Berkebun di mana saja

Tampilkan postingan dengan label Cara Menanam Hidroponik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cara Menanam Hidroponik. Tampilkan semua postingan

Jumat, 19 Februari 2021

Kangkung Hidroponik Panennya Berkali-kali







Kangkung #hidroponik merupakan #sayuran yang mudah sekali ditanam.

Baik untuk pemula maupun yang sudah sering menanam kangkung, sayur ini tetap menjadi sayur pilihan favorit untuk ditanam.

Siapa sih yang tidak kenal dengan sayuran yang sangat terkenal ini.

Di tempat kami kangkung ditanam secara hidroponik dengan sistem nft atau nutrien film technique.

Kemudian kami menggunakan #nutrisi AB mix untuk sayuran daun dengan ec = 2.

Sayuran berumur 30 hari bisa dipotong atau dicabut namun kami disini memilih untuk dipotong karena nantinya akan muncul batang baru yang lebih lebat biasanya.

Kangkung dipotong, tumbuh lagi, dan dipotong lagi, tumbuh lagi, sampai beberapa kali.

Yang paling kami suka adalah tumbuhan yang berikutnya akan selalu lebih besar lebih banyak dan tentunya dengan nutrisi AB mix hidroponik tanaman kangkung ini menjadi renyah.

Renyah dari kangkung ini karena menggunakan nutrisi yang mengandung unsur nitrogen dari nitrat. Nitrat ini menjadikan sayuran renyah.

Dapatkan benih kangkung dan nutrisi AB mix hanya di hidroponikstore.com

Share:

Kamis, 24 November 2016

Bagaimana Membuat Sayuran Hidroponik Nyaman Seperti Tumbuh di Tanah?


Ketika anda memutuskan untuk mengganti tanah dengan hidroponik saat menanam sayuran, anda pun dituntut untuk mampu memberikan kenyamanan sayuran anda senyaman saat ditanam di tanah.

Iya jelas dong! Masa sih kita akan menanam sayur dengan hidroponik, tapi malah sayuran tidak bisa mendapatkan fasilitas senyaman di tanah. Oke lah, memang di tanah banyak sekali hama yang bisa merusak daun, namun tanah juga memberikan kenyamanan sayuran untuk tumbuh.

Untuk itu, anda juga harus tahu fasilitas yang diberikan oleh tanah dalam memberikan kenyamanan sayuran untuk tumbuh subur dan bahagia.

Tanah itu mampu memberikan 4 hal penting yang dibutuhkan tanaman: (1) tanah mampu mensuplai air, (2) tanah memberikan nutrisi penting dalam pertumbuhan, (3) mensuplai oksigen, (4) dan tempat penopang akar.

Dan perlu kita ketahui juga, bahwa di dalam tanah terdapat 4 komponen mineral utama, yaitu : mineral (senyawa anorganik), senyawa organik, air, dan udara. Sebagai contoh, kandungan tanah lempung dalam kondisi optimal adalah 25% air, 25% ruang udara, 45% bahan-bahan mineral anorganik, dan 5% bahan organik.

Bahan mineral anorganik dalam tanah itu berasal dari fragmen batuan kecil, sedangkan bahan organik dalam tanah berasal dari benda hidup yang telah membusuk.

Bahan organik dalam tanah terdiri dari sisa-sisa pembusukan makhluk hidup, baik dari tanaman atau binatang. Dan yang kedua adalah humus. Humus ini berasal dari penguraian sisa-sisa makhluk hidup oleh mikrorganisme dalam tanah.

Air tanah terperangkap di dalam pori-pori tanah bersama garam mineral anorganik, dalam bentuk larutan garam. Larutan garam mineral inilah yang sering kita sebut sebagai nutrisi tanaman untuk pertumbuhan tanaman.

Di dalam pori-pori tanah juga terdapat udara, yaitu karbondioksida dan oksigen. Oksigen dan karbondioksida sangat penting untuk akar tanaman.

Nah, bagaimana sahabat hidrafarm? Jika anda ingin menanam sayuran dengan hidroponik, anda tentunya harus mampu menyiapkan sistem yang bisa mensuplai air, nutrisi, udara, dan menyangga perakaran tanaman, seperti yang diberikan tanah.

Seperti tanah, sistem hidroponik anda harus mampu memberikan air nutrisi yang sejuk. Tanah juga pendingin akar yang baik, ketika di permukaan tanah panas, tanah melindungi akar dengan sejuk. Bagaimana sistem hidroponik anda? Apakah sudah mampu melindungi perakaran panasnya sengatan matahari?

Selain itu, anda juga harus memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Dalam hidroponik, pemberian nutrisi bisa dilakukan dengan mudah, dengan melarutkan nutrisi ke dalam sistem pengairan hidroponik.

Bagaimana dengan kandungan udara dalam perakaran tanaman hidroponik anda? Apakah sudah mampu memberikan suplai oksigen dan karbondioksida dengan baik? Jangan sampai anda memutuskan untuk menanam tanpa tanah, tapi tidak bisa memberikan udara yang baik bagi akar tanaman anda. Hal ini menjadikan tanaman anda tidak tumbuh sempurna.

