Berkebun di mana saja

Selasa, 30 Desember 2014

Cara Budidaya Wortel Hidroponik

Hidrafarm blog berkebun hidroponik yang selalu mengupas semua hal tentang hidroponik di tanah air tercinta ini. Anda tidak perlu menggali di tanah atau bahkan memiliki halaman untuk menanam sayuran sendiri. Anda juga tidak perlu banyak peralatan mahal. Sebuah sistem hidroponik sederhana memungkinkan Anda menanam sayuran di halaman rumah anda. Pada kesempatan ini hidrafarm akan membahas bagaimana cara budidaya wortel hidroponik

Wortel (Daucus carota L) berasal dari Asia Tengah yang kemudian tersebar ke berbagai wilayah di seluruh dunia, termasuk famili Umbelliferae. Tanaman ini banyak ditanam di daerah beriklim temperate (sedang) pada musim dingin. Bila ditanam di dataran rendah akan tumbuh tinggi saja dan tidak terbentuk umbi.

PERSYARATAN TUMBUH
Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman wortel adalah 15-210C. Suhu demikian cocok untuk pertumbuhan akar dan bagian atas tanaman sehingga warna dan bentuk akar dapat optimal. Tanah yang cocok untuk pertumbuhan wortel adalah tanah yang drainasinya baik, kaya bahan organik dan subur dengan ketinggian 1200-1500 m dpl. Tanah lempung berpasir cocok untuk budidaya wortel karena mudah untuk penetrasi akar sehingga pertumbuhannya dapat mencapai ukuran panjang dan besar yang optimal. pada tanah dengan pH 5-8. Kelembaban tanah merupakan hal yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman wortel, termasuk saat pesemaian agar diperoleh bibit dengan pertumbuhan yang seragam dan pertumbuhannya cepat setelah ditanam di lapangan.
Pertanaman tumpang sari tidak terlalu banyak digunakan dalam budidaya wortel, namun bila akan digunakan memerlukan pemilihan tanaman yang selektif.

CARA MENANAM
Benih wortel disemai terlebih dahulu dalam wadah dengan media tanam arang sekam atau tanah berpasir. Usahakan sering disemprot dengan air untuk menjaga kelembaban tanah. Benih akan menumbuhkan daun batang dan umbi wortel.


Setelah umbi wortel dan batang daun cukup kuat, semaian wortel diambil dari media tanam dan dibersihkan. Bibit wortel siap dipindahkan ke sistem hidroponik yaitu dengan sistem tetes/ drip irigation. Media tanam yang digunakan bisa dengan clay ball atau pecahan batu bata.
 Wortel dalam media tanam clay ball tampak pada gambar di bawah ini.
 Atau bisa juga menggunakan media pecahan arang kayu seperti gambar di bawah ini.




toko online hidroponik





Share:

Senin, 06 Oktober 2014

Membuat Pot dari Kertas

Salah satu alternatif pengganti rockwool, bisa menggunakan pot kertas. cara membuatnya pun sangat mudah. Alat-alat yang digunakan untuk membuat pot kertas ini adalah:
  1. Gunting
  2. Gelas
  3. Nampan / tray semai
Bahan baku yang diperlukan yaitu kertas, namanya juga pot kertas hehe... Anda bisa menggunakan kertas koran bekas, atau kertas apa saja yang penting bekas.
Ikuti langkah-langkah seperti gambar. Potonglah kertas memanjang membentuk persegi panjang. kemudian gulung kertas menggunakan bantuan gelas, agar bentuk pot sama besar. Lalu atur bagian bawah pot agar tertutup kertas. Ulangi terus sampai anda benar-benar mampu membuat pot dari kertas yang rapi dan bagus.
interistik

Cara menggunakannya, cukup dengan memasukkan kompos yang tersedia di toko pertanian, atau bisa juga anda isi dengan cocopeat (sabut kelapa). Kemudian letakkan semua pot kertas ke dalam nampan atau tray semai jika punya. letakkan biji/ benih di bagian atas pot. Dan anda siap berpetualang dengan bayi-bayi tanaman kesayangan anda. Selamat mencoba!

