Berkebun di mana saja

Tampilkan postingan dengan label Semai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Semai. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 Oktober 2016

Cara Semai Benih dengan Mudah

Melakukan penyemaian adalah tahap awal sebelum kita memulai proses bertanam, bertani atau berkebun. Ini merupakan proses awal agar tanaman yang kita hasilkan dapat berkembang dengan baik, maka pada tahap awal inilah kita harus mempersiapkan benih atau bibit yang bagus dan unggul.

 Bila cara semai benih tidak dilakukan dengan benar atau sekedar semai saja, maka bibit yang dihasilkan pun tidak akan baik sehingga bisa mengakibatkan hasil tanaman kurang bagus baik dari segi pertumbuhan maupun hasil.
    Melakukan proses menyemai bibit agar mendapatkan tanaman yang unggul dan berkualitas sesungguhnya berlaku bagi semua tanaman yang menghasilkan seperti padi atau makanan popok sejenis, sayur-sayuran dan buah-buahan.

Persiapan Semai Benih yang Baik dan Benar
Pada proses awal terkadang mengalami masalah. Namun, bila tidak tekun dan sabar maka tanaman yang dihasilkan kurang lebih hanya 20% saja. Maka dari itu dalam memulai proses penyemaian bibit, Anda dituntut untuk sabar dan tekun. Sebagai persiapan awal, berikut tahapan yang harus lakukan untuk memulai cara semai benih yang baik dan benar:
1.    Memilih benih. Memilih benih adalah hal yang penting karena itu berkaitan erat dengan kualitas tanaman saat tumbuh nanti. Ketika memilih benih agar dapat yang baik, perhatikan kondisi cuaca, kelembaban, sinar dan suhu.
2.    Media tanam bisa menggunakan rockwool.
3.    Wadah untuk persemaian bisa menggunakan pot dari plastic atau tray pot.
4.    Lahan. Pilihlah lahan yang sesuai dengan keinginan bibit. Letakkan bibit pada lahan yang mendapat cukup sinar matahari tidak lebih tidak kurang. Hal ini bisa diakali dengan menutup bagian atap lahan dengan plastik.

Cara semai benih dengan media rockwool
Setelah persiapan semai benih selesai, langsung saja terapkan cara semai benih dengan media rockwool berikut:
1.    Siapkan rockwool lalu potong daduk kecil sesuai keinginan.
2.    Basahi rockwool.
3.    Susun rapi rockwool di atas baki atau tempat penyemaian.
4.    Lubangi masing-masing rockwool dengan tusuk gigi atau alat lainnya. Sesuaikan lubang dengan kebutuhan.
5.    Masukkan benih yang sudah dibasahi dengan tusuk gigi ke dalam lubang rockwool. Jangan terlalu dalam saat memasukkan ke lubang. Dan usahakan juga penempatan benih sesuai serat rockwool, untuk jalan akar.
6.    Cara semai benih selanjutnya dengan simpan benih tanaman yang sudah disemai ke tempat yang sejuk dan teduh. Biarkan hingga 1–4 hari agar benih sedikit pecah/sprout/tunas
7.    Cara semai benih terakhir yaitu setelah benih tanaman muncul daun 3-4 helai (atau sekitar10-14 hari), maka benih tanaman yang sudah tumbuh dewasa bisa dipindah ke tempat atau media selanjutnya yang lebih besar.
Demikian langkah atau cara semai benih dengan menggunakan media rockwool sederhana. Cara ini bisa dilakukan untuk bibit buah-buahan. Menggunakan media rockwool dirasa cukup bersih dibandingkan media tanah.
Share:

Kamis, 10 Maret 2016

MENANAM CABE HIDROPONIK


Bagi Anda yang sangat menyukai cabe, alangkah senangnya bila Anda bisa mengonsumsi cabe kapan saja, sesuai yang Anda inginkan. Meski lahan untuk bercocok tanam semakin menyempit, terutama bagi yang tinggal di daerah perkotaan, tak ada salahnya mencoba cara hidroponik. Bila Anda menyukai cabe, mungkin saatnya mencoba hidroponik cabe.


Bagaimana cara melakukan hidroponik cabe? Salah satu media pendukung untuk kegiatan ini adalah green house, yaitu rumah kaca yang berfungsi sebagai pelindung tanaman dari radiasi langsung sinar matahari dan kondisi-kondisi alam lainnya, seperti: suhu udara, kelembapan, hujan, hingga serangan hama penyakit.
Namun, di Indonesia, tidak semua green house benar-benar dibuat dari kaca, terutama di bagian atap. Selain kaca, ada juga yang menggunakan plastik, paranet, asbes, dan seng. Saat ini, atap plastik termasuk yang paling banyak digunakan di Indonesia, terutama karena bahannya cocok sekali untuk lingkungan beriklim tropis. Tidak hanya itu, pemakaian plastik juga banyak diterapkan untuk barang-barang berkualitas ekspor.
Setelah green house tersedia, apa langkah selanjutnya bila Anda ingin menghasilkan tanaman hidroponik cabe?