Nah, demikian sahabat hidrafarm. Mari kita perlakukan tanaman kita dengan ekslusif, hati-hati, dan penuh perhatian. Kelak, mereka akan memberikan manfaat yang baik untuk kita. Sukses berhidroponik yaaa...


Share:

Jumat, 18 November 2016

Menanam Sayur Hidroponik? Waspada Busuk Akar Menyerang

Busuk akar pada tanaman hidroponik sering kali membuat sayur kita langsung layu mendadak dan mati. Kejadian ini akan cepat menyebar ke seluruh tanaman, dan membuat petani hidroponik frustasi.
Apa sih sebenarnya busuk akar itu? Busuk akar itu penyakit yang menyerang akar tanaman yang disebabkan oleh jenis jamur yang disebut phytium.

Spora jamur ini banyak sekali beterbangan di udara, dan akan berkembang menjadi jamur pada kondisi basah dan suhu hangat yaitu diatas 21 derajat celcius. Kondisi basah membuat kelembaban tinggi, dan kondisi hangat mempercepat spora phytium berkembang biak dengan cepat.
Nah! Kalau si jamur ini sudah berkembang di akar, akar beruba warna menjadi coklat, dan perlahan mulai mengganggu aktifitas penyerapan nutrisi dari akar. Akibatnya tanaman mulai layu dan menunjukkan gejala kurang sehat.
Ya! Jika hal ini dibiarkan terus menerus, tentunya mengakibatkan kematian pada tanaman. Untuk sistem yang menggunakan drip, NFT, DFT, DB, rakit apung, tentunya penyebaran jamur phytium ini sangat mudah dan cepat.
Jika satu sistem terkena, wah... jadi semakin sulit untuk menikmati masa panen yang bagus. Jika anda menemukan gejala pada satu tanaman, sebaiknya langsung dikarantina, dan pindahkan ke sistem lain.
Untuk sistem DFT (depth flow technique)yang biasa digunakan para pecinta hidroponik, merupakan sistem yang paling rawan terkena jamur ini yang berakibat pada busuknya akar.
Sistem DFT memang memiliki keuntungan mampu menyuplai nutrisi dalam keadaan tanpa listrik, namun sistem ini menampung banyak air pada guly atau talang tanaman hidroponik.
Air yang tergenang ini jika terkena matahari dan menjadi hangat, merupakan suasana yang sangat disukai jamur phytium ini untuk berkembang biak.
Selain itu, sistem rakit apung juga berpotensial besar menjadi sasaran empuk spora jamur ini. Sebaiknya perlu mengatur wadah penampung air yang bisa menyerap panas.
Beberapa cara untuk membuat penampung air yang menyerap panas adalah dengan menempatkan penampung air di dalam tanah. Bisa juga membungkus penampung dengan busa styrofoam. Jika anda menggunakan paralon untuk gully tanaman, anda bisa membungkusnya dengan busa pada bagian atas samping paralon.
Sekali lagi kami tekankan, untuk anda yang mengalami tanamannya busuk akar, segera pindahkan tanaman tersebut. Kemudian cek segera, apakah air nutrisi hangat atau tidak. Jika air nutrisi hangat, segera cari solusi untuk mendinginkannya.
Demikian sahabat hidrafarm, semoga pengalaman yang sedikit ini bisa membantu kesuksesan anda.
Share:

Selasa, 18 Oktober 2016

Membuat pot hidroponik dari gelas plastik bekas

Bagi pemula, terkadang kesulitan bagaiman membuat pot yang sesuai untuk teknik hidroponik. Pot untuk teknik hidroponik adalah media yang sangat penting untuk membantu proses pertumbuhan tanaman. Kesulitan membuat pot hidroponik bagi pemula adalah tantangan awal yang sering dihadapi. Tetapi Anda tidak perlu khawatir sebab membuat pot untuk media tanam hidroponik bisa dilakukan dengan menggunakan barang-barang bekas disekitar kita, seperti gelas plastic yang sudah tidak terpakai.