Share:

Senin, 18 Agustus 2014

Menanam Tomat dengan Suspended Pot






“Artikel ini merupakan hasil penelitian Kratky, B.A. dan teman-temannya pada tahun 1988.”
Tomat dengan suspended pot merupakan sistem menanam tomat secara hidroponik dengan menggunakan air nutrisi sekali pakai sampai habis. Sistem ini termasuk sistem hidroponik non-sirkulasi. Sistem ini sudah dikenalkan oleh Kratky, B.A. dan teman-temannya pada tahun 1988, dengan hasil yang memuaskan.
Tomat membutuhkan 25 sampai 40 liter air untuk memproduksi satu kg buah, sehingga untuk menumbuhkan tomat dengan suspended pot membutuhkan tangki yang besar untuk menampung air. Kratky menggunakan tangki dengan ukuran panjang = 3.6 meter, lebar = 0.6 meter, dan tinggi 0.4 meter. Tangki kemudian diisi dengan 757 liter air dan larutan nutrisi EC = 1.5 mS. Tangki ini digunakan untuk menumbuhkan 12 tanaman tomat dengan menggunakan net pot 3.8 cm x 7.6 cm yang ditempatkan pada permukaan tangki.
tomat suspended pot
Tomat dipanen setelah larutan nutrisi di dalam tangki habis. Hasil seluruh panen tomat adalah 24.79 kg. Dari hasil ini dapat diambil kesimpulan bahwa tanaman tomat membutuhkan air nutrisi sebesar 30.5 liter/kg buah tomat.

http://hidroponikstore.com/




Sumber: Hidroponik Store
Share:

Minggu, 06 Juli 2014

Sukses Menanam Selada Hidroponik

Menanam selada hidroponik pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan menanam sayuran lain. Yang perlu diperhatikan terutama adalah kepekatan larutan nutrisinya. Hal ini karena tiap jenis sayuran memerlukan kepekatan nutrisi yang berbeda – beda. Sebagai contoh kebutuhan nutrisi dari tiap sayuran terlihat dari table di bawah ini.


Back to topic, untuk lebih detail apa – apa yang saya lakukan untuk menanam selada hidroponik ini, saya akan menguraikannya secara berurutan dan mudah mudahan pembaca bisa mudah memahami.
Tahap penyemaian.
Sebelum tanaman ditanam pada rak hidroponik, sebaiknya dilakukan penyemaian terlebih dahulu. Pada proses penyemaian ini saya menggunakan arang sekam karena selain murah, mudah didapat di daerah saya juga mudah dalam proses pindah tanam (akar tidak rusak).
Bahan yang diperlukan adalah :
-        Baskom bekas untuk penyemaian
-        Arang sekam
-        Benih selada
-        Plastik hitam
Caranya :
-        Masukkan arang ke baskom yang telah dilubangi kecil – kecil bagian bawahnya
-        Taburkan benih secara merata di atas arang sekam.
-        Taburkan lagi arang sekam untuk menutupi benih cukup tipis-tipis saja.
-        Siram benih dengan menggunakan sprayer agar media tidak terhambur kemana mana.
-        Tutup dengan plastic hitam selama dua hari.
-        Setelah 2 hari, buka tutup plastic. Biasanya benih sudah tumbuh.
-        Bibit dikenakan cahaya matahari (jangan terlalu terik)
-        Lakukan penyiraman rutin sampai 2 minggu dan tanaman siap pindah tanam.