1.    Tahap awal: persediaan dan persiapan
Siapkan benih atau biji sebelum melakukan penyemaian, transplantasi, perawatan, serta pemberian nutrisi dan pembuahan. Anda bisa memilih cabe lokal atau cabe impor. Bagi pemula, pilihlah cabe rawit untuk hidroponik cabe. Pilih yang sudah matang sempurna, keluarkan benih dan bijinya, lalu jemur dan angin-anginkan sampai kering. Jangan letakkan benih dan biji di tempat lembap. Solusi lain? Belilah bibit dari toko yang menjual keperluan pertanian dan bercocok tanam.

2.    Tahap penyemaian
Siapkan:
-       Benih cabe
-       Air hangat
-       Kain flanel atau kertas koran
-       Plastik
-       Net pot atau neti pot (pot untuk irigasi)
-       Rockwool (media penanaman yang terbuat dari bebatuan)
Rendam biji cabe dalam air hangat selama 10 menit, lalu semailah. Setelah itu, letakkan biji cabe di atas kain flanel atau koran yang lembap. Lipat kain atau koran untuk membungkus biji cabe dan masukkan ke dalam plastik. Setelah mulai berkecambah (sekitar tiga sampai lima hari), pindahkan ke rockwool lalu masukkan ke dalam net pot.

3.    Tahap transplanting
Benih cabe di dalam net pot diberi nutrisi hidroponik Abmix dalam porsi normal untuk sayuran daun hijau. Jangan terkena sinar matahari secara langsung. Jika sudah mulai berdaun, pindahkan bibit ke dalam pot atau polybag, lalu isi dengan media porous seperti sekam atau sekam bakar dicampur hidroton, pasir kerikil, pecahan genting atap, atau zeolit. Setelah itu, silakan pilih: mau menggunakan sistem wick, deep water culture, atau masih dengan polybag dengan penyiraman harian.


Selamat mencoba dan semoga sukses memetik cabe dari hasil tanam sendiri!
Share:

Rabu, 17 Februari 2016

Tanaman Hidroponik Disemai Menggunakan Kain Flanel

Sobat berkebun hidroponik hidrafarm, tanaman hidroponik akan tumbuh dengan baik jika diawali dengan semai benih yang baik pula. Semai benih yang baik menumbuhkan tanaman hidroponik yang baik, begitu pula sebaliknya. Tahap pertama belajar hidroponik adalah semai benih dngan benar. Jika telah dapat menyemai tanaman hidroponik dengan baik, maka akan mudah pada tahap berikutnya.

Banyak sekali media tanam untuk semai benih. Rockwool, cocopeat, arang sekam, dll. Memang rockwool media tanam yang paling praktis, namun jika anda kesulitan untuk mendapatkan rockwool, anda bisa menggunakan kain flannel sebagai alternatifnya. Nah! Pada kesempatan ini, saya akan menunjukkan kepada anda cara menyemai benih dengan kain flanel.


Kain flanel dapat anda cari di toko kain, dengan harga berkisar Rp. 35.000/meter. Jika anda membeli 1 meter saja, anda sudah mendapatkan banyak sekali kain flanel untuk menyemai benih. Kain flanel mempunyai sifat mudah menyerap air, mempunyai daya kapilaritas tinggi, dan mampu menyimpan air dalam waktu lama. Hal ini membuat tanaman menjadi lembab, yang akan memudahkan untuk tumbuh.

Tanaman Hidroponik Disemai Menggunakan Kain Flanel 

1. Pertama tentunya anda harus menyiapka kain flanel yang sudah anda beli, dan potong membentuk persegi panjang. Basahi kain flanel tersebut.

2. Benih yang akan anda tanam, misalnya cabe, harus anda rendam terlebih dahulu, karena tahap pertama perkecambahan adalah benih menyerap air sebanyak-banyaknya. Jika anda merendamnya, maka benih sudah melewati tahap pertama ini. Waktu merendam benih tidak perlu terlalu lama, sekitar 4 jam saja.

3. Untuk tanaman cabe, semakin pedas jenis cabenya, maka waktu perendaman lebih lama. Jika perlu gunakan campuran air dan bawang merah. Perlu anda ketahui, bawang, merah mengandung zat perangsang tumbuh alami.

4. Letakkan benih yang telah direndam diatas kain flanel yang basah. Ingat! Benih hanya butuh suasana yang lembab, dan tidak terlalu basah.