Hidroponik tidak membutuhkan herbisida atau pestisida sehingga lebih ramah terhadap lingkungan dan sayuran. Cara membuat pot hidroponik dari bahan gelas plastic bekas sangat mudah dilakukan. Plastik bekas sangat mudah didapat.
Menggunakan barang-barang bekas setidaknya mampu membantu mengatasi masalah sampah plastik. Pot Hidroponik sederhana dari gelas plastik bekas juga bisa menghemat biaya. Berikut cara menanam tanaman hidroponik dengan cara yang paling sederhana.
Alat dan bahan membuat pot hidroponik
1.    Gelas plastic bekas mineral
2.    Solder sebagai alat untuk melubangi plastic
3.    Sterofoam
4.    Pisau atau cutter
5.    Kain sumbu
6.    Paku
7.    Media tanam (serabut kelapa, sekam, serbuk kayu dsb)
8.    Bibit tanaman
9.    Air nutrisi
Cara membuat pot hidroponik
1.    Beri lubang di bagian bawah dan lubang memanjang di bagian samping gelas plastik bekas dengan menggunakan solder dengan ukuran diameter 1.5 cm. Fungsinya sebagai tempat akar untuk bisa menjangkau larutan nutrisi.
2.    Potong sterofoam ukuran tebal 2-4 cm lalu beri lubang sebesar ukuran gelas plastic. Fungsinya sebagai tempat pot. Jangan lupa beri jarak antar lubang 10-20 cm.
3.    Membuat pot hidroponik dari gelas plastik yang telah dilubangi di bagian bawah dan samping, potong sumbu kain dengan lebar 3 cm lalu masukkan kedalam gelas plastik dari bawah dan tarik kedalam.
4.    Siapkan bibit tanaman yang sudah dibersihkan. Lakukan pembersihan bibit dengan perlahan agar akar tidak mudah patah.
5.    Isi bak penampung dengan larutan nutrisi. Letakkan gelas plastic didalam lubang sterofoam lalu letakkan sterofoam diatas bak penampung nutrisi. Pada tahap awal, biarkan bagian  bawah gelas plastik terendam sedikit 1.5-1 cm ke dalam larutan nutrisi.
6.    Letakkan media tanam hidroponik di tempat teduh selama semalaman. Setelahnya, bak dapat diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari.
7.    Rawat tanaman hidroponik dengan baik dan benar, hindari terkena hujan, cek ketersediaan larutan nutrisi.
Demikian cara praktis dan mudah membuat pot hidroponik yang bisa dilakukan di rumah. Penjelasan cara membuat pot diatas adalah salah satu metode yang paling sederhana dengan memanfaatkan media bekas dari plastik gelas. Cara membuat pot hidroponik sangat berguna bagi pemula yang baru ingin mencoba teknik bertanam dengan hidroponik.




Share:

Kamis, 22 September 2016

Cara Kerja Hidroponik Sistem Dutch Bucket

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi sahabat hidroponik se-Indonesia Pada kesempatan kali ini Hidrafarm akan menjelaskan tentang cara kerja Dutch Bucket system atau sering disingkat DB. Dutch Bucket sistem ini merupakan sistem hidroponik yang memungkinkan untuk pertumbuhan akar yang lebar dan luas sehingga sangat cocok sekali untuk menanam tomat dan cabe. Selain itu dengan Dutch Bucket ini anda bisa menanam mentimun gambas atau oyong, melon, semangka,  ataupun blewah. Karena tanaman-tanaman tadi adalah tanaman yang sangat memerlukan ruang perakaran yang lebar dan luas.
Untuk membuat Dutch bucket Anda memerlukan beberapa ember kemudian netpot berukuran besar, tandon untuk wadah nutrisi, pompa, selang, dan pipa pvc.
Hidroponik Dutch Bucket

Dutch Bucket disusun seperti gambar diatas. Ember ditata sedemikian rupa di atas sebuah meja setinggi 50 cm, kemudian di dalam ember diletakkan netpot ukuran diameter minimal 10 cm. Didalam netpot berisi media tanam yang mampu memberikan kelembaban yang baik pada akar, biasanya media tanam yang digunakan adalah hidroton. Jika anda tidak bisa mendapatkan hidroton, Anda bisa menggunakan arang kayu atau arang batok kelapa sebagai media tanam yang ditaruh didalam netpot.

Cara kerja dari sistem Dutch bucket ini nutrisi adalah sebagai berikut. Nutrisi yang diletakkan di dalam Tandon dipompa ke atas melalui selang nutrisi, dialirkan menuju ember-ember tempat media tanam dan tanaman tumbuh. Kita bisa lihat aliran nutrisi naik berwarna merah dialirkan menuju ember-ember tanaman.

Kemudian dari selang nutrisi masuk ke media tanam hidroton tadi nutrisi diteteskan pelan-pelan sehingga hidroton terbasahi dan lembab. Air nutrisi ada yang terserap oleh hidroton, dan ada juga yang lewat dan tertumpah menuju pipa balik. Kita bisa lihat air yang tertumpah digambarkan oleh panah warna kuning.

Air tumpahan dari ember-ember masuk ke dalam pipa balik dan dialirkan menuju ke tandon. Nutrisi yang terserap media hidroton membuat hidroton lembab oleh air nutrisi. Kemudian akar-akar tanaman Akan mencari nutrisi melalui celah-celah hidroton. Dengan hidroton, terdapat rongga-rongga udara yang akan menyuplai oksigen ke serabut-serabut akar, sehingga agar sehat dan mampu menyerap nutrisi dengan maksimal.

Nah! Demikian sobat hidroponik, penjelasan singkat tentang hidroponik sistem dutch bucket. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk anda.