Tahap pindah tanam.
Setelah bibit selada berumur 2 minggu biasanya sudah berdaun lengkap dan siap pindah tanam. Untuk pindah tanam agar bibit tidak rusak harus dilakukan secara hati – hati. Dibawah ini akan saya uraikan cara pindah tanam yang biasa saya lakukan.
Alat/bahan yang diperlukan :
-        Netpot (saya pakai pipa 1” atau kepala botol plastic)
-        Kain flannel untuk sumbu jika diperlukan.
-        Spons yang sudah dipotong – potong ukuran 2.5cm x 2.5cm x 2cm
-        Baskom/ember yang sudah diisi air bersih.
Caranya :
-        Ambil bibit besrta medianya sekalian. (jangan dicabut tapi ambil bibit dan media sekaligus)
-        Masukkan bibit besrta media ke dalam baskom/ember yang sudah diisi air
-        Goyangkan bibit dengan pelan – pelan. Media akan tenggelam dan bibit akan mengapung. Biasanya dengan cara ini akar tidak rusak dan akar bersih dari media yang menempel.
-        Jika bibit bergerombol, pisahkan bibit dengan hari – hati (pemisahan tetap didalam air)
-        Setelah bibit terpisah, jepit bibit dengan spons yang telah tersedia. Untuk selada sebaiknya 2 bibit satu spons agar nantinya selada berbentuk crop kompak. Jika ada bibit yang akarnya belum bisa menyentuh air nutrisi bisa ditambahkan sumbu dengan kain flannel.
-        Masukkan spons yang telah berisi bibit ke dalam netpot.
-        Masukkan netpot ke lubang – lubang tanam yang ada dalam rak paralon yang sebelumnya sudah diisi air nutrisi.
http://hidroponikstore.com/
 
Tahap pembesaran
Setelah bibit kita pindahkan ke dalam rak, tugas selanjutnya adalah melakukan perawatan untuk pembesaran sampai masa panen.
Dalam system hidroponik perawatan tanaman adalah sangat mudah. Karena saya bertanam masih memakai system air menggenang, jadi yang saya lakukan hanyalah memperhatikan ketersediaan air nutrisi yang ada di dalam pipa paralon tempat penanaman. Biasanya saya cek 3 hari sekali. Ketika air mau habis tinggal saya tambahkan lagi.
Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai batang dan akar selada terendam keseluruhan, air nutrisi cukup sebatas 1/3 sampai 1/5 diameter pipa saja agar masih ada ruang untuk akar dan akar tidak terendam semua.
Biasanya setelah 25 – 30 hari setelah pindah tanam, selada siap dipanen.
   

Pada saat praktek menanam selada ini saya menghabiskan air nutrisi sekitar 80 ltr untuk 156 lubang tanam terdiri dari 6 batang pipa 2.5”. Setiap lubang tanam diisi 2 bibit selada.
http://tokopedia.com/komunika1/

Kalau dikalkulasi secara ekonomi untuk di Bontang,

Biaya untuk buat Rak :
-        Pipa 2,5” 6 batang                              Rp. 280.000
-        Lbow 4 pcs                                         Rp.   24.000
-        T join 9 pcs                                         Rp.   54.000
Total                                                         Rp. 358.000

Harga pupuk
-        Pupuk ABmix 1 paket harga              Rp.   95.000
-        Ongkir                                                 Rp.   65.000
Total                                                         Rp. 160.000
Untuk pupuk 1 paket bisa jadi 1000 liter larutan nutrisi. Jadi harga 1 liter air nutrisi Rp. 160. Kebutuhan sampai panen 80 liter. Jadi biaya pupuk sampai panen = 80 liter x Rp. 160 = Rp. 12.800

Penjualan
1 ikat selada terdiri dari 2 pohon harga Rp. 4000 di pengepul. Hasil panen 156 ikat. Jadi hasil dari satu siklus penanaman : 156 x 4000 = Rp. 624.000

Nah kalau untuk ngitung keuntungannya, tolong dihitung sendiri ya…

sumber : http://denmas-kenthus.blogspot.com/
Share:

Kamis, 22 Mei 2014

Cara Menanam Cabe Hidroponik



Assalamualaikum Wr Wb sobat hidroponik semua. Sudah sampai mana nih pertumbuhan tanaman hidroponiknya?
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang cara menanam cabe secara hidroponik. Cabe yang ditanam adalah biji cabe yang dijual di toko pertanian. Eits..ingat ya! Lihat tanggal kadaluarsa benih cabe saat membeli ya!

