Berkebun di mana saja

Tampilkan postingan dengan label Tomat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tomat. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 November 2015

Nutrisi yang Tepat untuk Sayuran Buah

Salam sobat hidroponik di seluruh Indonesia! Masuk bulan November 2015 ini hujan mulai membasahi permukaan bumi tanah air tercinta. Sobat bisa menggunakan air hujan untuk mengisi penampungan air hidroponik, karena air hujan di Indonesia mempunyai derajat keasaman 5,6. Angka yang bagus untuk melarutkan nutrisi dan mengalirkannya ke akar-akar tanaman.
Pada kesempatan ini hidrafarm akan menyampaikan bagaimana sebaiknya pemberian nutrisi tanaman, khususnya untuk sayuran buah. Seperti manusia, nutrisi untuk balita, anak-anak, remaja, dan orang tua memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Berbeda dari segi komposisi dan juga jumlahnya.

Tanaman tumbuh makin lama makin besar, dan pertumbuhannya semakin cepat. Pemupukan hendaknya juga mengikuti pertumbuhan tanaman, supaya semua kebutuhannya dapat terpenuhi, produksi tinggi, hasil panen berkualitas, harga jual tinggi, menempati market share yang unggul.
Sayuran buah, misalnya tomat, ketimun, terong, mengalami 3 masa pertumbuhan, yaitu : persemaian, masa vegetatif/pertumbuhan, dan masa generatif/pembungaan & pembuahan. Formula pupuk hidroponik A-B mix-nya, menurut teori, seyogyanya berbeda untuk masing-masing fase.


Dalam prakteknya, kebun hanya satu blok, satu instalasi NFT, satu tandon/reservoir larutan pupuk, satu sistem irigasi, sehingga tidak memungkinkan membuat 3 sistem sebagaimana disyaratkan. Maka "di-mainkan"-lah EC, electro conductivity, dan dipilih angka yang bisa "all round" melayani ketiga sistem, tanpa "melukai" ketiga anggota sistem tersebut. Dipilihlah angka EC 2,5 mS/cm, yang sebenarnya "makanan orang tua", tetapi menurut pengalaman masih ditolerir oleh persemaian atau tanaman yuvenil/kecil,muda. Dengan dalih : "Lebih baik si anak kecil diberi makanan orang tua, daripada kakek-nenek diberi makanan anak kecil, lalu tidak beranak!".
Akhirnya tercapailah suatu stadia kerja, di mana persemaian, tanaman kecil baru pindah tanam, tanaman yang sedang tumbuh pesat, tanaman yang mulai beralih dari masa vegetatif ke generatif, atau sedang berbuah lebat, semuanya hanya memakai satu formula generatif saja, dengan satu ukuran kepekatan saja, yaitu dengan EC 2 1/2 mS/cm. Titik! Pada awalnya memang ketar-ketir, apakah tanaman akan phytotoxic, atau tidak? Terbukti : Tidak! Kemudian hal itu menjadi SOP, standard operating procedure dan kebiasaan, hingga sekarang, tanpa pernah mengalami kegagalan secuilpun.
(sumber : yos sutiyoso)

Nah! demikian sobat hidroponik. Cara yang paling mudah untuk memberikan nutrisi untuk tanaman dengan 3 fase, adalah dengan memberikan nutrisi berlebih dalam satu blok NFT. Tanaman semai, vegetatif, dan generatif akan mengambil yang mereka butuhkan saja. Selamat mencoba!


Share:

Senin, 18 Agustus 2014

Menanam Tomat dengan Suspended Pot






“Artikel ini merupakan hasil penelitian Kratky, B.A. dan teman-temannya pada tahun 1988.”
Tomat dengan suspended pot merupakan sistem menanam tomat secara hidroponik dengan menggunakan air nutrisi sekali pakai sampai habis. Sistem ini termasuk sistem hidroponik non-sirkulasi. Sistem ini sudah dikenalkan oleh Kratky, B.A. dan teman-temannya pada tahun 1988, dengan hasil yang memuaskan.
Tomat membutuhkan 25 sampai 40 liter air untuk memproduksi satu kg buah, sehingga untuk menumbuhkan tomat dengan suspended pot membutuhkan tangki yang besar untuk menampung air. Kratky menggunakan tangki dengan ukuran panjang = 3.6 meter, lebar = 0.6 meter, dan tinggi 0.4 meter. Tangki kemudian diisi dengan 757 liter air dan larutan nutrisi EC = 1.5 mS. Tangki ini digunakan untuk menumbuhkan 12 tanaman tomat dengan menggunakan net pot 3.8 cm x 7.6 cm yang ditempatkan pada permukaan tangki.
tomat suspended pot
Tomat dipanen setelah larutan nutrisi di dalam tangki habis. Hasil seluruh panen tomat adalah 24.79 kg. Dari hasil ini dapat diambil kesimpulan bahwa tanaman tomat membutuhkan air nutrisi sebesar 30.5 liter/kg buah tomat.

http://hidroponikstore.com/




Sumber: Hidroponik Store
Share:

Kamis, 24 April 2014

Cara Menanam Tomat dengan Hidroponik

Hidroponik tomat dapat tumbuh dalam larutan nutrisi selain tanah. Menanam tomat dengan hidroponik memudahkan petani untuk mengendalikan gulma, serangga atau penyakit yang ditularkan melalui tanah. Tanaman tomat hidroponik tumbuh lebih cepat dari tanah untuk tumbuh tanaman, dan hasilnya lebih besar.

Langkah-langkah.

Siapkan benih tomat! Taruh benih dalam nampan pembibitan dengan rockwool! Rendam rockwool dalam air dengan pH 4,5 sebelum menambahkan benih! Masukan pada nampan pembibitan.

Tempatkan bibit di bawah sumber cahayaselama 12 jam per hari segera setelah mereka tumbuh. Berhati-hatilah untuk tidak membiarkan cahaya bersinar pada akar karena hal ini dapat merusak tanaman.
http://hidroponikstore.com/
http://tokopedia.com/komunika1/


Pindahkan bibit tomat ke dalam sistem hidroponik. Tunggu sampai akar mereka mulai menonjol dari bagian bawah nampan pembibitan.

 Letakkan pot ke dalam sistem hidroponik. Sistem hidroponik untuk tomat sebaiknya menggunakan ruang perakaran yang luas, dan dibuatkan tali ke atas untuk perambatan.


Dengan pemupukan yang berimbang akan menghasilkan panen tomat yang besar.

Silahkan kembali lagi di blog ini untuk info pemupukan hidroponik yang berimbang, sukses hidroponik!


Share:

Kunjungi Halaman Kami

Cari Blog Ini

Blogroll

Like Us on Facebook

Trending now