Share:

Senin, 05 September 2016

Cara Membuat Hidroponik Dari Botol Plastik

Hidroponik dari botol plastik- Kalau berbicara mengenai teknik tanam hidroponik, maka tidak akan ada habisnya, sebab teknik tanam yang satu ini memiliki berbagai varian yang pastinya setiap varian memiliki kelemahan dan keunggulan tersendiri.

Salah satu jenis teknik hidroponik yang pastinya sangat murah dan mudah untuk dipraktekkan adalah hidroponik dari botol plastik. Jenis tanaman yang bisa anda tanam pada teknik hidroponik dari botol plastik ini antara lain selada, bayam, sawi, cabe, tomat dan lain sebagainya.
Keberadaan botol plastik kemasan air minum bisa saja di anggap sebagai sampah oleh sebagian besar masyarakat. Namun, di tangan para orang yang memiliki hobi berkebun, keberadaan botol minuman kemasan ini akan diubah menjadi media tanam untuk berbagai jenis sayuran. Tentunya dengan pemanfaatan barang bekas yang diterapkan dalam teknik hidroponik dari botol plastik semacam ini akan memberikan nilai dari barang bekas semakin berharga.
Bagi anda yang berniat untuk menerapkan teknik ini, maka bisa mencoba beberapa langkah berikut ini.
Alat dan Bahan
·    Botol air minum kemasan 2 liter
·    Paku
·    Pisau
Cara Pembuatan
1.    Siapkan botol air minum tersebut dan potong menjadi dua bagian.
2.    Buatlah beberapa lubang pada tutup botol dengan paku.
3.    Lubangi leher botol dengan paku sebanyak empat kali secara merata.
4.    Tempatkan bagian atas botol dengan posisi terbalik pada badan botol sehingga anda akan mendapati tutup botol menghadap dasar badan botol.
5.    Buatlah lubang pada badan botol dengan melihat batasan dari tutup botol yang akan difungsikan sebagai keluarnya air saat over flow.
6.    Masukkan tanah yang dicampur dengan pupuk pada bagian atas botol.
7.    Tanam beberapa biji tanaman pada wadah yang telah berisi tanah tersebut.
8.    Untuk menjaga kelembaban dari sinar matahari, maka anda bisa mengecat dengan cat warna gelap pada sisi badan botol.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Supaya Tanaman Akan Tumbuh Dengan Baik
Ketika anda menerapkan teknik hidroponik dari botol plastik, maka anda harus memperhatikan berbagai hal demi mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal yang perlu anda ketahui bahwa sebuah tanaman tersebut akan tumbuh dengan baik saat anda tempatkan pada tempat yang cukup terkena sinar matahari, sehingga akan lebih baik jika anda berikan paparan sinar matahari secukupnya.
Selain itu, dalam teknik hydroponic dari botol plastik, anda juga harus memperhatikan penanaman tanaman yang mana akan lebih baik jika anda menanam bibit agak ke bawah mendekati mulut botol, sehingga akan memberikan peluang yang lebih besar dan cepat bagi akar tanaman untuk menyerap air nutrisi. Hal ini perlu dilakukan guna menghindarkan tanaman dari resiko mati.
Pada dasarnya, munculnya teknik hidroponik dari botol plastik semacam ini akan dimaksudkan untuk memanfaatkan berbagai barang bekas seperti botol air minuman. Selain itu, penerapan teknik ini juga memberikan kemudahan bagi mereka yang suka berkebun namun tidak memiliki lahan yang luas. Dengan menerapkan teknik hidroponik dari botol plastik, maka anda akan tetap bisa berkebun dan memanfaatkan berbagai barang bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Share:

Sabtu, 03 September 2016

Cara Membuat Hidroponik NFT

Bagi anda yang gemar berkebun dan tidak memiliki lahan yang luas, maka anda bisa mencoba teknik berkebun yang dikenal dengan teknik hidroponik sistem NFT (Nutrient Film Technique).

