutrisi ini bisa dibuat sendiri dengan mencampur bahan kimia tertentu atau jika ingin praktis cukup beli di toko pertanian maupun beli secara online di internet Seperti pupuk AB MIX. Selain pupuk benih juga berpengaruh, oleh karean itu pilihlah Benih Unggulan. Walaupun lingkungan juga berpengaruh.

Untuk lebih mempermudahnya dalam memberikan pemahaman berikut ini beberapa gambar tanaman hidroponik dengan menggunakan cara sederhana hidroponik untuk pemula dan mudah diaplikasikan dirumah. Caranya dengan menggunakan alat-alat yang bisa kita temui di rumah atau sekeliling rumah, bahkan bisa memakai barang bekas.



Gambar dan photo beberapa di atas hanya sekedar contoh. Baiknya untuk pemula, jangan mudah menyerah bila gagal usahakan mampu berinovasi dan berkreasi agar hasil yang ditanam menjadi maksimal. Aritkel diatas semoga bisa menjadi inspirasi dan penyemangat anda dalam menanam hidroponik di rumah, karena selain memiliki manfaat dari bertanaman kita juga bisa ambil sisi estetika dan keindahan di rumah kita. Untuk hidroponik tingkat lanjutan jangan lupa baca artikel kami terkait tanya jawab NFT:Perlukah Pompa Dinyalakan 24 Jam.
Share:

Kunjungi Halaman Kami

Cari Blog Ini

Blogroll

Like Us on Facebook

Trending now