PENYEMAIAN

Menanam cabe dari biji sebenarnya sangat mudah dan tidak membutuhkan banyak biaya. Alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah :
  1. Nampan ukuran 30 x 20
  2. Metan (Media Tanam) = cocopeat (sabut kelapa), bisa diganti dengan tissue.
  3. Air
  4. Of course! biji cabe tidak ketinggalan.
  5. Lidi
Siapkan nampan, dan taburkan cocopeat di atasnya sampai ketebalan 1 cm. Siramkan air ke seluruh cocopeat sampai basah namun air tidak sampai menggenang. Sebar benih/ biji cabe sambil ditekan dengan lidi agar biji terbenam dalam cocopeat basah. Letakkan persemaian biji cabe didalam ruangan saja, dan tidak perlu terkena sinar matahari. Siram setiap pagi dengan air (tidak sampai menggenang airnya) untuk melembabkan biji cabe. Tunas cabe akan muncul dan inilah pemandangan yang sangat menarik untuk dilihat.
Setelah tunas memiliki akar dan daun (7 sampai 10 hari), tunas bisa segera dipindah ke media hidroponik.

CABE HIDROPONIK

Hidroponik yang dipakai menggunakan DWC (Deep Water Culture)


Alat dab bahan yang digunakan:
  1. DWC Hidroponik Set (Bisa dibeli di Hidroponik Store)
  2. Aerator (pompa udara)
  3. Metan akar pakis
  4. Pupuk organik (yang murah meriah oeee)
Pindahkan tunas cabe dari penyemaian dengan hati-hati, agar tunas tidak patah. Letakkan di dalam net pot yang sudah diisi dengan akar pakis. Letakkan net pot ke dalam reservoir hidroponik, dan pastikan akar cabe menyentuh air dalam reservoir. Langkah terakhir adalah memasukkan pupuk organik ke dalam reservoir, dan nyalakan aerator untuk memberikan oksigen ke dalam reservoir. Untuk perawatan cukup mengecek level air dalam reservoir agar selalu menyentuh akar cabe, jika level air berkurang cukup tambahkan air sampai menyentuh akar.

http://tokopedia.com/komunika1/


Demikian sahabat hidroponik, semoga info ini bermanfaat. Silahkan kunjungi blog ini untuk informasi hidroponik organik. Wassalaamu alaikum Wr Wb.
Share:

Sabtu, 10 Mei 2014

Menanam Bawang Merah Hidroponik




Cara untuk menanam bawang merah hidroponik dan apa saja yang perlu disiapkan untuk menanam bawang merah ini?? yuk disimak..

1. botol bekas
2. media tanam pakai sekam bakar
3. benih bawang merah
4. nutrisi hidroponik
5. air
6. kain flanel
7. cutter

Nah jika anda sudah menyiapkan peralatan seperti daftar diatas, maka langkah selanjutnya adalah merangkainya menjadi media untuk menanam bawang merah hidroponik. kira-kira nanti gambarnya seperti dibawah ini :


botol bekas step by step

rockwool
http://tokopedia.com/komunika1/

kira kira seperti ini jadinya..
Caranya gampang saja, ambil bawang merah didapur. kalo mau yang kualita bagus bisa beli benih di toko pertanian, namun untuk skala hobi bisa ambil di dapur saja.. Ambil 1 siung bawah merah, bersihkan dan tancapkan di media tanam pada botol aqua seperti diatas. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya.