Penerapan sistem hidroponik sistem NFT semacam ini menggunakan prinsip tanam yang mana akar dari tanaman akan bersinggungan secara langsung dengan aliran air yang bernutrisi sehingga secara tidak langsung kebutuhan oksigenpun juga akan terpenuhi dengan baik. Berikut ini adalah cara penanaman tanaman menggunakan teknik tanam hidroponik sistem NFT.
Alat
·    1 buah bor listrik
·    1 buah mata bor hidroponik
·    1 buah gergaji besi
·    1 buah tang
Bahan
·    1-2 buah paralon ukuran 3 inch
·    1-2 buah paralon ½ inch
·    8 buah tutup paralaon ukuran 3 inch
·    7 buah sambungan paralon ½ inch
·    9 buah keni/L ½ inch
·    Paralon untuk gawang ½ inch secukupnya (opsional)
·    1 buah lem paralon
·    1 buah ember
·    Aqua gelas yang dilubangi bagian bawah
·    Media tanam (sekam, kerikil, dll)
·    Nutrisi hidroponik A+B secukupnya
·    Selang
·    1 buah pompa aquarium
·    1 x 1.5 m fiber
·    Benih tanaman ( bayam atau kangkung )
·    Kawat secukupnya
Cara Pembuatan
1.    Potong paralon yang berukuran 3 inch menjadi 4 bagian
2.    Lubangi paralon dengan mata bor biasa yang kemudian dilanjutkan dengan bor hidroponik. Untuk jarak menyesuaikan.
3.    Lubangi tutup paralon pada bagian pinggir sebesar drat penyambung paralon
4.    Susun paralon yang telah dilubangi dengan menyambungkannya antara satu dengan lain menggunakan keni ataupun drat
5.    Pastikan anda merekatkan instalasi yang anda susun dengan lem
6.    Masukkan pompa aquarium dalam ember berisi air dan nutrisi A+B
7.    Hubungkan pompa tersebut dengan selang dan arahkan pada bagian atas
8.    Siapkan aqua gelas sebanyak lubang hidroponik yang ada dan masukkan sekam bakar yang disemprot nutrisi
9.    Masukkan 1-3  benih tanaman
10.    Tempatkan setiap gelas aqua pada lubang paralon
11.    Nyalakan pompa aquarium yang ada di dalam ember
12.    Pastikan nutrisi mengalir pada bagian atas paralon dan mengaliri setiap paralon
13.    Selalu lakukan pengecekan ketersediaan nutrisi pada ember secara berkala

Ketika anda menerapkan teknik hidroponik sistem NFT ini, maka anda harus melakukan perawatan khusus guna menjaga pertumbuhan tanaman tersebut. Pastikan anda segera mencabut tanaman yang mati dan menggantinya dengan media yang baru. Selain itu, dalam teknik hidroponik sistem NFT ini, anda juga harus menjaga pH air supaya tetap stabil atau sekitar 6.0 – 6.5 pH.
Untuk menaikkan pH, anda bisa menggunakan pH up dan untuk menurunkan anda bisa menggunakan pH down. Dengan melakukan perawatan tanaman yang ditanam dengan teknik hidroponik sistem NFT secara baik, maka akan memberikan hasil yang memuaskan.
Share:

Jumat, 02 September 2016

Cara Membuat Hidroponik Rakit Apung

Pada dasarnya, ada berbagai jenis teknik tanam yang menggunakan sistem hidroponik. Namun, secara spesifik, ada sebuah teknik tanam yang sangat mudah untuk diterapkan dan memakan biaya yang murah seperti hidroponik rakit apung.

Teknik hidroponik rakit apung semacam ini juga dikenal dengan nama sistem deep water culture (DWC) yang mana pada teknik ini tanaman akan tumbuh pada genangan air yang bernutrisi. Jenis tanaman yang bisa anda tanam dengan teknik hidroponik rakit apung ini adalah cabai, tomat dan lain sebagainya.
Bahan
·    1 bak plastik 50 x 30 x 20 (menyesuaikan)
·    Rockwool secukupnya
·    Gelas air mineral
·    Styrofoam 50 x 30 cm
·    Alumunium foil
Cara Pembuatan
1.    Siapkan Styrofoam dan potong sesuai dengan ukuran bak plastik yang anda miliki
2.    Lapisi Styrofoam dengan alumunium foil
3.    Lubangi Styrofoam dengan diameter sebesar diameter gelas air mineral bagian tengah
4.    Masukkan air yang telah diberikan nutrisi pada bak lalu tempatkan Styrofoam di atasnya
5.    Lubangi bagian dasar dari seluruh gelas air mineral yang ada
6.    Tempatkan gelas air mineral tersebut pada setiap lubang hingga dasar gelas menyentuh permukaan air yang tercampur dengan nutrisi, di mana jarak antara dasar gelas dan dasar bak kira-kira 5 cm
7.    Potonglah rockwool dengan ukuran 3 x 3 x 3 cm dan buatlah celah pada bagian tengahnya sebagai tempat untuk menaruh bibit tanaman
8.    Tempatkan rockwool tadi pada gelas air minum tersebut

Prinsip Kerja Hidroponik Rakit Apung
Pada dasarnya, teknik berkebun semacam ini akan memberikan keleluasaan pada akar tanaman untuk menyerap nutrisi yang terdapat pada air tersebut. Namun, perlu diingat bahwa tanaman juga memerlukan oksigen untuk menunjang kehidupan, sehingga akan lebih baik jika anda juga memasang aerator sehingga tanaman akan lebih cepat besar. Penerapan teknik hidroponik rakit apung ini juga akan menghindarkan tanaman dari resiko cepat layu.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Hidroponik Sistem Rakit Apung
Dengan menerapkan teknik hidroponik rakit apung ini, berarti anda juga harus melakukan perawatan kaitannya dengan melakukan pengontrolan secara rutin terhadap pH air yang mana pH air tersebut harus tetap dijaga agar selalu pada batasan 5,5 – 6,8. Selain itu, anda juga harus memperhatikan ketinggian air supaya air pada level yang masih bisa dijangkau boleh akar.
Teknik hidroponik rakit apung merupakan salah satu terobosan yang dilakukan dalam teknik berkebun yang pastinya memberikan kemudahan serta biaya yang murah dalam pembuatannya. Sistem berkebun semacam ini akan memberikan hasil yang memuaskan ketika anda juga rutin melakukan pengecekan serta perawatan tanaman tersebut. Pastikan juga anda selalu mengganti air nutrisi tersebut sekali dalam seminggu.
Share:

Kamis, 01 September 2016

Cara Menanam Kangkung Hidroponik

Dikenal sebagai tanaman yang tergolong ke dalam jenis sayur-sayuran, kangkung yang memiliki nama latin Ipomoea Aquatica merupakan adalah tanaman yang akan tumbuh subur ketika ditempatkan pada tempat yang banyak mengandung air. Dalam kehidupan sehari-hari, tanaman ini biasa diolah menjadi berbagai masakan, karena kandungan gizinya yang cukup banyak.

Beberapa kandungan gizi yang terdapat dalam kangkung adalah zat besi, vitamin A dan juga vitamin C. dengan banyaknya manfaat yang terkandung pada kangkung, tidak mengherankan jika banyak orang yang berusaha membudidayakan tanaman yang termasuk dalam keluarga Convolvulanceae ini di pekarangan rumah mereka.
Sayangnya, tidak semua orang memiliki lahan yang cukup untuk membudidayakan tanaman ini, sehingga menanam kangkung sistem hidroponik bisa menjadi solusi penjyelesainnya. Dengan menanam kangkung sistem hidroponik semacam ini, maka hal ini bisa dijadikan solusi bagi mereka yang gemar berkebun namun tidak memiliki lahan yang luas.
Selain itu, penerapan teknik menanam kangkung sistem hidroponik  semacam ini juga tidak membutuhkan uang yang banyak sehingga bisa diterapkan oleh siapa saja. Berikut cara menanam kangkung sistem hidroponik yang bisa anda terapkan di rumah.
Bahan
·    1 sachet benih kangkung
·    Keranjang bolong (“marang”)
·    Baskom
·    Pupuk A dan B untuk hidroponik sayur
Cara Penanaman
1.    Rendam benih pada air hangat atau air dingin dan buang benih yang terapung
2.    Buang airnya dan bungkus benih tersebut dengan kain lalu siram kain tersebut dengan sedikit air
3.    Simpan bungkusan isi benih kangkung tersebut pada tempat yang gelap sehingga benih akan cepat tumbuh menjadi kecambah
4.    Siapkan baskom dan campur nutrisi A dan nutrisi B dengan takaran 5 ml untuk setiap 1 liter air dan campur hingga rata
5.    Masukkan keranjang yang berlubang pada baskom dan pastikan tinggi air tidak melebihi batas keranjang bolong-bolong, hanya menempel saja
6.    Ketika benih telah pecah, anda bisa memindahkan benih yang ada pada bungkusan ke dalam keranjang berlubang tadi
7.    Setelah benih kangkung telah tumbuh, maka anda bisa melakukan perawatan dengan mengganti cairan nutrisi ketika dirasa sudah bau
8.    Lakukan penambahan nutrisi pada tanaman saat tanaman berumur 2 minggu dengan penambahan sebanyak 7-9 ml setiap liternya.
9.    Pastikan anda melakukan perawatan guna mendapatkan hasil yang memuaskan

Teknik tanam hidroponik merupakan salah satu pengembangan teknologi pertanian yang sangat mudah untuk dipraktekkan. Menanam kangkung sistem hidroponik adalah satu contoh penerapan sisitem hidroponik yang tidak membutuhkan lahan yang luas dengan bahan yang cukup sederhana.
Jika anda memilih menanam kangkung sistem hidroponik seperti ini, maka anda akan bisa memanen kangkung dengan hasil yang memuaskan ketika anda menanam kangkung sistem hidroponik dengan disertai perawatan yang benar.
Share:

Sabtu, 27 Agustus 2016

Cara Menanam Pak Choy Hidroponik

Pak choy merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam keluarga Brassiacaeceae. Jenis tanaman yang memiliki bentuk fisik seperti sawi ini juga biasa dikenal dengan sebutan sawi sendok. Tanaman ini memiliki ciri pangkal daun yang tebal dan lembut seperti halnya daging. Biasanya, jenis sayuran ini akan diolah menjadi kuliner lezat seperti soup. Untuk membudidayakan tanaman ini, maka anda bisa menanam pak choy sistem hidroponik.

Menanam pak choy sistem hidroponik semacam ini sangatlah mudah dan pastinya tidak membutuhkan biaya yang banyak. Selain itu, menanam pak choy sistem hidroponik ini bisa anda kembangkan di rumah anda meskipun anda tidak memiliki lahan yang luas. Dengan menpraktekkan cara menanam pak choy sistem hidroponik semacam ini, maka anda bisa mendapatkan hasil yang menguntungkan tanpa harus bercocok tanam di kebun pada umumnya.

