Berkebun di mana saja

Selasa, 18 Oktober 2016

Membuat pot hidroponik dari gelas plastik bekas

Bagi pemula, terkadang kesulitan bagaiman membuat pot yang sesuai untuk teknik hidroponik. Pot untuk teknik hidroponik adalah media yang sangat penting untuk membantu proses pertumbuhan tanaman. Kesulitan membuat pot hidroponik bagi pemula adalah tantangan awal yang sering dihadapi. Tetapi Anda tidak perlu khawatir sebab membuat pot untuk media tanam hidroponik bisa dilakukan dengan menggunakan barang-barang bekas disekitar kita, seperti gelas plastic yang sudah tidak terpakai.

Hidroponik tidak membutuhkan herbisida atau pestisida sehingga lebih ramah terhadap lingkungan dan sayuran. Cara membuat pot hidroponik dari bahan gelas plastic bekas sangat mudah dilakukan. Plastik bekas sangat mudah didapat.
Menggunakan barang-barang bekas setidaknya mampu membantu mengatasi masalah sampah plastik. Pot Hidroponik sederhana dari gelas plastik bekas juga bisa menghemat biaya. Berikut cara menanam tanaman hidroponik dengan cara yang paling sederhana.
Alat dan bahan membuat pot hidroponik
1.    Gelas plastic bekas mineral
2.    Solder sebagai alat untuk melubangi plastic
3.    Sterofoam
4.    Pisau atau cutter
5.    Kain sumbu
6.    Paku
7.    Media tanam (serabut kelapa, sekam, serbuk kayu dsb)
8.    Bibit tanaman
9.    Air nutrisi
Cara membuat pot hidroponik
1.    Beri lubang di bagian bawah dan lubang memanjang di bagian samping gelas plastik bekas dengan menggunakan solder dengan ukuran diameter 1.5 cm. Fungsinya sebagai tempat akar untuk bisa menjangkau larutan nutrisi.
2.    Potong sterofoam ukuran tebal 2-4 cm lalu beri lubang sebesar ukuran gelas plastic. Fungsinya sebagai tempat pot. Jangan lupa beri jarak antar lubang 10-20 cm.
3.    Membuat pot hidroponik dari gelas plastik yang telah dilubangi di bagian bawah dan samping, potong sumbu kain dengan lebar 3 cm lalu masukkan kedalam gelas plastik dari bawah dan tarik kedalam.
4.    Siapkan bibit tanaman yang sudah dibersihkan. Lakukan pembersihan bibit dengan perlahan agar akar tidak mudah patah.
5.    Isi bak penampung dengan larutan nutrisi. Letakkan gelas plastic didalam lubang sterofoam lalu letakkan sterofoam diatas bak penampung nutrisi. Pada tahap awal, biarkan bagian  bawah gelas plastik terendam sedikit 1.5-1 cm ke dalam larutan nutrisi.
6.    Letakkan media tanam hidroponik di tempat teduh selama semalaman. Setelahnya, bak dapat diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari.
7.    Rawat tanaman hidroponik dengan baik dan benar, hindari terkena hujan, cek ketersediaan larutan nutrisi.
Demikian cara praktis dan mudah membuat pot hidroponik yang bisa dilakukan di rumah. Penjelasan cara membuat pot diatas adalah salah satu metode yang paling sederhana dengan memanfaatkan media bekas dari plastik gelas. Cara membuat pot hidroponik sangat berguna bagi pemula yang baru ingin mencoba teknik bertanam dengan hidroponik.




Share:

Rabu, 12 Oktober 2016

Apa sih yang Membuat Sayuran Hidroponik Berasa Menggigit dan Renyah?

Terkadang kita mendapatkan sayur hidroponik yang bentuknya sangat bagus dan menarik namun disaat mencicipinya ternyata rasanya ada yang kurang pas, sayuran tersebut memiliki rasa yang kurang menggigit. Menurut pakar hidroponik Yos Sutiyoso, rasa sayuran yang kurang menggigit ini disebabkan oleh rendahnya EC nutrisi yang digunakan.

Setiap sayuran mempunyai kebutuhan EC sendiri-sendiri. Jika kekurangan maka sayuran yang dihasilkan kurang menggigit jika berlebihan sayuran juga akan mengalami kerusakan bahkan kematian, jadi memang harus menggunakan EC yang cukup tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi. Berapakah EC yang cocok digunakan untuk sayuran? Biasanya sekitar EC = 1,5 sampai EC = 2,5.