Sumber : www.sayuranhidroponik.blogspot.com
Share:

Kamis, 24 April 2014

Cara Menanam Tomat dengan Hidroponik

Hidroponik tomat dapat tumbuh dalam larutan nutrisi selain tanah. Menanam tomat dengan hidroponik memudahkan petani untuk mengendalikan gulma, serangga atau penyakit yang ditularkan melalui tanah. Tanaman tomat hidroponik tumbuh lebih cepat dari tanah untuk tumbuh tanaman, dan hasilnya lebih besar.

Langkah-langkah.

Siapkan benih tomat! Taruh benih dalam nampan pembibitan dengan rockwool! Rendam rockwool dalam air dengan pH 4,5 sebelum menambahkan benih! Masukan pada nampan pembibitan.

Tempatkan bibit di bawah sumber cahayaselama 12 jam per hari segera setelah mereka tumbuh. Berhati-hatilah untuk tidak membiarkan cahaya bersinar pada akar karena hal ini dapat merusak tanaman.
http://hidroponikstore.com/
http://tokopedia.com/komunika1/


Pindahkan bibit tomat ke dalam sistem hidroponik. Tunggu sampai akar mereka mulai menonjol dari bagian bawah nampan pembibitan.

 Letakkan pot ke dalam sistem hidroponik. Sistem hidroponik untuk tomat sebaiknya menggunakan ruang perakaran yang luas, dan dibuatkan tali ke atas untuk perambatan.


Dengan pemupukan yang berimbang akan menghasilkan panen tomat yang besar.

Silahkan kembali lagi di blog ini untuk info pemupukan hidroponik yang berimbang, sukses hidroponik!


Share:

Jumat, 04 April 2014

Nutrient Film Technique (NFT)






NFT ( Nutrients Film Technique ) , sistem hidroponik dengan menggunakan aliran nutrisi tipis secara terus menerus, kira-kira seperti itu bahasanya. Aliran nutrisi sebisa mungkin tidak lebih dari 3 mm, Ada banyak cara menanam hidroponik sistem wick, sistem NFT, deep water, drip irigasi, aeroponik, dll. Cara menanam hidroponik adalah cara menanam tanaman dengan media air, menggunakan nutrisi dan juga unsur hara yang ada seperti di tanah dilarutkan dalam air.

Pertumbuhan akar kebawah di atas atau dalam aliran air dan nutrisi yang telah dilarutkan dalam air tersebut. Sistem NFT hidroponik ini intinya adalah membuat media untuk bisa dialiri air yang tipis/ dangkal, nah aliran air ini secara terus menerus sebagai media tumbuh tanaman, air nutrisi mengalir secara terus menerus untuk memberikan unsur2 yang ada dalam tanah ke akar tanaman. Agar larutan nutrisi hidroponik bisa mengalir maka talang dibuat miring dengan minimal kemiringan 1%.

Untuk membuat media untuk menanam tanaman hidroponik dengan sistem NFT ini ada banyak media yang bisa digunakan, pralon misalnya atau talang air bentuk u, acrilic, kayu dll. Untuk media tanam tanamannya bisa menggunakan rockwool, rockwool ditaruh dalam netpot kemudian diletakkan diatas aliran air yang telah dibuat dari pralon, talang air, acrilic maupun bahan yang lain.

Share:

Kamis, 03 April 2014

Hidroponik (Deep Water Culture)



Salah satu metode hidroponik yang mudah diterapkan adalah metode / kultur Rakit Apung atau Deep Water Culture (DWC). Disebut Rakit Apung karena tanaman dibuat terapung diatas rakit (umumnya dibuat dari styrofoam) yang telah dilobangi seukuran pot tanam. Adapun istilah Deep Water Culture disematkan dalam metode ini karena akar tanaman senantiasa terendam dalam air.