Berikut ini adalah cara menanam pak choy sistem hidroponik yang bisa anda praktekkan di rumah.
Alat dan Bahan
·    Baskom persegi
·    Rockwool atau bisa diganti spoon tipis
·    Syrofoam seukuran baskom
·    Gunting
·    Benih
·    Air secukupnya
Cara Pembuatan
1.    Siapkan Styrofoam dan potong sesuai ukuran baskom
2.    Buatlah lubang pada permukaan syrofoam sebesar uang recehan 100 sebanyak mungkin
3.    Buatlah potongan rockwool sebesar lubang yang terdapat pada Styrofoam
4.    Pasang potongan rockwool pada Styrofoam dan masukkan benih pakchoy ke dalamnya dengan jarak sekitar 0.5 – 1 cm
5.    Masukkan air pada baskom hingga mencapai level setengah baskom dan mampu menjangkau dasar rockwool
6.    Tutup baskom dengan Styrofoam hingga tidak ada sinar yang mampu masuk ke dalamnya
7.    Setelah 2 minggu akan ada benih yang keluar dan anda langsung bisa memaparkannya di bawah sinar matahari
8.    Pastikan juga anda membasahi benih tersebut dengan air dan menjaga dari kekeringan
9.    Setelah bibit tanaman telah tumbuh, maka anda bisa memindahkan pada net pot
10.    Untuk net pot anda bisa menyiapkan kemasan gelas air minum yang dilubangi pada dasarnya
11.    Pindahkan rockwool yang berisi benih pada net pot dan masukkan net pot pada baskom lain yang juga dilengkapi dengan Styrofoam berlubang sebesar gelas air kemasan
12.    Isikan air yang bernutrisi pada baskom hingga air menyentuh rockwool
13.    Lakukan perawatan hingga pak choy anda tumbuh dengan subur
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dari menanam pak choy sistem hidroponik ini, maka anda harus melakukan perawatan yang bisa anda lakukan dengan selalu mengecek air nutrisi pada baskom. Untuk air nutrisi bisa dibuat dengan mencampurkan pekatan A  dan pekatan B sebanyak 1.5 ml.
Pastikan anda selalu melakukan pengecekan pada air nutrisi dan selalu memastikan bahwa air selalu tetap menyentuh rockwool. Dengan menanam pak choy sistem hidroponik serta melakukan perawatan tanaman secara benar, maka anda akan mendapatkan hasil tanam yang memuaskan.
Share:

Senin, 22 Agustus 2016

Cara Menanam Selada Hidroponik

Selada atau bahasa latinnya Lactucia Sativa merupakan jenis tanaman sayur-sayuran yang akan tumbuh subur ketika di tanam pada daerah yang beriklim tropis. Tanaman yang biasa dimanfaatkan sebagai campuran salad ini ternyata juga bisa dibudidayakan dengan menggunakan teknik tanam selada hidroponik yang pastinya juga akan memberikan hasil yang memuaskan ketika dilakukan perawatan secara continue dan baik.

Teknik tanam selada hidroponik ini pada dasarnya ditujukan pada mereka yang memiliki hobi berkebun namun tidak memiliki lahan yang luas sebagai tempat untuk bercocok tanam. Oleh sebab itu, dengan berkembangnya teknik pertanian ataupun berkebun yang semakin pesat, maka muncullah teknik tanam selada hidroponik yang juga akan memberikan hasil yang memuaskan.
Teknik tanam selada hidroponik semacam ini sangat mudah untuk dipraktekkan sebab media yang digunakan sangatlah sederhana dan tidak menghabiskan biaya yang sangat banyak. Dengan adanya kelebihan semacam ini, maka teknik tanam selada hidroponik ini bisa diterapkan oleh siapa saja yang ingin memuaskan hobi berkebun mereka.
Selain itu, teknik tanam selada hidroponik di atas juga bisa dikembangkan untuk ukuran yang lebih besar, tidak hanya di bak saja, bisa juga di kolam.
Bahan
·    Bak plastik persegi
·    Rockwool secukupnya
·    Gelas bekas air mineral
·    Styrofoam (disesuaikan dengan ukuran bak plastik)
·    Alumunium foil
Cara Pembuatan
1.    Siapkan styrofoam lalu potong dengan mengikuti ukuran bak plastik yang telah disiapkan
2.    Pastikan anda melapisi styrofoam dengan alumunium foil
3.    Lubangi styrofoam dengan diameter sebesar diameter gelas air mineral bagian tengah
4.    Masukkan air yang telah diberikan nutrisi pada bak lalu tempatkan styrofoam di atasnya
5.    Buatlah lubang pada bagian dasar gelas kemasan air minum
6.    Tempatkan gelas yang telah berlubang tadi pada setiap lubang styrofoam hingga dasar gelas kemasan air minum tadi menyentuh air yang bernutrisi
7.    Buatlah potongan rockwool sebesar 3 x 3 x 3 cm dan buatlah lubang pada bagian tengahnya sebagai tempat untuk meletakkan biji selada
8.    Masukkan rockwool yang telah berisi biji selada dalam gelas air minum yang telah berlubang tadi
9.    Lakukan perawatan sebagaimana mestinya untuk menjaga agar selada tumbuh dengan baik