Cara memberi nutrisi media arang sekam
Jika Anda menggunakan media tanam arang sekam untuk menanam sayuran, gunakanlah EC rendah sekitar 1,5 karena nantinya akan terjadi akumulasi akibat diberikan nutrisi setiap hari akhirnya mencapai angka EC yang tinggi yaitu 2,5.
Untuk media yang tidak bergerak airnya seperti arang sekam dan cocopeat, tidak ada sirkulasi air. Pemberian nutrisi cukup diberikan dengan EC yang kecil karena nutrisi diberikan setiap hari dan tidak semua nutrisi terserap oleh akar dan terjadilah penumpukan nutrisi atau akumulasi nutrisi, sampailah pada suatu titik dimana airnya sangat tinggi.

Cara memberi nutrisi media air
Berbeda halnya jika Anda menggunakan sistem hidroponik dengan air seperti NFT, DFT, DWC, DB, Raft, tidak terjadi akumulasi nutrisi. Kondisi semacam ini anda perlu memberikan nutrisi dengan EC yang tinggi tidak perlu menggunakan EC yang rendah karena nutrisi akan langsung terserap ke akar melalui larutan untuk memperoleh sayuran yang berasa menggigit.
Pada media air seperti ini tidak ada akumulasi nutrisi yang ada hanya pengurangan nutrisi yang diserap oleh akar bisa juga karena ikut oleh penguapan air, sehingga Anda perlu mengecek setiap pagi menyesuaikan kadar nutrisi yang telah ditentukan untuk mendapatkan sayuran yang merasa enak dan segar

Sekali lagi jika anda ingin mendapatkan sebuah sayuran yang rasanya sedap dan menggigit anda perlu lagi mengecek nutrisi yang diberikan sayuran tersebut. Anda harus mempunyai standar khusus untuk panen sayuran yang mempunyai rasa yang enak, segar, dan menggigit. Menanam hidroponik memang sangatlah unik kita bisa mengatur panenan yang ingin kita dapatkan apakah itu banyak ataupun yang berkualitas enak.
Share:

Cara Semai Benih dengan Mudah

Melakukan penyemaian adalah tahap awal sebelum kita memulai proses bertanam, bertani atau berkebun. Ini merupakan proses awal agar tanaman yang kita hasilkan dapat berkembang dengan baik, maka pada tahap awal inilah kita harus mempersiapkan benih atau bibit yang bagus dan unggul.

 Bila cara semai benih tidak dilakukan dengan benar atau sekedar semai saja, maka bibit yang dihasilkan pun tidak akan baik sehingga bisa mengakibatkan hasil tanaman kurang bagus baik dari segi pertumbuhan maupun hasil.
    Melakukan proses menyemai bibit agar mendapatkan tanaman yang unggul dan berkualitas sesungguhnya berlaku bagi semua tanaman yang menghasilkan seperti padi atau makanan popok sejenis, sayur-sayuran dan buah-buahan.

Persiapan Semai Benih yang Baik dan Benar
Pada proses awal terkadang mengalami masalah. Namun, bila tidak tekun dan sabar maka tanaman yang dihasilkan kurang lebih hanya 20% saja. Maka dari itu dalam memulai proses penyemaian bibit, Anda dituntut untuk sabar dan tekun. Sebagai persiapan awal, berikut tahapan yang harus lakukan untuk memulai cara semai benih yang baik dan benar:
1.    Memilih benih. Memilih benih adalah hal yang penting karena itu berkaitan erat dengan kualitas tanaman saat tumbuh nanti. Ketika memilih benih agar dapat yang baik, perhatikan kondisi cuaca, kelembaban, sinar dan suhu.
2.    Media tanam bisa menggunakan rockwool.
3.    Wadah untuk persemaian bisa menggunakan pot dari plastic atau tray pot.
4.    Lahan. Pilihlah lahan yang sesuai dengan keinginan bibit. Letakkan bibit pada lahan yang mendapat cukup sinar matahari tidak lebih tidak kurang. Hal ini bisa diakali dengan menutup bagian atap lahan dengan plastik.