Dalam kultur ini, akar tanaman dibiarkan terendam dalam larutan air yang kaya akan oksigen dan nutrisi. Nutrisi sangat berperan dalam setiap metode hidroponik, tidak terkecuali dalam kultur Rakit Apung ini. Hal ini dikarenakan metode bercocok tanam secara hidroponik ini memang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, sehingga praktis nutrisi harus cukup tersedia bagi tanaman. Berhubung akar tanaman terendam dalam air secara terus-menerus, ketersediaan oksigen terlarut dalam air juga mutlak diperlukan karena pada dasarnya akar tanaman juga perlu bernapas dan untuk itu diperlukan ketersediaan oksigen yang cukup.
http://tokopedia.com/komunika1/

Nutrisi yang digunakan tentunya adalah nutrisi yang mudah larut dalam air sehingga memudahkan bagi akar tanaman untuk menyerapnya. Kecukupan oksigen terlarut dapat diciptakan dengan menggunakan pompa udara yang biasa dipakai untuk akuarium yang dihubungkan ke “Air Stone” melalui pipa / selang udara. Gelembung-gelembung udara yang keluar secara kontinyu melaui Air Stone ini akan menciptakan kondisi air yang telah mengandung nutrisi menjadi kaya akan oksigen.
Untuk memulai bercocok tanam dengan kultur Rakit Apung ini, benih / biji tanaman disemaikan dalam Rockwool yang telah dibasahi sebelumnya dan diletakkan di tempat yang teduh. Akan lebih bagus lagi bila ditutup dengan plastik agar tercipta suhu yang cukup hangat dan lembab sehingga benih cepat berkecambah. Penggunaan hormon perangsang tumbuhnya akar juga dapat dicampurkan dalam air yang digunakan untuk membasahi rockwool pada masa persemaian ini.
Setelah tanaman mulai berkecambah dengan mengeluarkan beberapa helai daun (biasanya dalam rentang waktu 2 minggu), rockwool yang telah ditumbuhi tanaman tersebut selanjutnya diletakkan dalam pot khusus yang biasa disebut net pot yang dipasang pada lubang-lubang rakit styrofoam. Selanjutnya Rakit diletakkan diatas air yang telah disiapkan dalam wadah sebagaimana diperlihatkan dalam gambar diatas.
Tanaman yang umum dibudidayakan dengan menggunakan metode ini adalah tanaman sayuran, khususnya selada (lettuce) sehingga ada juga yang menyebut kultur Rakit Apung ini dengan sebutan Lettuce Culture.

Share:

Hidroponik Sistem




Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless. Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan, karena tidak semua hasil pertanian bernilai ekonomis. Jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk dibudidayakan di hidroponik yaitu:
  • Paprika
  • Tomat
  • Timun Jepang
  • Melon
  • Terong Jepang
  • Selada
Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.

http://hidroponikstore.com/

Macam-macam hidroponik

  • Static solution culture (kultur air statis)
  • Continuous-flow solution culture, contoh : NFT (Nutrient Film Technique),DFT (Deep Flow Technique)
  • Aeroponics
  • Passive sub-irrigation
  • Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation
  • Run to waste
  • Deep water culture
  • Bubbleponics
  • Bioponic

Media Tanam Inert Hidroponik :

   Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman.

  • Arang sekam
  • Spons
  • Expanded clay
  • Rock wool
  • Coir
  • Perlite
  • Pumice
  • Vermiculite
  • Pasir
  • Kerikil
  • Serbuk kayu

Media tanam inert hidroponik

Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Beberapa contoh di antaranya adalah:
  • Arang sekam
  • Spons
  • Expanded clay
  • Rock wool
  • Coir
  • Perlite
  • Pumice
  • Vermiculite
  • Pasir
  • Kerikil
  • Serbuk kayu

Keuntungan teknik hidroponik

  • Tidak membutuhkan tanah
  • Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misal disirkulasikan ke akuarium
  • Mudah dalam pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien
  • Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
  • Memberikan hasil yang lebih banyak
  • Mudah dalam memanen hasil
Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan relatif lebih bersih. Sehingga untuk menrancang interior ruangan dalam rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya.
Share:

Kunjungi Halaman Kami

Cari Blog Ini

Blogroll

Like Us on Facebook

Trending now