5. Selanjutnya anda perlu menutup benih dengan kain flanel basah di atas permukaan. Letakkan di tempat yang lembab. Jika anda ingin menutupnya dengan plastic hitam boleh saja, tetapi cukup 1 malam saja agar tidak terjadi etiolasi atau kecambah yang memanjang alias kutilang.

6. Setelah benih mulai berkecambah, cepat-cepat pindahkan ke media tanam arang, pecahan bata, atu pecahan batu karang. Jangan sampai terlambat terkena sinar matahari.

Begitu cara menyemai tanaman hidroponik dengan kain flanel, semoga semakin mahir menyemai ya.
Share:

Kamis, 21 Januari 2016

5 Langkah Jitu Semai Benih dengan Cepat dan Mudah

Pada kesempatan kali ini, saya ingin menulis pengalaman saya tentang menyemai. Tentunya anda ada yang sudah menyemai tetapi hasilnya kurang bagus. Sudah bisa menyemai, tetapi tidak semua biji tumbuh menjadi tunas.

Nah! Pada kesempatan kali ini, ada langkah jitu agar semaian anda bisa tumbuh dengan cepat dan rata.

1. Rendamlah benih
Tahap pertama sebuah biji untuk tumbuh adalah biji menyerap air dalam jumlah yang banyak, sehingga inti tunas akan mulai tumbuh. Rendamlah biji/benih di dalam air selama kurang lebih 4 jam. Untuk biji yang susah tumbuh, seperti strawberry, seledri, parsley, bisa direndam menggunakan air garam atau air dengan bawang merah. Caranya dapat anda baca pada artikel Agar Cepat Muncul Tunas Menggunakan Bawang Merah.
2. Gunakan media yang baik
Media tanam yang baik digunakan adalah media tanam yang mampu menyerap air dan mampu menyimpannya dalam waktu lama. Beberapa jenis media tanam yang sering digunakan adalah rockwool, hidroton, arang sekam, dan cocopeat. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang rockwool saja, karena dialah yang paling mudah dan simpel.

Setelah biji direndam, masukkan biji ke dalam kubus rockwool yang telah dipotong dadu, lalu basahi dengan air.
3. Tempatkan pada NFT terbuka
Setelah semai, benih memerlukan kondisi yang lembab namun tidak terlalu basah. Kondisi yang lembab mempercepat tumbuhnya tunas, namun jika terlalu basah dan benih terendam air, yang terjadi adalah menjadi busuk dan tidak akan muncul tunas sama sekali.
Gunakan NFT terbuka, seperti gambar di bawah ini. Untuk sistem NFT nya anda bisa baca lebih lanjut pada artikel NFT (Nutrient Film Techniques).


4. Gunakan lampu saat malam
Cahaya merupakan faktor terpenting fotosintesis tanaman. Siang hari Allah SWT telah memberikan cahaya matahari untuk tumbuhan. Namun untuk mempercepat pertumbuhannya lagi, anda bisa menambah lama penyinaran dengan cahaya lampu. Saya menggunakan lampu neon LED yang 9 watt saja, biar ngirit listriknya.

Saya membandingkan dengan yang tanpa penyinaran malam hari, hasilnya pertumbuhan tunas lebih cepat dengan lampu. Selisihnya adalah sekitar 2 mm (tinggi tanaman) per/malam. Saya coba pada tanaman selada di daerah Cilacap yang panas, suhu siang 34°C, suhu malam 28°C, ketinggian permukaan tanah 20m DPL.
5. Jangan percaya saya
Ya benar! Ini hasil penelitian saya sendiri. Anda tidak boleh percaya begitu saja. Anda harus mencobanya sendiri dan berani berinovasi. Setiap tanaman akan berbeda pertumbuhannya, dan bergantung pada banyak faktor. Intensitas cahaya, kelembaban, jenis benih, kualitas air, dan tentu saja setiap orang punya gaya menanam sendiri.

Selamat mencoba sobat hidroponik, tetap bersemangat ya! Semoga karya kita bisa membantu Indonesia menjadi negara yang mandiri.


Share:

Jumat, 24 Juli 2015

Agar Cepat Muncul Akar dan Tunas, Pakai Ini ....



Hormon perangsang tumbuh atau zat pengatur tumbuh (ZPT) dalam konsentrasi rendah secara kualitatif mampu mendorong dan mengubah pertumbuhan dan perkembangan tanaman. ZPT secara alami dihasilkan oleh bagian tanaman yang masih muda seperti ujung batang atau ujung akar. Namun, hormon-hormon atau ZPT ini terdapat dalam jumlah yang sedikit pada tanaman.
Dalam rangka memacu pertumbuhan akar dan tunas yang lebih cepat, pemberian hormon-hormon pengatur tumbuh dianjurkan untuk tanaman. Hal ini berlaku pula pada tanaman yang diperbanyak dengan cara vegetatif seperti stek dan cangkok. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pertumbuhan tunas dan akar dengan metode stek atau cangkok memang relatif lama.