Cara semai benih dengan media rockwool
Setelah persiapan semai benih selesai, langsung saja terapkan cara semai benih dengan media rockwool berikut:
1.    Siapkan rockwool lalu potong daduk kecil sesuai keinginan.
2.    Basahi rockwool.
3.    Susun rapi rockwool di atas baki atau tempat penyemaian.
4.    Lubangi masing-masing rockwool dengan tusuk gigi atau alat lainnya. Sesuaikan lubang dengan kebutuhan.
5.    Masukkan benih yang sudah dibasahi dengan tusuk gigi ke dalam lubang rockwool. Jangan terlalu dalam saat memasukkan ke lubang. Dan usahakan juga penempatan benih sesuai serat rockwool, untuk jalan akar.
6.    Cara semai benih selanjutnya dengan simpan benih tanaman yang sudah disemai ke tempat yang sejuk dan teduh. Biarkan hingga 1–4 hari agar benih sedikit pecah/sprout/tunas
7.    Cara semai benih terakhir yaitu setelah benih tanaman muncul daun 3-4 helai (atau sekitar10-14 hari), maka benih tanaman yang sudah tumbuh dewasa bisa dipindah ke tempat atau media selanjutnya yang lebih besar.
Demikian langkah atau cara semai benih dengan menggunakan media rockwool sederhana. Cara ini bisa dilakukan untuk bibit buah-buahan. Menggunakan media rockwool dirasa cukup bersih dibandingkan media tanah.
Share:

Jumat, 07 Oktober 2016

Membuat Pestisida Alami

Berkebun merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi sebagian orang, apalagi jika tanaman yang dirawat tumbuh subur dan memberikan hasil yang banyak. Akan tetapi, untuk mendapatkan hasil yang memuaskan semacam itu, harus dilakukan perawatan yang intensif.

Perawatan ditujukan guna menghindarkan tanaman dari segala penyakit ataupun gulma yang bisa saja menyerang tanaman sehingga membuat pertumbuhan tanaman menjadi terganggu dan akhirnya bisa mengancam kehidupan tanaman tersebut. Sebagai solusi permasalahan semacam itu, maka membuat pestisida alami merupakan hal yang tepat guna menghindarkan dari segala kemungkinan negatif yang terkait dengan pertumbuhan tanaman.
 Membuat pestisida alami, dipilih sebab bahan yang digunakan juga berasal dari bahan alami yang pastinya tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan sekitar. Bahkan, dengan membuat pestisida alami juga akan lebih hemat, karena bahan yang digunakan bisa didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk jenis pestisida alami yang satu ini akan sangat efektif untuk memerangi segala hama tanaman yang meliputi semut, laba-laba, trips, kutu kebul, lalat buah, jangkrik, belalang, ulat daun jenis penggorok dan beberapa jenis hama lainnya yang sering kali mengganggu tanaman.
 Namun, perlu anda perhatikan jika tidak semua serangga akan menyebabkan kerugian pada tanaman, oleh sebab itu dalam melakukan pengaplikasian pestisida alami ini harus dilakukan secara hati-hati. Bagi anda yang ingin membuat pestisida alami, bisa mencoba beberapa langkah berikut ini.
Bahan
·    1 ons bawang putih yang dibersihkan
·    1 ons kunyit yang dibersihkan
·    3 ons lengkuas dibersihkan
·    3 batang sirih dibersihkan
·    Merica secukupnya
·    1 liter air
·    Sabun cuci piring secukupnya
Cara Pembuatan
1.    Siapkan bahan yang akan digunakan untuk membuat pestisida
2.    Tumbuk seluruh bahan yang ada hingga semua bahan tercampur dengan lembut
3.    Masukkan air dalam panci dan didihkan air tersebut
4.    Masukkan bahan-bahan yang telah ditumbuk tadi dalam sebuah panci
5.    Tambahkan sabun cuci piring secukupnya dan aduk hingga rata
6.    Biarkan campuran tadi hingga berubah menjadi dingin
7.    Lakukan penyaringan larutan dengan kain hingga ampaspun terpisah dari larutan
8.    Pestisida alami siap untuk digunakan
Setelah membuat pestisida alami semacam ini, maka anda bisa mengaplikasikannya dengan takaran yang dianjurkan. Untuk membasmi hama tanaman, maka anda bisa mencampurkan 100-200 cc pestisida alami yang anda buat dengan 3-4 liter air.
Setelah semuanya tercampur, anda bisa menyemprotkan pestisida tersebut pada tanaman yang diserang oleh hama. Dengan membuat pestisida alami semacam ini, maka tanaman di kebun ataupun tanaman hidroponik yang anda rawat akan terbebas dari serangan hama. Selain itu, tanaman tersebut juga akan memberikan hasil yang memuaskan. Nah, ingin mencobanya?
Share:

Rabu, 05 Oktober 2016

Kangkung Jenis Apa Sih yang Ditanam Secara Hidroponik?