Bagi anda yang ingin menerapkan teknik tanam selada hidroponik, maka anda harus memperhatikan berbagai hal kaitannya dengan perawatan tanaman untuk mendapatkan hasil yang baik. Dalam hal ini, pada teknik tanam selada hidroponik , anda harus melakukan pengecekan pada pH air dan menjaga pH supaya pada batasan 5,5 – 6,8.
Selain memperhatikan hal tersebut, al lain yang juga  diperhatikan guna menjaga pertumbuhan tanaman adalah, anda juga harus menjaga supaya ketinggian air masih tetap pada jangkauan akar. Dengan cara ini, maka anda bisa mendapatkan hasil dari berkebun selada menggunakan teknik hidroponik.


Share:

Jumat, 19 Agustus 2016

Cara Menanam Terong Hidroponik

Termasuk dalam keluarga Solanaceae, tanaman terung merupakan salah satu jenis tanaman sayur yang biasa dimanfaatkan sebagai kuliner masakan. Penanaman terung pada dasarnya membutuhkan lahan yang luas demi mendapatkan hasil yang melimpah.
Terong ditanam dengan sistem drip/ irigasi tetes

Seiring dengan perkembangan teknologi pertanian yang semakin canggih, menanam terung sistem hidroponik bisa dijadikan sebagai pilihan yang cocok untuk anda yang gemar berkebun namun tidak memiliki lahan yang luas. Dengan menanam terung sistem hidroponik serta melakukan perawatan yang benar, maka anda akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Terong ditanam dengan PVC

Untuk menanam terung sistem hidroponik, anda bisa menerapkan langkah berikut ini.
Bahan
·    Ember bekas
·    Pot dengan ukuran yang lebih kecil dari ember
·    Selang fertigasi serta nepple
·    Pompa
·    Bak nutrisi
·    Media tanam berupa arang sekam dan cocopeat
·    Benih terung
·    Campuran nutrisi AB
Cara Pembuatan
1.    Lakukan penyemaian bibit terong pada media tanam yang berupa arang sekam dan biarkan selama 25 – 30 hari hingga benih tersebut tumbuh.
2.    Pastikan anda juga melakukan perawatan dengan menyemprot air secara berkala dan tutup dengan plastik hitam agar tidak terkena sinar matahari
3.     Campurkan sekam arang dan cocopeat dengan perbandingan 1 : 1 dan tekan sedikit jangan sampai terlalu padat
4.    Setelah bibit terong berumur 25 – 30 hari, anda bisa mencabut benih dari media tanam dan memindahkannya pada pot yang berisi sekam dengan menjaga agar akar tidak rusak
5.    Lakukan penyiraman pada pot dengan air nutrisi yang memiliki ppm rendah
6.    Tempatkan tanaman pada tempat yang teduh selama 3 – 4 hari agar tanaman beradaptasi

Pemenuhan Nutrisi Terung Hidroponik
Untuk menunjang pertumbuhan dalam menanam terung sistem hidroponik, anda harus memenuhi kebutuhan nutrisi dari tanaman tersebut. Untuk itu, kebutuhan nutrisi bisa anda lakukan dengan cara berikut ini.
a.    Pada masa tanam 0 – 3 minggu setelah pemindahan dari media tanam, maka tanaman terung harus mendapatkan nutrisi sebesar ppm 1000.
b.    Setelah tanaman berusia 3 minggu hingga mencapai masa generative, anda harus menaikkan kebutuhan nutrisi tanaman menjadi ppm 1500
c.    Ketika tanaman telah masuk masa generative, maka kebutuhan nutrisi dinaikkan menjadi 1.750. Lakukan hal ini secara rutin hingga terung memasuki masa berbuah

Jadwal Pemberian Nutrisi Pada Tanaman Terung Sistem Hidroponik
Dalam menanam terung sistem hidroponik, maka kebutuhan nutrisi juga harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu, sehingga tanaman akan tumbuh dengan baik. Untuk itu, nutrisi pada teknik tanam ini bisa disalurkan pada setiap tanaman dengan melalui pipa inlet serta selang fertigas yang bekerja dengan bantuan pompa. Pada proses menanam terung sistem hidroponik, waktu yang tepat dalam pemberian nutrisi bisa anda lakukan pada pukul 07.00 – 17.00.
Terong Ungu ditanam dengan sistem drip/ irigasi tetes

Sistem tanam hidroponik merupakan teknik tanam yang sangat cocok untuk dikembangkan di tempat yang memiliki area yang sempit. Cara menanam terung sistem hidroponik semacam ini sangatlah mudah dan tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Bahkan, dengan menanam terung sistem hidroponik semacam ini bisa juga memberikan hasil yang maksimal ketika dilakukan perawatan yang baik.
Share:

Kunjungi Halaman Kami

Cari Blog Ini

Blogroll

Like Us on Facebook

Trending now