Kandungan ZPT Alami dalam Bawang Merah

Tiap tanaman sebenarnya memiliki hormon perangsang akar alami yaitu Rhizokalin dan Kaulin untuk pertumbuhan tunas namun karena terdapat jumlah yang terbatas perlu diberi ZPT tambahan. Sebenarnya Anda dapat dengan mudah membeli ZPT sintetis dari toko-toko pertanian tapi tak ada salahnya Anda membuat ZPT alami sendiri. Salah satunya dengan memanfaatkan umbi bawang merah (Allium cepa).
Umbi bawang merah mengandung Allicin, vitamin B1 (Thiamin) untuk pertumbuhan tunas, riboflavin untuk pertumbuhan tanaman, dan mengandung zpt auksin dan rhizokalin yang dapat merangsang pertumbuhan akar. Thiamin dengan Allicin akan membentuk ikatan allithiamin yang mudah diserap oleh sel tumbuhan dan membentuk efek fisiologis dalam pertumbuhan tunas dan daun. Auksin memacu protein tertentu yang dapat mengaktifkan enzim untuk menginisiasi pemanjangan sel tumbuhan. Auksin diproduksi di jaringan meristem batang dan akan disebarkan ke seburuh bagian tanaman mulai dari atas hingga titik tumbuh akar.
Penelitian yang dilakukan oleh Dede Ahmad, et.al., 2014 dari UPI Bandung menunjukkan bahwa terhadap tanaman krisan yang telah diberi ekstrak bawang merah pada stek batangnya muncul akar rata-rata sebanyak 20 buah setelah 10 hari penanaman di media. Rata-rata jumlah akar yang sama diperoleh dengan pemberian ZPT sintetis. Sedangkan pada stek krisan yang tidak diberi ekstrak bawang merah dan ZPT sintetis jumlah akar rata-rata 14 buah. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak akar bawang merah memiliki kemampuan yang sama dengan ZPT sintetis dalam merangsang pembentukan akar.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat ekstrak bawang merah ini juga tergolong murah. Anda pun dapat lebih berhemat. Sebagai informasi, 100 gram bawang putih dijual di pasaran dengan harga sekitar Rp. 2.000,- hingga Rp. 3.000,-. Sedang hormon perangsang akar sintetis seberat 100 gram dijual dengan harga Rp. 20.000, hingga Rp. 35.000,-. Harga tersebut dapat berubah sewaktu-waktu sesuai harga pasar.
Tanaman yang termasuk golongan famili Liliaceae dan genus Allium ini juga memiliki manfaat sebagai penyembuh penyakit demam, batuk, dan sebagai perlindungan terhadap sel kanker (1-3,5 ons bawang segar dikonsumsi secara teratur).

Pembuatan Ekstrak Bawang Merah

Umbi bawang merah sebanyak 1 kg dikupas kulitnya dan dibersihkan, kemudian dihaluskan menggunakan blender sampai berbentuk bubur. Bubur kemudian disaring sehingga diperoleh 250 ml ekstrak bawang merah. Stek yang telah dipotong selanjutnya direndam dalam ekstrak umbi bawang merah selama 6-7 jam. Atau bisa juga dengan mengoleskannya pada bagian tanaman yang diharapkan tumbuh akar.
Anda juga bisa mencoba formula lain yaitu 6-10 buah bawang merah dihaluskan lalu dilarutkan dalam 1 liter air. Rendam stek batang pada larutan ini kurang lebih 6-12 jam. Pada larutan bawang merah dapat ditambahkan bawang putih sebagai anti fungisida (anti jamur) dengan konsentrasi 50% dari konsentrasi bawang merah.
Bawang merah juga dapat disemprotkan pada tanaman untuk pertumbuhan tunas dan daun dengan cara melarutkan 200 ml – 400 ml ekstrak bawang merah dalam 5 liter air. Formula ini juga bisa dipraktekkan pada tanaman anggrek. Tanaman dibiarkan tanpa air selama 1 minggu (jangan disiram) kemudian siram/semprot seluruh bagian tanaman dan media dengan larutan bawang merah 2 kali pada satu hari saja. Selanjutnya pemberian air larutan bawang merah dilakukan 1 kali setiap 2-3 kali seminggu.
Selamat mencoba, semoga berhasil.
Share:

Kunjungi Halaman Kami

Cari Blog Ini

Blogroll

Like Us on Facebook

Trending now