Umur panen kangkung adalah 20 sampai 25 hari dari pembenihan. Ciri-ciri kangkung siap untuk dipanen adalah daun dewasa berwarna hijau tua, kemudian ukurannya melebar terbuka membentuk segitiga. Pilihan benih untuk menanam kangkung Anda bisa menggunakan Bangkok LP-1 untuk dataran rendah yang diproduksi oleh Panah Merah.

Tanaman kangkung merupakan tanaman tropis yang biasanya dikonsumsi batang dan daunnya. Kangkung ini banyak dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis. Di luar negeri kangkung dikenal dengan sebutan morning water glory atau water spinach. Kangkung banyak dikonsumsi oleh orang-orang yang berada di wilayah Asia Tenggara dan sekitarnya, Singapura, Malaysia, Laos, Vietnam, Thailand, Filipina, China, Kamboja, dan tentunya Indonesia.
Tanaman kangkung terdiri dari dua jenis, yang pertama kangkung darat dan yang kedua adalah kangkung air. Kedua tanaman ini mempunyai perbedaan yang sangat mencolok. Yang pertama kangkung air berbunga seperti terompet berwarna hijau putih, sedangkan kangkung darat berbunga putih dengan semburat Ungu atau merah di bagian tengah.
Kemudian kangkung darat memiliki daun yang ramping dan panjang, dengan ujung yang runcing, akarnya terlihat putih berada di ujung bawah batang. Cara kangung darat untuk memperbanyak umumnya dengan biji. Sedangkan untuk kangkung air, berdaun lebih pendek dan sedikit melebar, ujungnya agak tumpul, akarnya tumbuh di antara ruas batang. Habitat Kangkung air di daerah rawa atau kolam penuh air, sedangkan kangkung darat biasanya tumbuh di atas tanah.
Kangkung yang biasa ditanam secara hidroponik ialah kangkung darat. Pada kondisi tertutup atau kekurangan sinar matahari biasanya kangkung tumbuh memanjang. Kangkung lebih menyukai tempat yang ditanam secara terbuka namun matahari tidak terlalu terik. Jika cuaca terlalu panas, maka batang dan daunnya agak keras dan biasanya kurang disukai oleh konsumen. Kangkung bisa ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi sampai ketinggian 2000 meter diatas permukaan laut.
Pembibitan tanaman kangkung biasanya dilakukan antara 7 hari sampai 10 hari, selanjutnya bibit tanaman dapat dipindah ke tempat pembesaran atau produksi. Kangkung jika ditanam dengan media kerikil benih dapat langsung disebar,  jadi tidak perlu dipindahkan namun penyebarannya harus merata dan teratur agar tidak terbuang percuma.
Langkah-langkah menanam kangkung cara hidroponik yaitu semai benih, pembesaran dan masa panen. Semai benih dilakukan dengan rockwool yang dipotong seperti dadu 2,5 x 2,5 x 3 cm. Satu potong rockwool bisa ditanam 3/4 biji kangkung.
Semai benih kangkung biasanya 7 sampai 10 hari. Pada masa ini di berikan sedikit nutrisi sekitar 500 ppm untuk mempercepat pertumbuhan kangkung. Setelah 7 hari kangkung dipindahkan ke bagian pembesaran atau produksi. Pada pada proses pembesaran, lamanya sekitar 2 minggu. Disini nutrisi diberikan lebih banyak yaitu 1000 ppm.
Pada masa produksi kangkung dikenalkan sinar matahari namun tidak terlalu panas. Sinar yang banyak akan membuat kangkung tumbuh semakin besar dan hijau. Selanjutnya masa panen ketika memasuki Minggu ke-4 disini kangkung sudah mulai membesar dan daunnya melebar.
Nah! Kangkung yang sering ditanam merupakan kangkung darat, dan Anda harus menanamnya langsung bersentuhan dengan sinar matahari namun tidak terlalu terik. Anda bisa menggunakan penghalang sinar namun dipasang di sebelah atas bagian barat. Artinya matahari akan langsung mengenai kangkung pada pagi hari, setelah siang hari matahari dikurangi intensitas sinarnya dengan shading net atau paranet.
Share:

Selasa, 04 Oktober 2016

Analisa Usaha Selada Hidroponik

Selada hidroponik merupakan sayuran yang mudah ditanam dan cepat panen. Selada hidroponik bisa dipanen dalam waktu 30 hari. Kebutuhan sayur selada ini juga sangat banyak, mulai untuk lalapan di restoran ataupun untuk sayur isi hamburger dan kebab yang dijual di pinggir jalan. Namun sayangnya banyaknya kebutuhan selada ini kurang diimbangi dengan adanya stok sayuran selada untuk memenuhi kebutuhan sayur selada di pasaran.

Saya sering menjumpai ketika berjalan-jalan ke sebuah departemen store, di bagian sayuran terdapat selada yang jumlahnya sedikit dan kualitasnya pun kurang bagus, banyak sekali bercak-bercak coklat dan hitam pada bagian daunnya.
Hidroponik merupakan sistem menanam sayur yang sekarang mulai menjamur di seluruh pelosok negeri. Hidroponik sudah banyak berkembang namun masih sedikit yang menggunakannya untuk mensuplai sayur di pasaran. Selada bisa ditanam dengan sistem hidroponik, dan yang paling mudah adalah dengan menggunakan sistem NFT.

Untuk memulai bisnis selada hidroponik, langkah pertama Anda harus menyiapkan lahan untuk menanam hidroponik. Jika anda tidak mempunyai lahan yang luas anda bisa bekerjasama dengan beberapa teman Anda untuk menanam sayur selada ini di halaman rumah mereka. Yang paling penting adalah Anda harus mampu membuat siklus panen selada sehingga tidak pernah putus.

Biasanya karena selada berumur sekitar 4 Minggu maka paling mudah adalah membagi lahan menjadi 4 bagian bagian. Pertama adalah persemaian selada, kemudian bagian kedua adalah pada saat umur selada memasuki minggu kedua yaitu saat selada mulai tumbuh. Kemudian bagian yang ketiga adalah saat selada memasuki umur minggu ke-3. Yang terakhir adalah saat selada memasuki masa panen yaitu Minggu ke-4. Minimal Anda bisa memanen selada seminggu sekali itu sudah cukup untuk memulai bisnis selada.

Kemudian hal yang perlu diperhatikan lagi adalah pengemasan sayur selada. Produk yang dikemas dan yang tidak dikemas memiliki harga jual yang berbeda, untuk itu Anda harus membuat kemasan khusus untuk produk selada anda. Kemasan harus tertuliskan nama kebun anda, nomor kontak anda, dan yang paling penting harus tertuliskan bahwa itu adalah selada hidroponik non pestisida.
Tentang marketing, yang paling sederhana adalah memberikan sampel atau contoh selada kepada teman Anda ataupun tetangga anda. Pemasaran jenis ini sudah banyak yang berhasil, namun sekali lagi anda harus memberikan sampel selada anda di dalam kemasan yang bertuliskan nama kebun anda dan nomor kontak anda.

Selanjutnya marketing di sosial media. anda bisa memberikan informasi tentang keunggulan selada hidroponik ke sosial media. Setelah anda memberikan informasi, anda bisa menawarkan produk Anda. Kunci sukses dari marketing adalah kegiatan yang terjadwal dan tidak pernah putus. Anda harus konsisten melakukan penawaran setiap hari melalui sosial media, ataupun langsung kepada calon pembeli anda. Sekali lagi kegiatan marketing tidak boleh putus dan menyerah, Anda harus melakukannya secara terjadwal.

Analisa Usaha Selada Hidroponik untuk 1 kali masa panen

Aset
Pembuatan NFT 100 titik tanam x 4 lahan x @ 1.500.000 = 6.000.000

Pengeluaran 1 kali panen
Listrik 1 bulan x 4 lahan x @ 25.000 = 100.000
Benih dan rockwool 1 kali masa panen = 100.000
Nutrisi AB Mix 1 kali masa panen = 90.000
Kemasan = 100.000
TOTAL =  390.000

Pemasukan 1 kali panen
Penjualan 400 selada x @ 3.000 = 1.200.000

Keuntungan 1 kali panen = 810.000

Catatan :
  • Tenaga untuk menanam, perawatan, dan marketing tidak dihitung biayanya, karena dianggap menggunakan tenaga sendiri.
  • Penghasilan berbeda-beda tergantung kondisi pasar masing-masing tempat.

Share:

Senin, 03 Oktober 2016

Panen Sayur dan Ikan Bersama-sama dengan Aquaponik

Dahulunya, setiap orang yang memiliki lahan sempit tidak pernah terfikirkan untuk bisa melakukan aktivitas berkebun. Seiring dengan perkembangan zaman, kini telah muncul sistem tanam aquaponik yang memanfaatkan peranan aquarium sebagai sumber nutrisi bagi tanaman.
Kehadiran sistem tanam aquaponik semacam ini terbilang baru dan mudah. Sehingga tidak mengherankan jika banyak orang yang mulai menerapkan teknik bertanam yang sekaligus memberikan manfaat ganda yang berupa ikan dan sayuran.

Pengertian Aquaponik
Aquaponik pada dasarnya merupakan sistem pertanian yang terbaru dengan menggabungkan antara aquakultur (pemeliharaan ikan) dengan hidroponik, sehingga akan tercipta suatu hubungan yang saling menggantungkan. Dalam hal ini, ketika dalam aquarium tersebut terdapat kotoran ikan, maka, air yang bercampur dengan kotoran tersebut akan digunakan untuk mengairi tanaman, sehingga berbagai zat bermanfaat akan terserap oleh tanaman.
Selanjutnya, air yang digunakan untuk mengairi tanaman tersebut akan kembali lagi ke dalam aquarium sebagai air bersih. Jadi, dalam sistem tanam aquaponik ada sebuah sirkulasi yang menguntungkan kedua belah pihak.

Pemilihan Jenis Ikan
Pada umumnya, beberapa orang yang menerapkan sistem tanam aquaponik akan memanfaatkan berbagai jenis ikan yang nantinya akan dipanen bersama dengan sayuran setelah periode waktu tertentu. Untuk jenis ikan yang biasa dimanfaatkan dalam sistem berkebun aquaponik adalah beberapa jenis ikan tawar seperti ikan tilapia, lele, belut, ikan mas dan juga ikan kod. Beberapa orang juga menaruh udang galah air tawar yang nantinya juga bisa dipanen saat masa telah tiba.

Perawatan tanaman aquaponik
Ketika sistem tanam aquaponik tersebut telah selesai dirancang, maka selanjutnya melakukan perawatan terhadap tanaman tersebut. Dalam hal ini, perawatan bisa dilakukan dengan memastikan bahwa aliran air yang menuju ke bak tanam yang berisi tanaman senantiasa mengalir dengan lancar.
Selain itu, saat tanaman telah mencapai musim panen, maka pemanenan secara serempak dan mengganti jenis tanaman untuk ditanam kembali merupakan hal yang patut untuk dilakukan guna memotong daur hidup pathogen yang biasanya mempengaruhi hasil tanam. Dengan melakukan sistem rotasi pada sistem tanam aquaponik, maka hasil panenpun juga akan selalu pada kualitas dan kuantitas yang baik.

Analisa Usaha Tanaman Sistem Aquaponik
Sebagai contoh keuntungan yang bisa diperoleh dari sistem tanam aquaponik bisa anda lakukan dengan mencoba untuk menggunakan sebuah kolam seluas 3 x 4 meter yang bisa anda isi dengan bibit ikan gurame yang sebanyak 24 kg dengan jumlah berat per ikan sekitar 200 gram. Dengan pakan tenggelam yang digunakan sebanyak 28.8 kg, maka biaya operasional sekitar Rp 535.680.
Selanjutnya, untuk tanaman yang digunakan adalah tanaman cabai yang berjumlah 10 buah dengan ditambah media filter 10 unit untuk menyaring air. Setelah 4 bulan, anda bisa memanen hasilnya dengan perkiraan keuntungan yang mencapai Rp 275.000-an. Hasil ini tentunya berbeda pada setiap prakteknya.
Teknik tanam aquaponik merupakan terobosan baru dalam teknologi pertanian yang mampu memberikan manfaat ganda pada pemiliknya. Perawatan yang sesuai akan memberikan hasil yang memuaskan pada setiap periodenya. Dengan menerapkan sistem tanam semacam ini, maka anda bisa memuaskan hobi berkebun sekaligus mendapatkan untung yang berlipat.
Share:

Kunjungi Halaman Kami

Cari Blog Ini

Blogroll

Like Us on Facebook

Trending now